VinFast dengan penuh kebanggaan meluncurkan mobil nasional pertama Vietnam, VinFast LUX A2.0 dan LUX SA2.0 di ajang Vietnam Motor Show 2019. Model mobil terbaru itu menjadi pusat perhatian masyarakat Vietnam, karena selain menjadi mobil nasional, keduanya juga tampil gak kalah mewah sama Audi, Toyota, atau merek mobil dunia lainnya yang ikut pameran.
VinFast sendiri adalah anak perusahaan VinGroup, sebuah perusahaan swasta terbesar di Vietnam yang sudah beroperasi 25 tahun di Vietnam dan dikenal sebagai perusahaan produsen penyedia teknologi, industri, dan layanan kelas dunia.
Berdiri pada tahun 2017, VinFast kini sudah mengoperasikan pabrik modern di atas lahan seluas 335 hektar yang terletak di Cat Hai, Hai Pong, Vietnam Utara. Pabrik tersebut diresmikan pada bulan Juni 2019 lalu.
Fasilitas produksi mobil VinFast saat ini sudah mulai berjalan dan pengiriman produksi VinFast pertama, sudah dimulai bulan September 2019 lalu. Selain mobil penumpang, merek mobil Vietnam ini juga tengah mengembangkan berbagai jenis kendaraan lain, termasuk mobil listrik, mobil kota, bus listrik dan skuter listrik yang sudah dijual di pasar Vietnam bernama Klara.

Bahkan perusahaan ini juga berencana untuk mengekspor kendaraannya ke pasar internasional di tahun-tahun mendatang. Artinya, besar kemungkinan LUX A2.0 dan LUX SA2.0 juga dijual disini.
Itu Vietnam loh, bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini mobil nasional cuma mentok sebatas wacana. Bahkan Esemka yang bikin heboh baru-baru ini saat meresmikan operasional pabrik dan meluncurkan mobil komersial, disebut bukan mobil nasional.
Padahal kalau mau dibandingkan dengan urusan angka penjualan mobil di Indonesia dan Vietnam, jumlahnya gak sebanding.
Setahun ada sekira 1 juta unit mobil yang terjual di Indonesia. Sementara Vietnam hanya bisa menjual 290 ribu unit mobil dalam kurun waktu yang sama. Artinya secara pasar, Vietnam bukan lawan sepadan buat Indonesia.
Tapi kita harus malu melihat kenyataan bahwa negara kecil tersebut bisa punya merek mobil sendiri. Lihat bagaimana mereka bisa merangkul merek mobil dunia untuk bisa diserap teknologinya.
Intinya, kita menang dari Vietnam untuk urusan penjualan mobil, tapi kita tertinggal jauh untuk semangat memiliki mobil nasional.
Selamanya kita cuma tau kalau mobil kebanggaan orang Indonesia adalah Kijang atau Avanza, yang lahir dan diproduksi atas permintaan konsumen Tanah Air dan laku diekspor ke luar negeri.
Dan tanpa rasa sungkan kita cuma bisa mengakui kalau Toyota adalah mobil Jepang kebanggaan Indonesia. (Z)