PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) bersama para supplier pabrik yang tergabung dalam Suzuki Supplier Club (SSC) menggandeng Kementerian Perindustrian RI menyelenggarakan forum diskusi di Bandung, pada hari Kamis lalu, 8 April 2021 dengan fokus pada pencanangan program vokasi untuk SMK dan universitas.
“Melalui forum ini Suzuki ingin mengenalkan industri otomotif ke sekolah dan universitas. Industri selalu membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian, terampil, dan siap pakai, karena hal tersebut merupakan kompetensi yang sangat mempengaruhi kualitas produk,” terang Shodiq Wacaksono, Managing Director PT SIM dalam siaran resmi terkait kegiatan vokasi Suzuki (10/4/2021).
Menurutnya, peluang ini tentu harus disinergikan dengan lembaga-lembaga pendidikan, dan untuk menjembatani kebutuhan tersebut harus dimulai dengan program vokasi.
“Vokasi menjadi vital fungsinya dalam menjaga daya saing dan eksistensi produk serta meningkatkan kemampuan dan kualitas industri otomotif agar lebih kompetitif di dunia, terlebih bagi Suzuki yang juga mengekspor produk-produknya ke berbagai negara,” terangnya.
Apalagi perkembangan industri otomotif Tanah Air terus berkembang dengan pesat dan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis industri otomotif dunia di masa depan, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan.
Forum diskusi ini menjadi momentum yang juga dimanfaatkan oleh Suzuki Supplier Club (SSC) dan lembaga-lembaga pendidikan untuk menjalankan kegiatan vokasi di masa mendatang.
SSC sendiri merupakan kumpulan perusahaan pemasok komponen kendaraan Suzuki yang telah berdiri sejak 2018 dan saat ini diketuai oleh Johan Tamsir, dan ketua bidang vokasi dijabat oleh Rudy Teo. Sementara untuk penggerak vokasi SSC adalah Tata H Widhisatmaka.
Selain diskusi mengenai kondisi dan peluang otomotif Indonesia, dalam acara tersebut SSC juga menyerahkan 1 unit lab keliling berupa mobil alat ukur untuk digunakan oleh lembaga pendidikan sebagai yang bisa digunakan untuk pembelajaran siswa di sekolah.
“Kami harap kegiatan ini bermanfaat untuk memulai program-program vokasi lainnya serta memberikan informasi mengenai kondisi industri otomotif saat ini. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian yang telah memungkinkan acara ini berlangsung sehingga mampu menjadi forum silaturahmi yang positif,” tutup Shodiq.