Pelayanan after sales yang prima merupakan salah satu kunci pabrikan kendaraan dalam memenangkan hati konsumen. Tak terkecuali di segmen kendaraan niaga. Siapapun pabrikan yang bisa menghadirkan layanan utuh meski dalam kondisi sulit seperti pembatasan sosial, tentu menjadi sebuah nilai plus.
Selama pandemi COVID-19 dimana perusahaan logistik menjadi salah satu jenis usaha yang tidak terikat aturan tersebut, membuat unit kendaraan niaga atau komersial harus tetap beroperasional secara normal.
Orang boleh tidak keluar rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona, tapi orang tetap harus memenuhi kebutuhan pokok. Disinilah kendaraan logistik mengambil peran, mengantarkan berbagai bahan kebutuhan pokok dari hulu sampai ke hilir, dari produsen hingga ke supplier.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melihat hal ini sebagai sebuah kesempatan besar meningkatkan rasa puas konsumen dalam urusan pelayanan after sales. Di tengah kondisi banyak bengkel yang harus tutup sementara karena mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Isuzu hadir dengan 128 unit mobil Bengkel Isuzu Berjalan yang siap melakukan service dan perbaikan mobil konsumen dimanapun berada.
Dan terbukti, selama pandemi dan PSBB berlangsung, layanan Bengkel Isuzu Berjalan atau disingkat BIB ini mengalami lonjakan permintaan. Hal ini disampaikan Attias Asril, General Manager Marketing IAMI dalam acara ngobrol virtual bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), Jumat (26/6/2020).
“Dari statistik yang kami punya menyatakan bahwa layanan BIB utilisasinya meningkat 20-30 persen. Bahwa memang dalam kondisi PSBB kendaraan customer kami tetap bergerak, namun di beberapa tempat bengkel dibatasi. Tapi di satu sisi kan customer tidak bisa menunggu, makanya kita dorong BIB bergerak,” ungkap Attias Asril.
Ia menyebutkan bahwa layanan Bengkel Isuzu Berjalan ini tersedia hampir di seluruh Provinsi di Indonesia. Dan rata-rata memang customer pemilik kendaraan niaga merek Isuzu nyaman menggunakan layanan BIB untuk melakukan service serta perawatan rutin di tempat mereka masing-masing.
Meski demikian, dengan jumlah yang ada sekarang, pihaknya menyadari perlu adanya penambahan unit. Apalagi dengan kondisi kemarin dimana terjadi lonjakan permintaan service on the spot.
“Kalau kita berkaca dari situasi kemarin, memang kami sedang hitung lagi kira-kira berapa besar penambahan unit BIB, karena mau tidak mau kita yang harus sering datang ke customer. BIB harus tetap bergerak dan tetap beroperasi, itu satu poin plus bagi customer. Dan kita juga melihat ini sebagai salah satu strategi untuk lebih mendekatkan diri dengan customer kami,” pungkasnya.