Jakarta – Suzuki Indonesia bersiap menghadirkan produk terbarunya di segmen Sport Utility Vehicle (SUV), Suzuki XL7. Sabtu mendatang, 15 Februari 2020, secara resmi XL7 masuk dalam kancah pertarungan di segmen medium SUV.
Suzuki XL7 terbilang istimewa. Tanpa perlu melakukan tes pasar seperti model sebelum-sebelumnya, prinsipal langsung menunjuk Indonesia sebagai basis produksi SUV 7-seater ini.
Sementara Suzuki sendiri juga punya city car yang pasarnya boleh dibilang sudah cukup mapan di Indonesia, tapi statusnya masih tetap diimpor secara CBU dari India.
Lalu apa alasan Suzuki urung produksi sendiri Ignis di Indonesia dan lebih memilih XL7, yang peluang pasarnya sendiri belum kelihatan?
“Coba lihat pasar kita sekarang, hampir 80 persen kendaraan penumpang yang terjual adalah kendaraan tiga baris. Memang kita akui bahwa secara global tren kendaraan memag semakin kecil, tapi saat ini di Indonesia belum. Itulah kenapa kita lebih tertarik memproduksi XL7 dibanding model lain,” ungkap Dony Saputra, Head of Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada OLX Indonesia beberapa waktu lalu.
Besarnya pangsa pasar mobil tiga baris di Indonesia bukan satu-satunya alasan mengapa Suzuki Indonesia lebih memilih produksi XL7 dibanding Ignis.
Alasan lainnya menurut Dony adalah soal proyeksi ekspor. “Selain pertimbangan pasar domestik, saya juga harus memperhitungkan untuk soal ekspor. Produk ini sendiri (XL7), buat kami dari volume ekspor pasti akan lebih banyak dibandingkan dengan Ignis,” ujar Dony mengemukakan alasannya.
Target Penjualan Suzuki XL7 2.000 Unit/Bulan
Suzuki Indomobil Sales memulai lembaran baru dengan menghadirkan XL7 sebagai produk terbarunya di 2020 ini.
Medium SUV ini menjadi andalan SIS untuk meraih target pangsa pasar 12 persen di 2020 menemani Carry pick up dan Ertiga yang selama ini menjadi backbone penjualan merek otomotif berlambang S di Indonesia.
Khusus untuk SUV terbaru, Dony menargetkan penjualannya tembus 2.000 unit per bulannya.
“Kita pasang target 20 persen market share di segmen medium SUV. Pasar medium SUV saat ini kan sekitar 10.000 per bulan, kami ambil sekitar 20 persen, jadinya 2.000 unit,” pungkas Dony. (Z)