Jumat, Oktober 4, 2024
Lainnya
    BeritaKembangkan Teknologi Ramah Lingkungan di Indonesia, Simak Dulu Cara Perawatan Outlander PHEV

    Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan di Indonesia, Simak Dulu Cara Perawatan Outlander PHEV

     Mitsubishi Motor Corporations siap menambah invesatasi di Indonesia hingga Rp 11,2 triliun. Rencananya, investasi yang disiapkan sampai 2025 ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dari 200 ribu unit menjadi 250 ribu unit per tahun.

    Selain itu, investasi ini juga disebut untuk mengembangkan dua model mobil yang ramah lingkungan berjenis hybrid atau Battery Electric Vehicle (BEV) sekaligus Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Kedua jenis mobil ini juga akan di ekspor ke sejumlah negara.

    Rencana Mitsubishi untuk berinvestasi di Tanah Air ini disebutkan langsung Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat lawatannya ke Jepang pekan lalu.

    “Tentu kami dari pemerintah akan terus mengawal, dan mereka berencana investasi PHEV dan BEV ini juga mereka masih melakukan studi terhadap model-model yang akan dikembangkan (khusus BEV), tapi mereka sudah komitmen,” sebut Agus.

    Di Indonesia, mobil ramah lingkungan bagi Mitsubishi sebenarnya bukan hal baru. Mitsubishi tercatat sudah merilis mobil berjenis PHEV di Indonesia lewat Outlander. Kehadiran Outlander PHEV juga sekaligus menjadi yang pertama di segmen SUV. Sebelum merilisnya di pasaran, Mitsubishi Outlander PHEV bahkan sudah digunakan sebagai bahan studi bersama.

    Untuk di Indonesia, mobil jenis PHEV bisa dibilang paling cocok digunakan saat ini. Mengingat infrastruktur pengisian ulang baterai yang belum sepenuhnya memadai, maka masih butuh sokongan mesin bensin.

    Pun demikian ketika bensin habis sistem plug-in hybrid ini memungkinkan Mitsubishi Outlander PHEV melaju murni mengandalkan baterai saja. Tentunya dengan catatan, baterai selalu siap menyuplai daya ke motor listrik. 

    Selain pengoperasian yang mudah, perawatan Mitsubishi Outlander PHEV juga tidak sulit. Bahkan Head of After Sales & CS Operation Group PT MMKSI Boediarto, memberikan cara perawatan mobil dengan tenaga baterai dan bahan bakar jika lama tidak digunakan.

    Menurut Boediarto, untuk perawatan baterai Outlander PHEV atau mobil listrik harus dihindari persentase baterai dalam kondisi rendah. Meski begitu tidak direkomendasikan juga baterai dalam kondisi penuh saat mobil tidak digunakan dalam waktu lama. 

    “Sebaiknya dijaga agar persentase baterai di kondisi 40-60 persen, apalagi ketika mobil tidak digunakan dalam waktu lama,” ujar Boediarto. 

    Mitsubishi Outlander PHEV
    Mitsubishi Outlander PHEV

    Outlander PHEV sendiri memiliki fitur yang bisa menurunkan level baterai secara bertahap. Fitur tersebut berfungsi untuk mencegah kerusakan baterai. Untuk itu bagi pemilik Outlander PHEV diharapkan memeriksa pengukur tingkat energi setiap tiga bulan. 

    Pemilik mobil pun harus tetap mengisi daya baterai atau bisa mengatur mode power supply. Untuk pengisian baterai, sebaiknya juga menggunakan arus rendah (home charging) saat mobil hanya parkir lama.

    Sementara penggunaan quick charging atau arus tinggi bisa diminimalisir. Apabila hanya bisa menggunakan quick charging, disarankan untuk menggunakan normal-charge setidaknya dua minggu sekali.

    “Jika kondisi baterai menunjukkan baterai kosong atau “0”, harus diisi dayanya sampai naik. Atau, mengisi daya dari tenaga mesin dengan mengatur mode power supply ke status 'READY' kemudian tunggu hingga mesin berhenti secara otomatis, selanjutnya matikan mode power supply dari saklar motor listrik,” jelas Boediarto.

    Keuntungan lain dari mobil PHEV ini adalah ketika posisi baterai kosong, maka secara otomatis sistem manajemen baterai akan menyalakan mesin yang bekerja untuk mengisi baterai. Dengan begitu dapat mencegah kerusakan pada baterai. Pengaktifan mesin sebelum baterai kosong ini hanya bisa dilakukan selama kendaraan dalam kondisi hidup dan masih menyimpan bahan bakar di dalam tangki.

    Boediarto juga menyarankan untuk memperhatikan lokasi parkir terutama jika dalam jangka waktu lama. Sebaiknya hindari parkir kendaraan PHEV di lokasi dengan temperatur tinggi dan terkena sinar matahari langsung. Pasalnya, lokasi yang panas akan mempengaruhi kapasitas baterai serta masa pakainya.

    Bagi pemilik Outlander PHEV bisa melakukan pengisian daya dengan home charger yang sudah menjadi bagian dari paket penjualan. Pilihan lainnya, bisa mengisi baterai menggunakan mesin dengan memilih Charge Mode yang terdapat di konsol tengah.

    Oia, Mitsubishi Outlander PHEV dengan sistem penggerak empat roda ini juga punya kemampuan sebagai power bank untuk menyalurkan tenaga listrik cadangan mencapai 1.500 Watt.  

    Outlander PHEV memiliki kapasitas baterai 13.800 watt atau 13,8 Kwh, sehingga dalam kondisi penuh bisa menyuplai listrik rumah. Tak heran kalau mobil yang satu ini kerap kali digunakan untuk ke tempat-tempat yang terkena bencana yang membutuhkan listrik. 

     

    Populer
    Berita Terkait