Cek informasi mengenai Inpres Air Minum dan Sanitasi hingga anggaran dananya pada artikel ini
News.OLX – Presiden Indonesia, Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi akhirnya secara resmi sudah meresmikan Inpres Air Minum dan Sanitasi. Penandatanganannya berlangsung pada Senin, 29 Januari 2024 lalu di Jakarta.
Tujuan Inpres No. 1 Tahun 2024 ini mengenai Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik tersebut adalah kepada beberapa pejabat di dari pusat hingga daerah.
Terdapat lima tugas utama pejabat dalam Inpres air minum
Sesuai dengan kewenangan, fungsi, serta tugas setiap pejabat, mereka harus melakukan setidaknya lima hal utama. Pertama, memastikan agar bisa mengebut ketersediaan air minum beserta tata kelola cairan limbah domestik.
Kedua, mulai mengerjakan perencanaan sekaligus persiapan teknis maupun non teknis untuk memenuhi percepatan program penyediaan air serta tata kelola limbah tersebut.
Ketiga, semua pejabat harus ikut serta ketika melakukan penyusunan program, kebijakan, sampai pada kegiatan percepatan air beserta pengelolaan limbah.
Keempat, semua pejabat harus ikut serta dalam melakukan pemantauan, kendali, evaluasi, hingga memberikan laporan mengenai pelaksanaan program pemerintah ini.
Terakhir, ketika terjadi kendala dalam pelaksanaan program, maka setiap pejabat harus berperan dalam menyelesaikan hambatan tersebut.
Selain itu, Inpres ini juga hadir sebagai bentuk dukungan dan upaya agar beberapa program pemerintah lainnya berjalan maksimal.
Beberapa program tersebut adalah TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) atau SDGs (Sustainable Development Goals), dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
Total Rp16,6 triliun dana yang diajukan
Untuk memenuhi target pelaksanaan program dari Inpres air minum dan sanitasi ini ternyata membutuhkan cukup banyak dana. Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR telah menyebutkan bahwa total dana yang dibutuhkan menyentuh angka Rp16,6 T.
Menteri Jokowi yang ditemui pada Jumat, 3 November 2023 lalu ini ketika Malam Penghargaan Konstruksi Indonesia juga menambahkan statement lain. Meskipun usulan dananya sebesar itu, namun dana prioritas untuk penanganannya adalah Rp2,3 triliun.
Kemudian Jokowi menyatakan bahwa sumber dana untuk menjalankan Inpres air minum dan sanitasi berasal dari beberapa sumber.
Di antaranya adalah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), serta dari sumber lainnya. Sumber lain tersebut pun sudah sah dan tidak memberi ikatan, seperti ketentuan perundang-undangan Indonesia.
Kesuksesan Inpres jalan daerah menjadi pemicu mulanya Inpres terbaru
Penetapan Inpres pada era Jokowi tersebut hadir karena adanya IJD (Inpres Jalan Daerah) yang berhasil menurut Bappenas.
Tidak hanya Inpres ini, pengerjaan program juga menggunakan RPJMN (2020 – 2024) sebagai acuan. Di mana pada Rencana tersebut sudah tercantum mengenai proyek Akses Air Minum Perpipaan.
Nominalnya juga banyak, yaitu mencapai sepuluh juta SR dan sudah masuk menjadi bagian Proyek Prioritas Strategis.
Tapi pada fakta lapangannya, total yang ada hingga saat ini hanya sebanyak 3,8 juta SR. Artinya, masih ada 6,2 juta SR lagi yang pengerjaannya harus diburu.
Sementara itu, total daerah yang akan mendapat jatah dalam pengerjaan program ini totalnya ada 389 kabupaten dan kota.
Setelah pengesahannya pada 29 Januari 2024 lalu, presiden juga menegaskan komitmennya kepada para pejabat yang ikut serta dalam kesuksesan proyek ini.
Di mana semua orang harus berperan aktif dan menjalankan amanat Inpres ini dengan tanggung jawab yang penuh.
Selain mendapatkan informasi update mengenai Inpres air minum ini, kamu bisa cek kebutuhan barang serta jasa di OLX untuk dapatkan tawaran menarik. Unduh juga aplikasinya di Google Play Store dan App Store agar lebih update!
