OLX News – Pabrik Nissan di Wuhan, salah satu basis produksi penting bagi raksasa otomotif asal Jepang ini kabarnya akan menghentikan operasionalnya paling lambat 31 Maret 2026.
Informasi eksklusif ini berasal dari dua sumber Reuters yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai rencana strategis perusahaan. Langkah drastis ini mereka ambil menyusul penurunan produksi yang signifikan di tengah sengitnya persaingan pasar mobil di Negeri Tirai Bambu.
Tingkat Operasional Pabrik Nissan Anjlok Jadi Pemicu Utama
Keputusan Nissan untuk menutup pabrik yang punya kapasitas produksi mencapai 300.000 unit per tahun ini tidak diambil secara tiba-tiba.
Sumber Reuters mengungkapkan bahwa tingkat operasional pabrik yang berlokasi di Wuhan tersebut telah mengalami penurunan drastis dalam beberapa waktu terakhir.
Fasilitas yang memproduksi model-model penting seperti kendaraan listrik Ariya dan SUV X-Trail ini tampak kesulitan. Terutama untuk mempertahankan daya saingnya di pasar otomotif Tiongkok yang kini didominasi oleh pemain-pemain lokal yang semakin kuat.
Gempuran Produsen Lokal Jadi Kendala Serius
Surat kabar terkemuka Jepang, Yomiuri, turut melaporkan bahwa salah satu faktor utama yang melatarbelakangi rencana penutupan pabrik Nissan di Wuhan adalah ketatnya persaingan dari produsen mobil lokal Tiongkok.
Dalam beberapa tahun terakhir, merek-merek otomotif dalam negeri Tiongkok menunjukkan perkembangan yang pesat. Baik dari segi kualitas produk, inovasi teknologi, maupun penetapan harga yang kompetitif.
Hal tersebut tentu saja memberikan tekanan yang besar bagi produsen asing seperti Nissan untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Respons Nissan Masih Bungkam
Hingga berita ini rilis, pihak pabrik Nissan Motor belum memberikan komentar resmi terkait laporan rencana penutupan pabrik mereka di Wuhan.
Sikap diam dari perusahaan berlambang sayap ini tentu menimbulkan spekulasi dan pertanyaan lebih lanjut. Terutama mengenai strategi jangka panjang Nissan di pasar otomotif terbesar dunia tersebut.
Para analis industri akan terus memantau perkembangan situasi ini untuk mendapatkan klarifikasi resmi dari pihak perusahaan.
Kerugian Miliaran Yen Bayangi Bisnis di Tiongkok
Kabar mengenai potensi penutupan pabrik di Wuhan ini muncul bersamaan dengan pengumuman proyeksi kerugian bersih yang cukup besar dari Nissan Motor untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2025.
Perusahaan memperkirakan kerugian bersih antara 700 miliar hingga 750 miliar yen, atau setara dengan sekitar US$4,87 miliar hingga USD5,22 miliar. Dalam keterangannya, Nissan menyebutkan bahwa sebagian besar kerugian ini berasal dari biaya penurunan nilai aset yang terkait dengan bisnis mereka di Tiongkok.
Hal tersebut semakin mengindikasikan adanya tantangan serius yang harus Nissan hadapi dalam menjalankan operasinya di pasar yang sangat kompetitif ini.
Masa Depan Operasi Nissan di Tiongkok Dipertanyakan
Dengan adanya kabar penutupan pabrik Nissan di Wuhan dan proyeksi kerugian yang signifikan, maka masa depan operasi Nissan di Tiongkok menjadi pertanyaan besar.
Langkah strategis apa yang akan Nissan ambil untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat? Juga, dalam memulihkan kinerja bisnisnya di pasar yang sangat penting ini.
Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari Nissan mengintip berbagai pilihan mobil bekas Nissan ada di OLX.