Toyota sependapat dengan wacana pemerintah untuk mendukung program mobil rakyat atau mobil harga di bawah Rp250 juta yang bertujuan mendongkrak penjualan mobil baru keluar dari fase one million trap.
News.OLX – Sebelum masa pandemi COVID-19 datang menghantam seluruh sendi kehidupan kita, industri otomotif nasional berhasil menyentuh angka penjualan hingga mencapai angka 1 juta unit per tahun.
Pasca tragedi wabah yang menghantam dunia ini mulai mereda, otomotif menjadi salah satu sektor industri nasional yang berhasil comeback dengan cepat.
Meski demikian, angka pertumbuhan penjualan kendaraan, khususnya mobil baru hingga saat ini tak mampu keluar dari fase one million trap.
Pemerintah pada akhirnya berupaya untuk mendorong pertumbuhan volume penjualan mobil secara nasional dengan sebuah wacana untuk mendukung mobil rakyat.
Mengomentari hal ini, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan sangat sependapat.
“Jadi kalau saya boleh saran, sebenarnya ini sudah diucapkan sendiri oleh pak Menteri Perindustrian. Kita harus support yang disebut mobil rakyat. Yang menurut saya itu artinya mobil harga di bawah Rp250 juta,” jelas Anton Jimmy, saat ditemui wartawan di acara Buka Puasa Bersama Toyota Indonesia di Parle, Senayan Park, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, cara ini adalah solusi paling tepat untuk bisa keluar dari jebakan fase one million trap karena diyakini mampu mendongkrak angka penjualan mobil baru.
Ini pernah terjadi ketika pemerintah menerapkan skema PPnBM-DTP atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah kala pandemi. Kebijakan tersebut sukses mendongkrak laju pasar mobil di Tanah Air saat itu.
Mobil rakyat atau mobil harga di bawah Rp250 juta diyakini Anton tidak akan menjadikan Pemerintah merugi, karena imbasnya berasa pada peningkatan volume pajak daerah, penghasilan, dan juga penyerapan tenaga kerja yang meningkat, walau tak ada setoran PPnBM.
“Jadi saya rasa, untuk meningkatkan market kalau ditanya saya secara cepat, I think that’s a good way!” pungkasnya.
Kinerja positif Toyota di tengah lesunya pasar otomotif, market share naik 2,1 persen
Kondisi pasar otomotif di tahun 2024 ini memang tidak bisa disebut baik-baik saja. Dari data yang ada, periode Januari – Februari tahun ini jika dikomparasi dengan periode yang sama di tahun lalu, ada terjadi penurunan hingga 22 persen.
Di tengah kondisi pasar yang lesu mengawali tahun 2024, kinerja positif Toyota tetap terlihat. Bahkan PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim adanya kenaikan market share Toyota sebesar 2,1 persen.
“Di dua bulan pertama ini kami berhasil menjual hingga 44 ribu mobil. Walaupun di tengah pasar yang memang menurun, tapi market share kita tumbuh 2,1 persen menjadi 31,7 persen,” ungkap Henry Tanoto Vice President Director PT TAM di tempat yang sama.
Adapun menurutnya, kondisi pasar otomotif yang lesu ini besar pengaruhnya karena merupakan tahun politik, sehingga sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kendaraan.
Namun kondisi ini terlihat mulai membaik di bulan Maret ini dan diharapkan bisa terus positif hingga menjelang lebaran.
Kebutuhan masyarakat untuk memiliki kendaraan di musim mudik lebaran ini diharapkan menjadi stimulus dalam meningkatkan volume penjualan kendaraan.
“Sejauh yang kita monitor, di bulan Maret ini memang ada peningkatan penjualan. Kita sama-sama harapkan di lebaran ini akan semakin membaik, dan semoga kepercayaan diri konsumen untuk belanja lagi di otomotif juga ikut membaik,” harapannya.
Bagi konsumen mobil bekas, saat ini sudah hadir OLXmobbi yang siap memberikan pelayanan terbaik untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas. Identitas baru ini merupakan gabungan tiga brand dari grup Astra, yakni OLX Autos, mobbi dan mobil88 yang dilebur menjadi satu.
OLXmobbi “Ahlinya Mobil Bekas Berkualitas”
