Merek mobil Daihatsu ternyata sudah 43 tahun di Indonesia. Sejak tahun 1978 hingga saat ini, setidaknya tujuh juta unit mobil telah lahir dari pabrik Daihatsu di Sunter dan Karawang.
Hal ini pun disampaikan Executive Officer PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Kurniawan Rahardono. Menurut dia, ADM tidak hanya sekadar merakit, tetapi sudah melakukan produksi mobil Daihatsu secara utuh sejak pertama kali menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia.
“Pencapaian produksi ke-7 juta unit merupakan momentum penting bagi PT ADM, terlebih di tengah kondisi pandemi hingga saat ini. Daihatsu terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,” ungkap Rahardono saat video conference bersama awak media, Jumat (20/8/2021).
Pria yang akrab disapa Doni itu juga mengatakan, bahwa dalam lima tahun terakhir, kontribusi Daihatsu terhadap pasar Indonesia mencapai 40 persen, dimana setiap tahun jumlahnya semakin meningkat.
Daihatsu juga selalu berada di peringkat kedua penjualan mobil secara nasional selama lebih dari 10 tahun, dimana posisi pertama selalu ditempati sang saudara dekat yaitu Toyota.
“Kontribusi ADM untuk pasar nasional kerap meningkat 29 persen sampai akhirnya 43 persen. Meski masih pandemi proyeksi ADM 360 ribu unit untuk domestik atau sekitar 43 persen dari total pasar Indonesia yang diperkirakan mencapai 800 ribu unit tahun ini,” ujarnya.
Kerja Keras dan Inovasi

Untuk mencapai angka tujuh juta unit, bagi Daihatsu hal itu tak semudah membalikan tangan. Pasalnya, saat memulai produksi mobil secara utuh pada tahun 1978 untuk mencapai produksi ke-1 juta unit dibutuhkan waktu 27 tahun, dan itu terjadi pada 2005.
“Selanjutnya, produksi ke-2 juta unit waktu lebih singkat 5 tahun (2010), menyusul produksi ke-3 juta unit (2013), selang waktu 2 tahun produksi ke-4 juta (2015) dan 5 juta unit (2017). Produksi ke-6 juta unit pada tahun 2019, dicapai kurang dari 2 tahun, dan pada Juli 2021 di tengah kondisi pandemi Covid-19, ke-7 juta unit,” ucap Doni.
Doni juga mengatakan, peningkatan produksi Daihatsu tak lepas dari fasilitas pabrik yang sudah modern baik di Sunter maupun Karawang.
Ya, Daihatsu sudah menerapkan teknologi canggiih, mulai dari digitalisasi dalam hal sistem kontrol, penggunaan robot dalam pengelasan dan juga yang terbaru penggunaan advance robotic sealer.
Kata Doni, pabrik Daihatsu selalu berinovasi meski di tengah masa pandemi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas global.
Dengan persiapan yang matang dalam fasilitas dan kemajuan teknologi, alhasil kedua pabrik Daihatsu ini total kapasitas produksinya mencapai 530.000 unit per tahun.
Oia, di pabrik Daihatsu yang sudah memiliki fasilitas R&D di Karawang ini, sudah melahirkan berbagai mobil yang dipasarkan baik secara domestik maupun global dengan menggunakan label Toyota.
Yang perlu OLXer ketahui bahwa banyak mobil Daihatsu yang diproduksi di pabrik ADM dan merupakan produk kembar, seperti Xenia-Avanza (2003), Terios-Rush (2006), Ayla-Agya (2012), Sigra-Calya (2016), dan mobil paling terbaru Rocky-Raize (2021) jadi tanda pencapaian produksi tujuh juta unit.