Diklat 3in1 Operator Sewing Junior dan Perawatan Berkala Sepeda Motor merupakan program Kemenperin untuk menciptakan SDM kompeten dan siap diserap industri garmen dan otomotif.
News.OLX – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melihat sektor manufaktur di bidang otomotif dan tekstil sebagai dua industri penting di Tanah Air sekaligus sebagai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing di kedua industri tersebut, Kemenperin fokus dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
“Salah satu upaya yang kami jalankan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan dalam siaran pers Kemenperin, Selasa (6/2/2024).
Langkah strategis yang telah ditempuh Kemenperin salah satunya dengan melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi atau disebut Diklat 3in1. Dimana peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja.
Diklat 3in1 Operator Sewing Junior dan Perawatan Berkala Sepeda Motor berlangsung di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta.
“Indonesia sedang memiliki peluang yang menjanjikan karena adanya bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif. Hal ini berarti terdapat banyak tenaga kerja muda yang potensial untuk dioptimalkan,” sambung Masrokhan.
Di sektor otomotif, Indonesia adalah salah satu pasar terbesar di dunia dengan jumlah pengguna sepeda motor mencapai lebih dari 125 juta unit.
“Tentunya kebutuhan akan servis dan perawatan sepeda motor pun semakin meningkat. Ini membuka peluang besar bagi para pemuda untuk menjadi teknisi servis sepeda motor yang andal dan profesional,” ungkapnya.
Ia sendir merasa optimistis, dengan dedikasi dan kerja keras para peserta, serta bimbingan dari instruktur yang andal, Diklat 3in1 ini akan mencapai tujuan yang diharapkan, menciptakan SDM kompeten dan siap diserap oleh industri.
“Para peserta akan menjadi operator sewing dan teknisi servis sepeda motor yang kompeten, siap bersaing di dunia kerja, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan perekonomian daerah dan nasional,” tuturnya.
Jelang Idul Fitri, industri garmen krisis SDM terampil
Sementara itu, Kepala BDI Jakarta Ali Khomaini menyampaikan, sebanyak 130 peserta mengikuti kedua pelatihan vokasi tersebut. Mereka terdiri dari 100 peserta yang mengikuti Diklat 3in1 Operator Sewing Junior, dan 30 peserta mengikuti Diklat 3in1 Perawatan Berkala Sepeda Motor dan berasal dari berbagai daerah seperti Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya dan Depok.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah peserta mampu menguasai keahlian dan kompeten dalam bidang industri garmen dan perbengkelan sepeda motor,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Manager HR CV. Bakrin Jaya Majalaya, Rian Hasan memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah menginisiasi program Diklat 3in1 untuk mencetak SDM industri yang kompeten.
“Pelatihan tenaga kerja yang dilaksankan di BDI Jakarta ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi industri garmen untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja,” ungkapnya.
Terlebih lagi, industri garmen masih membutuhkan tenaga kerja terampil yang cukup banyak. Kondisi ini juga karena menjelang Idul Fitri, yang umumnya permintaan produk busana mengalami peningkatan. “Sehingga di level industri sedang dan besar saat ini sedang mengalami krisis tenaga kerja terampil yang siap kerja guna meningkatkan produktivitasnya,” ujar Rian.
Ia menyebutkan, tercatat di wilayah Jawa Barat saat ini masih membutuhkan sekitar 4.000 tenaga kerja terampil di posisi Operator Sewing dalam memenuhi kebutuhan di industri garmen.
“Oleh karena itu, kami berharap kepada BDI Jakarta agar bisa kontinyu melaksanakan Diklat 3in1 ini agar dapat menghasilkan lulusan lulusan yang terampil dan siap kerja,” terangnya.
Dapatkan informasi menarik lainnya di OLX Member of Astra. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.