Sabtu, Mei 10, 2025
Lainnya
    Tips & TrikApa Itu Tantrum? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

    Apa Itu Tantrum? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

    Tantrum adalah ledakan emosi anak yang umum terjadi. Pelajari penyebab, gejala, dan cara menanganinya di artikel ini.

    Tantrum adalah ledakan emosi yang kuat berupa amarah dan frustrasi pada anak kecil. Tangisan keras, teriakan, dan gerakan tubuh yang tidak terkendali adalah tanda-tanda yang umum dari sebuah tantrum. Meskipun sulit untuk dihadapi, penting untuk diingat bahwa tantrum adalah cara anak-anak mengekspresikan perasaan frustrasi dan marah mereka.

    - Advertisement -

    Penyebab Tantrum

    Tantrum biasanya terjadi pada anak usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia 2 tahun, atau yang sering disebut dengan fase “terrible twos“. Hal ini terjadi karena anak-anak pada usia ini mulai belajar kemandirian dan ingin mengendalikan diri mereka sendiri, namun mereka belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola emosinya dengan baik.

    1. Kesulitan Mengelola Emosi

    Anak kecil belum bisa mengendalikan emosi mereka dengan baik dan belum bisa mengkomunikasikan perasaan mereka dengan jelas. Hal ini dapat membuat mereka frustrasi dan memicu tantrum.

    - Advertisement -

    2. Kelelahan, Lapar, atau Sakit

    Kondisi fisik anak yang tidak fit dapat membuat mereka lebih mudah rewel dan memicu tantrum.

    3. Kurang Perhatian

    Anak-anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Kurangnya perhatian dapat membuat mereka merasa frustasi dan memicu tantrum.

    - Advertisement -

    4. Ingin Mendapatkan Sesuatu

    Anak-anak mungkin menggunakan tantrum sebagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

    5. Merasa Frustasi dengan Batasan

    Anak-anak perlu belajar tentang batasan dan aturan. Ketika mereka merasa frustasi dengan batasan tersebut, mereka mungkin meledak dalam bentuk tantrum.

    Gejala Tantrum

    Gejala tantrum bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda yang umum meliputi:

    • Menangis, berteriak, dan menjerit
    • Menendang dan memukul
    • Menahan napas
    • Mendorong
    • Menggigit
    • Terjatuh lemas
    • Melempar barang
    • Badan menegang dan meronta

    Cara Menangani Tantrum

    Cara menghadapi tantrum yang tepat dapat membantu menenangkan anak dan mencegah tantrum terulang kembali. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

    1. Tetap Tenang

    Hal yang terpenting adalah orang tua harus tetap tenang dan tidak terpancing emosi anak. Orang tua yang panik atau marah hanya akan memperburuk situasi.

    2. Abaikan Tantrum (Bila Aman)

    Jika memungkinkan, abaikan permintaan anak saat tantrum dan jangan menanggapi kemarahannya. Hal ini akan menunjukkan kepada anak bahwa tantrum tidak akan berhasil untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, penting untuk diingat bahwa orang tua tidak boleh mengabaikan perilaku yang dapat membahayakan anak atau orang lain.

    3. Alihkan Perhatian

    Coba alihkan perhatian anak dengan menawarkan aktivitas atau benda lain, seperti buku atau mainan.

    4. Akui Kekecewaan Anak

    Biarkan anak tahu bahwa orang tua mengerti perasaan mereka. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih tenang dan diterima.

    5. Peluk dan Tenangkan Anak

    Terkadang anak hanya butuh dipeluk dan ditenangkan. Sentuhan fisik yang penuh kasih sayang dapat membantu anak merasa lebih aman dan nyaman.

    6. Beri Penghargaan Saat Anak Berperilaku Baik

    Penguatan positif diperlukan untuk anak berperilaku baik. Berikan pujian atau hadiah kecil kepada anak ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas atau berperilaku baik.

    7. Buatlah Chart Perilaku dan Rutinitas Anak

    Gunakan chart sederhana untuk mencatat rutinitas anak seperti “bangun tidur” dan “gosok gigi”. Beri anak stiker atau centang jika mereka bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini dapat membantu anak belajar tentang konsekuensi dan tanggung jawab.

    8. Jangan Abaikan Perilaku yang Bisa Melukai

    Ajarkan anak bahwa tindakan tertentu tidak bisa diterima. Jelaskan kepada anak bahwa memukul, menendang, atau menggigit adalah perilaku yang menyakitkan dan tidak boleh dilakukan.

    9. Berikan Anak Perhatian 

    Anak-anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Luangkan waktu untuk bermain, berbicara, dan berinteraksi dengan anak secara positif.

    10. Cukupi Kebutuhan Tidur Anak

    Kebiasaan tidur yang sehat dapat membantu mencegah tantrum yang disebabkan oleh kelelahan. Pastikan anak tidur cukup setiap malam sesuai dengan usianya.

    11. Perhatikan Pola Makan Anak

    Kebiasaan makan yang sehat dapat membantu anak mendapatkan energi yang cukup dan terhindar dari rasa lapar yang dapat memicu tantrum. Pastikan anak makan makanan yang bergizi dan seimbang secara teratur.

    12. Buat Rutinitas

    Rutinitas yang konsisten dapat membantu anak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan mengurangi rasa frustrasi. Buatlah rutinitas untuk bangun tidur, makan, mandi, bermain, dan tidur.

    13. Jadilah Panutan

    Anak-anak akan meniru perilaku orang tua. Tunjukkan kepada anak bagaimana cara mengelola emosi dengan baik dengan bersikap tenang dan sabar dalam menghadapi situasi yang sulit.

    14. Beri Anak Pilihan

    Biarkan anak memilih dalam hal tertentu untuk memberi mereka rasa kontrol. Misalnya, biarkan anak memilih baju yang ingin mereka pakai atau mainan yang ingin mereka mainkan.

    15. Gunakan Komunikasi yang Efektif

    Bicaralah dengan anak dengan suara yang tenang dan jelas. Hindari berteriak atau menggunakan kata-kata yang kasar.

    16. Sediakan Waktu untuk Bermain

    Bermainlah dengan anak secara teratur. Bermain adalah cara yang bagus bagi anak untuk mengekspresikan diri dan belajar tentang dunia di sekitar mereka.

    17. Berikan Pujian

    Berikan pujian kepada anak ketika mereka berperilaku baik. Hal ini dapat membantu meningkatkan harga diri anak dan memotivasi mereka untuk terus berperilaku baik.

    18. Ajarkan Anak tentang Cara Mengungkapkan Perasaan

    Ajarkan anak bagaimana cara mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, bukan dengan tantrum. Kamu dapat menggunakan buku cerita, permainan, atau aktivitas lainnya untuk membantu anak belajar tentang emosi.

    19. Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman

    Pastikan rumah aman dan nyaman untuk anak. Jauhkan barang-barang berbahaya dari jangkauan anak dan ciptakan ruang bermain yang aman untuk anak.

    20. Bersabarlah

    Tantrum adalah hal yang normal terjadi pada anak kecil. Bersabarlah dan teruslah belajar untuk membantu anak mengatasi tantrum dengan cara yang sehat.

    Kapan Harus Menghubungi Dokter

    Tantrum adalah bagian normal dari pertumbuhan anak dan biasanya akan berkurang seiring waktu. Namun, dalam beberapa situasi, penting untuk menghubungi dokter, seperti jika anak:

    • Mengalami tantrum yang semakin parah dari waktu ke waktu
    • Masih sering tantrum setelah usia 5 tahun
    • Menahan napas sampai pingsan
    • Mengalami tantrum lebih dari 25 menit
    • Melukai diri sendiri atau orang lain saat tantrum
    • Tidak memenuhi tonggak perkembangan mereka

    Jika kamu merasa tantrum anak mempengaruhi hubungan kamu dengan anak atau kamu merasa kesulitan mengatasinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.

    Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda-beda. Apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak lainnya. Orang tua perlu belajar tentang apa yang memicu tantrum anak mereka dan menemukan cara untuk mengatasinya dengan cara yang terbaik untuk anak mereka.

    Selain informasi di atas, kamu juga bisa dapatkan informasi menarik lainnya di OLXDownload juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store segera!

    Populer.
    Fadli Arfi
    Fadli Arfi
    Penikmat dan penggiat otomotif baik roda dua, empat, enam, delapan bahkan yang bersayap
    Berita Terkait