Pasar mobil jenis sedan di Indonesia memang tergolong kecil. Sebaliknya mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV) penjualannya cukup tinggi di kancah otomotif nasional.
Maklum di Indonesia, memiliki mobil sedan dianggap sangat mahal. Hal ini karena banyaknya biaya berbeda yang harus dikeluarkan ketika membeli sedan, mulai dari pajak barang mewah hingga bea masuk.
Namun begitu, OLXer tau nggak kalau memiliki mobil sedan bisa kaya bos. Setidaknya hal bisa dilihat dari penjualan mobil sedan Toyota di Tanah Air.
Sebut saja Toyota Corolla Altis dan Camry, dua sedan beda segmen ini cukup banyak digunakan para kalangan berduit, termasuk bos perusahaan, sampai pejabat pemerintahan.
“Karena memang segmen Corolla (Altis) di Indonesia saat ini banyaknya eksekutif atau perusahaan jadi memang demand saat ini lebih banyak ke sedan,” ungkap Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Anton mencontohkan, sosok sedan biasanya digunakan oleh perusahaan yang diperuntukan untuk top management atau middle management.
Untuk top management, biasanya memilih sedan Toyota Camry jadi pilihan. Sementara middle management jatah yang diberikan berupa Toyota Corolla Altis.
Sedangkan Toyota Corolla Altis, kata Anton, dengan ukuran lebih compact, biasanya banyak juga digunakan oleh mereka yang berprofesi seperti Dokter, hingga Pengacara.
Bahkan, beberapa lalu pemerintah baru saja menujuk Toyota Crown 2.5 HV G-Executive sebagai mobil para menteri periode 2019-2024. Sementara itu mobil dinas presiden juga dipilih masih berjenis sedan, yaitu Mercedes-Benz S600 Guard.
Tren Penjualan Sedan
Bicara soal sedan, pada dasarnya jenis mobil ini memang sangat nyaman dikendarai maupun sekadar hanya menjadi penumpang. Namun karena mahal, penjualan sedan tergolong kecil di Indonesia.
Namun begitu, Anton memprediksi, pasar mobil sedan yang akan datang bisa lebih baik. Hal ini menurut Anton tren mobil jenis sedan tergolong lebih stylish dan lebih canggih juga.
“Contoh kayak Toyota Camry, kami launching Camry di awal tahun lalu, jika dibandingkan tahun lalu penjualannya di bawah 100 unit, bahkan menyentuh angka 50 unit per bulan. Tahun ini, Camry kami jual bisa di atas 100 perbulan, bahkan 150 unit per bulan,” terang Anton.
Anton sendiri punya harapan sendiri soal pasar sedan di Indonesia, yaitu jika ada regulasi baru dari pemerintah keluar, diharapkan sedan tidak lagi dikenakan pajak barang mewah.
“Tapi kan (pajak mahal atau murah mobil) dilihat dari emisi nya. Saya rasa ada kesempatan untuk sedan ke depan nya,” tutup Anton.
Mau cari mobil-mobil jenis sedan bekas, bisa lihat di sini. (Her)