Minggu, Mei 11, 2025
Lainnya
    BeritaGaikindo Berharap PPnBM 0% Diperpanjang Hingga Desember 2021

    Gaikindo Berharap PPnBM 0% Diperpanjang Hingga Desember 2021

    News.OLX.co.id –  Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) berharap Pemerintah mempertimbangkan untuk kembali memperpanjang relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) 0% setidaknya hingga akhir tahun ini.

    - Advertisement -

    Hal tersebut dikemukakan oleh Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di acara webinar “Evaluasi Dampak Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Terhadap Perekonomian Nasional” yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kamis, 19 Agustus 2021.

    Menurutnya, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Institute for Strategic Initiative (ISI), sebuah lembaga yang mengkaji kebijakan Pemerintah di Indonesia, PPnBM 0% memberikan dampak yang cukup positif, tidak hanya untuk industri otomotif di Tanah Air, melainkan industri ekonomi secara makro.

    - Advertisement -

    “Inisiatif Pemerintah ini mampu memberikan dampak yang sangat baik. Kita ingat bahwa kita pernah mencapai angka penjualan mobil baru hingga 1,2 juta unit di 2015-2016. Dan di tahun 2020 angka ini turun luar biasa gara-gara COVID-19. Bulan Mei 2020 lalu penjualan hanya di bawah 10.000 unit, industri otomotif sangat terpuruk. Sementara negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam mencoba memberikan insentif-insentif untuk meningkatkan kembali geliat industri otomotif di masing-masing negara tersebut. Dan Pemerintah kita akhirnya menyetujui untuk memberikan insentif diskon 100% PPnBM pada Maret 2021, yang ternyata hasilnya sangat membantu dalam menggairahkan kembali industri otomotif,” sebut Yohannes Nangoi.

    Gaikindo

    - Advertisement -

    Parameter keberhasilan program insentif PPnBM terhadap industri otomotif nasional menurutnya banyak sekali, dimulai dari peningkatan penjualan yang terjadi pada bulan Maret 2021 lalu. 

    “Maret lalu penjualan mobil baru cukup meningkat, mencapai hingga 80 ribu unit. Angka penjualan bulanan ini hampir mendekati normal di angka 100 ribu unit per bulan,” jelasnya.

    Dampak positif lainnya juga dirasakan oleh para produsen mobil di Indonesia. Dimana di tengah kondisi sulit akibat pandemi, tidak ada satu pun merek yang melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran.

    “Dengan bangga kita juga umumkan bahwa industri otomotif tidak ada PHK massal. Yang ada hanya masa kontrak karyawan yang sudah habis tidak diperpanjang. Tapi sekarang dengan kebutuhan produksi yang tinggi, para produsen sudah mulai untuk melakukan perekrutan kembali.”

    Dengan peningkatan produksi mobil yang tengah dikejar saat ini, ekspor mobil juga tetap bisa bergulir. Tahun 2020 lalu jumlah ekspor mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia mencapai 230 ribu. Harapannya tahun ini bisa tembus di angka 300 ribu unit.

    “Banyak mobil-mobil yang hanya dibuat di Indonesia dan diekspor ke negara lain, seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Isuzu Traga, dan Honda Brio. Kalau sampai kolaps, dampaknya tentu akan sangat merugikan, dan tentunya prinsipal tidak bisa terima kondisi tersebut. Karena negara-negara yang mengimpor model tersebut juga tidak bisa terima unit,” terangnya. 

    Awalnya kebijakan insentif PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) juga banyak mendapat pertentangan banyak pihak, karena dianggap tidak tepat dalam kondisi sulit seperti saat ini, Pemerintah justru memberikan insentif pajak, karena berpotensi untuk mengurangi pendapatan uang negara.

    “Tapi pada kenyataannya tidak demikian. Pemasukan Pemerintah juga tetap naik meski memangkas PPnBM. Hal ini karena volume penjualan mobil baru naik signifikan, sehingga negara masih menerima pendapatan dari jenis pajak lain dari pembelian mobil.” 

    Terakhir, dampak PPnBM 0% juga memberikan dorongan lebih kepada masyarakat untuk membeli mobil baru.

    Dengan seluruh dampak positif tersebut, maka Gaikindo sangat mengapresiasi Pemerintah yang sudah menginisiasi kebijakan relaksasi pajak, sehingga industri otomotif di Indonesia tetap berlanjut sampai saat ini. 

    Sekaligus Gaikindo berharap kebijakan PPnBM 0% ini bisa kembali diteruskan, minimal sampai akhir tahun.

    “Siapa tahu dengan fakta tersebut, kebijakan ini kemudian diperpanjang sampai Desember 2021 sehingga benar-benar komplit dan dampaknya bisa dirasakan secara lebih luas lagi,” pungkas Yohannes Nangoi.

    Populer.
    Berita Terkait