Baterai KONA Electric memiliki desain modular dengan 17 modul, masing-masing berisi 8 sel baterai. Secara teknologi, baterai ini masih bisa diperbaiki jika terjadi kerusakan, tidak harus langsung ganti satu pack dengan harga yang sangat mahal.
Baterai kerap jadi alasan orang masih enggan untuk beli mobil listrik saat ini. Selain karena jarak yang terbatas, kualitas baterai juga selalu menjadi concern utama konsumen.
Kekhawatiran ini memang bukan tanpa alasan. Kalau terjadi kerusakan pada baterai, sudah pasti harus ganti. Dan harga baterai di mobil listrik juga tidak main-main mahalnya, bisa mencapai setengah dari harga mobilnya itu sendiri.
Menghadapi isu ini, Hyundai hadir dengan jawaban yang bisa dibilang sebagai angin segar bagi para calon konsumen dan pemilik mobil listrik di Indonesia.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan bahwa baterai NMC (Nikel, Mangan, Cobalt) yang diproduksi secara lokal dan sekarang dipasang pada All New KONA Electric, bisa diperbaiki jika terjadi kerusakan, bahkan setelah masa garansi berakhir.
Ubaidah Ibnul Jarrah, Cell Technology Formation Part Leader PT Hyundai LG Industri Green Power, menjelaskan bahwa baterai KONA Electric memiliki desain modular dengan 17 modul, masing-masing berisi 8 sel baterai. “Secara konsep teknologi, baterai ini bisa diperbaiki jika salah satu komponen rusak,” terangnya di acara Hyundai All new KONA Electric Media Test Drive yang berlangsung di Semarang, Kamis (26/9/2024).
Sebelum melakukan perbaikan, teknisi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengidentifikasi sumber masalah, apakah pada modul atau sel baterai. “Pasti pengukuran listrik standarnya dilihat voltasenya, hambatannya, dan amperenya, cukup dari basic tiga ini saja. Kemudian kita kerucutkan misalnya ke modul, mungkin karena ada yang kurang presisi di bagian pengelasannya, atau bagian viping sistemnya saja,” jelas Ibnul.
Pendekatan perbaikan ini tentu lebih hemat biaya dibandingkan harus mengganti seluruh baterai jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen.
Rizky Fauzi Supandi, Product Expert Hyundai Motors Indonesia, menambahkan, “Konsumen tidak perlu khawatir setelah masa garansi baterai Hyundai selesai 8 tahun, karena ada treatment yang bisa melihat per modul baterai yang butuh perbaikan, jadi enggak perlu diganti satu pack.”
Komitmen Hyundai untuk Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Baterai Kona Electric merupakan hasil kolaborasi Hyundai Motor Group, LG Energy Solution, dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Pabrik baterai yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, ini akan mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam produksi baterai berbahan nikel.
Dengan kemampuan perbaikan baterai dan komitmen Hyundai dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, konsumen dapat merasa lebih tenang dan yakin dalam memilih All New KONA Electric sebagai mobil listrik mereka.
Ini tentunya menjadi kabar baik bagi konsumen Indonesia yang ingin beralih ke kendaraan listrik, sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Hyundai dalam mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.