Selasa, Juni 10, 2025
BeritaNissan Resmi Batalkan Pembangunan Baterai EV di Jepang, Tekanan Keuangan jadi Alasan?

Nissan Resmi Batalkan Pembangunan Baterai EV di Jepang, Tekanan Keuangan jadi Alasan?

OLX News –  Nissan Motor Co., raksasa otomotif asal Jepang, membuat kejutan. Melalui pengumuman resmi pembatalan rencana ambisius pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) senilai US$1,1 miliar (sekitar Rp16 triliun) di Kitakyushu. 

- Advertisement -

Langkah strategis pembangunan baterai ini dipicu oleh upaya restrukturisasi besar yang sedang Nissan jalankan demi mengatasi tekanan finansial yang membebani perusahaan.

Investasi Baterai LFP Batal Terealisasi

Menurut laporan dari ArenaEV, pabrik yang sedianya akan menjadi pusat produksi baterai lithium iron phosphate (LFP) ini. Mereka punya rancangan dengan kapasitas produksi mencapai 5 giga watt hour per tahun. 

- Advertisement -

Fasilitas modern ini pun rencananya akan memulai operasionalnya pada Juli 2028. Di samping itu, juga diproyeksikan akan membuka sekitar 500 lapangan kerja baru di wilayah tersebut.

Sebelumnya, proyek ini memperoleh angin segar dengan adanya janji dukungan finansial dari Pemerintah Jepang. Dukungan tersebut berupa subsidi hingga 55,7 miliar yen atau sekitar Rp5,3 triliun. 

- Advertisement -

Akan tetapi, setelah melalui serangkaian evaluasi mendalam terkait efisiensi investasi. Terutama di tengah kondisi keuangan perusahaan yang sedang tertekan. Maka, Nissan akhirnya mengambil keputusan berat untuk membatalkan pembangunan pabrik tersebut.

Tekanan Finansial Membayangi Langkah Ekspansi Nissan

Langkah pembatalan ini menjadi indikasi kuat betapa seriusnya tantangan finansial yang Nissan hadapi. 

Bahkan, dalam laporan keuangan terbarunya untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025, perusahaan mencatatkan kerugian bersih yang signifikan, mencapai 670,9 miliar yen. Kondisi ini memaksa manajemen untuk mengambil langkah-langkah ekstrem demi memulihkan kinerja perusahaan.

Dalam langkah lebih lanjut untuk memulihkan kondisi keuangannya, Nissan mengumumkan rencana pemangkasan signifikan terhadap sumber daya manusia. Langkah tersebut adalah dengan menghilangkan sekitar 20.000 posisi pekerjaan di seluruh dunia, yang setara dengan 15 persen dari total karyawannya. 

Tidak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk melakukan rasionalisasi operasional dengan mengurangi jumlah fasilitas produksi secara bertahap. Melalui pemangkasan dari 17 lokasi menjadi hanya 10 pabrik pada akhir tahun fiskal 2027.

Fokus pada Reformasi Struktural di Tengah Persaingan Ketat

CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, dalam berbagai kesempatan menekankan urgensi reformasi struktural dalam tubuh perusahaan.

Menurutnya, langkah ini krusial untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri otomotif global. Terutama dengan munculnya kekuatan baru dari produsen kendaraan listrik asal China seperti BYD dan Geely.

“Kami perlu membangun kembali kekuatan kami agar dapat beralih ke arah yang lebih positif,” tegas Espinosa, mengisyaratkan bahwa pembatalan investasi pabrik baterai ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk menstabilkan dan memfokuskan kembali sumber daya perusahaan.

Keputusan Nissan untuk membatalkan pembangunan baterai EV di Jepang. Hal ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi mengenai arah strategi elektrifikasi perusahaan ke depan. 

Langkah ini jelas menunjukkan betapa tekanan finansial dapat memaksa perusahaan otomotif besar untuk mengambil keputusan sulit. Bahkan, terhadap proyek-proyek yang sebelumnya dianggap sebagai bagian penting dari masa depan mereka. 

Bagaimana langkah selanjutnya dari Nissan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya sambil mencari opsi kendaraan Nissan second incaran atau merek lainnya di OLX

Di sini, kamu bisa jual atau beli dengan cepat dan mudah. Yuk coba OLX sekarang!


 

Populer.
Reka Harnis
Reka Harnis
Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
Berita Terkait