Rabu, Maret 19, 2025
Lainnya
    BeritaTotal Investasi Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi di Indonesia Ternyata Tembus Rp...

    Total Investasi Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi di Indonesia Ternyata Tembus Rp 97 Triliun

    Indonesia ternyata masih menjadi lahan yang menggiurkan untuk dijadikan basis produksi di sektor otomotif. Bahkan, menurut catatan Kementerian Perindustrian RI, meski hanya empat brand saja yang berinvestasi, namun jumlah sudah mencapai Rp 97,3 triliun.

    - Advertisement -

    Ya, berdasarkan catatan tersebut, empat prinsipal otomotif raksasa asal Jepang, yang paling banyak berinvestasi yaitu Toyota dengan jumlah Rp 63 triliun, kemudian di posisi kedua Suzuki sebanyak Rp 21 triliun, kemudian disusul Mitsubishi dan Honda masing-masing Rp 7,1 triliun dan 6,2 triliun.

    Keempat perusahaan tersebut berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. Hal ini pula membuat Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan melakukan kunjungan kerja ke Jepang pekan lalu untuk pengembangan industri otomotif.

    - Advertisement -

    Kata Agus, dari hasil pertemuan di Jepang, beberapa prinsipal otomotif menyatakan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia. 

    “Beberapa perusahaan yang kami temui menyampaikan akan terus mengembangkan investasi dan produksinya di Indonesia,” ungkap Agus seperti dilansir situs resmi Kemenperin, Senin (15/3/2021).

    - Advertisement -

    Nah, OLXer mau tahu apa saja rencana dari sejumlah pabrikan otomotif saat bertemu Agus dan rombongan dari Kemenperin? Berikut ringkasannya:

    Toyota

    Proses peraktina mobil di Toyota
    dua orang karyawan Toyota melakukan proses peraktian mobil di Toyota.

    Dari hasil pertemuan dengan Toyota, perusahaan tersebut tetap berkomitmen mewujudkan investasi sebesar Rp 28 Triliun di Indonesia. Peluang ekspor juga semakin besar dengan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. “Selain ke Australia, kami juga mendorong Toyota untuk membuka pasar ekspor baru, misalnya di Afrika dan Timur Tengah,” ujar Menperin.

    Hingga 2020, Toyota telah mengekspor kendaraan ke 80 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur termasuk Jepang, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Oseania. Kepada Menperin, pihak Toyota menyampaikan akan meningkatkan tujuan ekspor hingga ke 100 negara di tahun 2024.

    Mitsubishi

    Mitsubishi Xpander
    Ilustrasi proses pengiriman Mitsubishi Xpander menggunakan kapal. (MMKSI) 

    Perusahaan dengan logo tiga berlian disebut berkomitmen menambah investasi sebesar Rp 11,2 triliun pada akhir tahun 2025 dan tahun ini memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara menjadi ke 39 negara.

    “Kami juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan,” ujar Menperin.

    Mitsubishi telah mengekspor 154 ribu unit Xpander yang diproduksi di Indonesia ke 30 negara hingga 2020. Dengan proyeksi peningkatan kapasitas produksi dari 220 ribu unit menjadi 250.000 unit per tahun, perusahaan ini juga akan memproduksi beberapa model baru global mulai 2023 dan ekspornya mencapai 39 negara sampai 2024.

    Honda

    Honda Brio
    Honda Brio jadi salah satu mobil yang diproduksi di Indonesia dan di ekspor

    Honda berencana menambah investasi sebesar Rp 5,19 Triliun hingga tahun 2024, termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru yang akan diproduksi hanya di Indonesia dan diekspor ke 31 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

    “Kami mendorong realisasi dari komitmen investasi Honda. Perusahaan tersebut juga berencana membuka tujuan ekspor baru, antara lain ke Afrika Selatan di tahun 2022, serta ke Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan pada 2023,” jelasnya.

    Selain kendaraan bermotor, Honda juga telah memproduksi komponen kendaraan (autoparts) yang menjadi bagian global supply chain yang diekspor antara lain ke Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri.

    Suzuki

    Suzuki Ertiga
    Suzuki Ertiga

    Suzuki juga ikut berencana menginvestasikan Rp 1,2 Triliun untuk basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.

    Dua jenis kendaraan tersebut disebut sebagai mild hybrid dengan teknologi integrated starter generator (ISG) yang ramah lingkungan namun tetap terjangkau bagi masyarakat. “Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin,” jelas Agus.

    Ia menyebutkan, perusahaan tersebut juga telah memiliki roadmap EV dan menyampaikan bahwa insentif dari kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi EV. Suzuki pun berencana melakukan ekspor ke 100 negara hingga 2024.

    Mazda

    Meski tidak menyebutkan angka investasi, namun Menperin mendorong Mazda untuk membuka pabriknya di Indonesia dengan menyampaikan berbagai kemudahan investasi dan banyak insentif untuk investor otomotif baru di Indonesia.

    Dengan rasio kepemilikan kendaraan masih kecil, potensi investasi di Indonesia masih sangat besar.

    “Mazda menyampaikan akan segera melakukan perhitungan kebutuhan investasi di Indonesia. Ketika kami kembali ke Jepang Mei nanti, kita akan mendengar progress dari Mazda terhadap kemungkinan investasi,” jelas Agus. 

    Agus mengusulkan, investasi Mazda di Indonesia bisa dimulai dari assembly, selanjutnya ditingkatkan sambal mengejar local purchase yang makin lama makin tinggi.

    “Mazda menyampaikan akan fokus memproduksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV), sehingga berpeluang mengisi supply chain untuk baterai dengan menggandeng industri produsen baterai kendaraan,” kata Menperin.

    Perlu diketahui, dengan perluasan pasar ekspor ini, maka akan terjadi peningkatan kapasitas produksi. Selain itu, total penyerapan tenaga kerja dari investasi empat prinsipal ini bakal mencapai 9.000 orang.

     

    Populer
    Berita Terkait