Hyundai Motor Indonesia (HMID) membocorkan rencana agresifnya untuk menggarap market di Tanah Air dengan peluncuran 7 model baru di sepanjang tahun 2025.
JAKARTA – Di tengah kondisi pasar otomotif Tanah Air yang sedang tidak baik-baik saja, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tetap mempertahankan optimisme-nya untuk bisa menjadi merek mobil nomor wahid di Indonesia.
Langkah agresif pun ditempuh tahun ini, termasuk strategi untuk menghadirkan lebih banyak pilihan model baru kepada konsumen di tahun ini.
“Tahun 2025 ini akan ada 7 model, kita lagi coba untuk bisa lebih dari itu. Yang jelas kita sudah mulai, kita APM pertama yang memperkenalkan model baru di tahun ini, dan itu memang salah satu strategi kita,” beber Chief Operating Officer (COO) PT HMID Fransiscus Soerjopranoto, Kamis (9/1/2025) usai merilis Hyundai Creta facelift dan Creta N Line di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Utara.
Menurutnya, tren penurunan market otomotif di Indonesia saat ini harus disikapi dengan strategi yang tepat. Salah satunya dengan menghadirkan lebih banyak model baru.
“Karena kita melihat kondisi market saat ini. Jadi kita tahu kalau market turun terus, bahkan prediksinya tahun ini juga akan turun lagi. Tapi kita ingin untuk penurunan market ini bisa diimbangi dengan pengenalan mobil baru sebagai strateginya. Sebagai APM kita berusaha inovatif dengan memperkenalkan model baru lebih banyak. Kalau kemarin janjinya 4, sekarang jadi 7,” lanjut pria yang akrab disapa Frans ini.
Langkah ini baginya merupakan strategi jitu untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
“Jadi di first quarter ini kita setiap bulan akan melaunching model-model baru,” janji Frans. Ini berarti setidaknya akan ada 3 model Hyundai baru yang akan ditawarkan kepada konsumen sepanjang Januari hingga Maret nanti. Strategi ini tentunya bakal menciptakan momentum yang kuat bagi Hyundai di awal tahun 2025 ini.
Porsi Seimbang untuk 3 Pilihan Power Train
Meski belum banyak bicara terkait model apa saja yang bakal dihadirkan, namun dijelaskan oleh Fransiscus bahwa model-model baru tersebut akan berimbang di antara 3 pilihan power train yang dimiliki Hyundai.
“Akan balance antara 3 power train tersebut, mulai dari mesin konvensional (bensin/diesel), hybrid, dan listrik (BEV).” Hal ini memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih kendaraan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
“Khususnya untuk mobil listrik, karena kita sudah mengembangkan supply chain yang paling lengkap. Jadi mulai dari komponen, yaitu fasilitas produksi baterai sampai dengan charging station, itu yang menjadi utamanya kita. Jadi kita tetap akan terus untuk berjualan mobil listrik,” jelasnya.
Selain itu akan ada kemungkinan produk yang sedang dikembangkan secara global juga akan dibawa ke Indonesia untuk dilakukan studi.
“Terkait pengembangan produk apa pun yang ada di global bisa kita bawa ke Indonesia dan kita studi. Kalau itu menarik buat market Indonesia, kita akan memperkenalkannya. Makanya kita memberanikan diri dari yang tadinya empat model jadi tujuh model di tahun ini,” tutup Fransiscus.
Rencana agresif Hyundai ini cukup menarik dan patut untuk dinantikan. Hyundai tidak hanya berusaha untuk mengimbangi penurunan pasar, tetapi juga memberikan pilihan yang lebih beragam lagi bagi konsumen di Indonesia. Kira-kira bulan depan ada model apa lagi, Hyundai? (Z)
