Mendengar nama Komodo, tentu OLXer akan terbesit dengan jenis kadal terbesar di dunia yang populasinya sangat banyak Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Popularitas hewan Komodo yang dilindungi inilah membuat seorang pria bernama Ibnu Susilo menciptakan mobil buggy yang cocok untuk offroad dengan sebutan Fin Komodo, pada 2006 silam.
Nah, kini Fin Komodo edisi KD 250 X diketahui berhasil memenangkan penghargaan Grand Award Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020 kategori Design Product yang diadakan langsung oleh Kementerian Perindustrian RI. Adapun ajang ini bertujuan menjaring para desainer lokal agar menciptakan desain produk industri yang inovatif, berkualitas dan berkarakter Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, penghargaan yang diberikan kepada Fin Komodo yang diproduksi PT Fin Komodo Teknologi tak lain karena memiliki desain benar-benar sangat mempengaruhi selera pasar.
“Di level Asia, kalau produk kita sudah dilirik oleh acara-acara di luar negeri, berarti dia punya daya saing. Kalau sudah dapat penghargaan IGDS, daya saingnya pasti bisa lebih meningkat,” ungkap Gati dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
Dibandingkan mobil outdoor lainnya, harga Fin Komodo terbilang cukup kompetitif. Sebab harga mobil yang banyak digemari pecinta offroad ini hanya dibanderol Rp 110 juta.
Selain itu, kendaraan ini diharapkan bisa digunakan sebagai kendaraan penghubung wilayah pedesaan atau di daerah terpencil. “Dengan demikian, percepatan pemerataan ekonomi di pedesaan bisa tercapai dengan mobilisasi yang ditunjang oleh kendaraan multi fungsi seperti Fin Komodo,” kata Gati.
Sementara itu, pengamat Desain Otomotif sekaligus Juri IGDS 2020, Rudi Budiman menyatakan, Fin Komodo mampu menjadi tonggak desain kendaraan multiguna di Tanah Air.
“Kehadirannya menjawab semua kebutuhan area rural dan sangat berpotensi untuk pengembangan desain yang lebih spesifik,” ujar Rudi.
Fin Komodo, lanjut dia, dapat menjadi mobilitas masyarakat, dan juga bisa digunakan untuk kendaraan TNI dalam upaya menjaga wilayah perbatasan. Para penjaga hutan pun dapat memanfaatkan mobil ini untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan lantaran karena Fin Komodo mampu menjelajah kubangan dan tanah terjal dengan performa yang baik.
“Mobil ini juga bisa dipakai untuk evakuasi, penunjang kegiatan pertanian, pertambangan, perkebunan, dan kegiatan lain yang tidak dapat dijangkau kendaraan konvensional,” terang Rudi.
Menggunakan teknologi pesawat terbang
Fin Komodo yang dirakit di Cimahi, Jawa Barat adalah kendaraan roda empat yang dirancang khusus untuk melintasi medan terjal, namun didesain dengan kenyamanan bak mobil sedan.
Sejak tahun 2018, PT Fin Komodo telah memproduksi delapan mobil multiguna Fin Komodo untuk pengguna dalam dan luar negeri. Mobil ini sengaja diciptakan dengan menggabungkan teknologi pesawat terbang dan kendaraan darat sehingga suspensinya terasa lentur, ringan, dan lincah.
Bobot mobil yang sekilas mirip Jeep terbuka ini hanya 420 kilogram. Penggunaannya pun cukup mudah, begitu pula perawatannya.
Untuk jantung pacu, Fin Komodo mengusung mesin 2 silinder berkapasitas 250 cc yang dapat menghasilkan daya 14 Tk pada 7000 rpm dan torsi 17,6 Nm pada 5500 rpm.