Jumat, Oktober 11, 2024
Lainnya
    BeritaJualan Mobil Babak Belur Karena Covid-19, Daihatsu Ketagihan Jualan Mobil Via Digital

    Jualan Mobil Babak Belur Karena Covid-19, Daihatsu Ketagihan Jualan Mobil Via Digital

    Penjualan otomotif nasional dalam lima bulan terakhir di 2020 mengalami penurunan cukup tajam. Bahkan retail sales (penjualan dealer ke konsumen) secara keseluruhan brand otomotif di Indonesia pada Januari-Mei 2020 lalu jika dirata-ratakan turun hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama di 2019.

    Hal ini pun diungkapkan Marketing & Customer Relation Divisi Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso dalam video conference dengan wartawan akhir pekan.

    “Ini persis sekali prediksi teman-teman Gaikindo turun 40 persen dan kita lihat benar gitu sampe Mei. Dari grafik ini kelihatan sekali jungkir baliknya pasar otomotif Indonesia yang tadinya begitu tinggi sekarang rendahnya,” ungkap.

    Hendrayadi mengatakan, penjualan pada Mei 2020 lalu menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir karena angkanya hanya mencapai 17.083 unit. Padahal, sambung Hendrayadi, jumlah tersebut biasanya angka penjualan Daihatsu selama satu bulan,  dan penjualan seluruh brand otomotif. 

    Meski secara keseluruhan penjualan otomotif menurun, Daihatsu sendiri faktanya masih bisa bernafas lega, karena jika dilihat secara keseluruhan penjualannya masih berada di urutan nomor dua.

    “Retail Sales untuk market brand by brand untuk Daihatsu sendiri Alhamdulillah turun juga, tapi masih kecil dari penurunan market Daihatsu 38,6 persen. Rejeki anak soleh. Dengan performa yang demikian maka Daihatsu masih dapat improve market sharenya,” jelas Hendrayadi. 

    Berdasarkan data yang ada, selama awal pandemi yaitu Maret 2020 kemudian masuk pada April dan Mei 2020 masing-masing penjualanya Daihatsu hanya tercatat 10.946 unit, kemudian 5.160 unit dan 3.673 unit. Angka ini memang mengalami penurunan cukup signifikan. 

    Akibat Jualan Online

    Meski penjualan berbagai brand otomotif menurun, tak terkecuali Daihatsu, namun faktanya merek mobil asal Jepang tersebut masih tetap bisa menyesuaikan permintaan.

    Pasalnya, Hendrayadi mengatakan, sewaktu ditetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meluas, mobilitas penduduk dan operasional industri langsung drop. 

    Hanya saja, Daihatsu rupanya memiliki strategi yang cukup baik yaitu menggunakan platform digital untuk melakukan proses penjualan.

    “Kuncinya adalah di digital. karena tidak bisa ketemu customer, customer nggak bisa ketemu kita, akhirnya kita melakukan semuanya melalui digital,” ujar Hendrayadi. 

    Hendrayadi tak menampik, jika selama tiga bulan PSBB, Daihatsu melakukan berbagai kegiatan mulai dari marketing hingga sales menggunakan platform digital.

    “Kedepannya kita sudah punya platform yang komplit. Inilah saatnya kedepan kita akan memaksimalkan penggunaan digital asset ini,” tutup Hendrayadi.

     

    Populer
    Berita Terkait