News.OLX– Fungsi alternator sangat penting pada kendaraan karena berhubungan dengan sistem kelistrikan. Dengan kata lain, jika komponen ini rusak, maka kendaraanmu tidak bisa menyala atau berjalan.
Mungkin kamu awam dengan nama alternator. Nama lain komponen ini adalah “dinamo”. Komponen ini merupakan ‘alat bantu’ yang berfungsi sebagai penyuplai tenaga listrik ke seluruh komponen di kendaraan bermotor.
Banyak yang menganggap, listrik pada kendaraan bermotor dihasilkan berkat aki. Makanya, ketika ada masalah pada sistem kelistrikan, orang berpikir masalah bermuara pada aki. Ternyata tidak demikian.
Agar kamu lebih paham lagi, simak penjelasan fungsi alternator di bawah ini ya.
Apa fungsi alternator dan bagaimana cara kerjanya?
Pada dasarnya kendaraan memang butuh listrik agar bisa beroperasi secara optimal. Fungsi alternator tidak hanya mendukung sistem kelistrikan pada mesin, tapi juga lampu, AC, tape, wiper atau lainnya pada mobil.
Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi alternator adalah sebagai alat bantu untuk menyuplai listrik pada kendaraan bermotor.
Alternator baru akan berfungsi setelah mobil dihidupkan. Ini karena energi listrik yang dialirkan ke komponen-komponen kendaraan berasal dari perubahan tenaga kinetik menjadi listrik. Oleh karenanya jika alternator tidak berfungsi baik, maka aki hanya akan bertahan kurang dari 30 menit saja.
Dari fungsi alternator tadi, kamu bisa tahu bagaimana alternator bekerja. Yakni dengan menghasilkan arus listrik dari stator coil (kumparan statis). Kumparan ini kemudian diatur oleh IC regulator sehingga hasil dari tegangan listrik tidak terlalu berlebih dan bisa digunakan untuk mengisi listrik pada aki mobil juga komponen lainnya.
Komponen pada alternator
Pada alternator terdapat beberapa komponen dengan fungsi yang berbeda-beda. Semua komponen ini mendukung fungsi alternator itu sendiri. Ini dia komponen-komponennya:
1. Stator Coil atau kumparan statis yang berfungsi menangkap potongan medan magnet agar mampu menghasilkan arus listrik.
2. Rotor coil adalah kumparan putar pada alternator yang dibuat mampu mengeluarkan medan magnet saat dialiri arus listrik.
3. Brush (sikat) berbentuk kotak kecil yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke bagian rotor.
4. Alternator shaft adalah penghubung antara pulley dengan rotor sehingga rotor bisa berputar.
5. Bearing adalah bantalan yang akan melapisi poros dengan frame alternator. Tanpa komponen ini, putaran poros bisa lebih kasar dan berat.
6. Alternator fan bentuknya seperti sirip-sirip kipas yang terdapat pada bagian depan rotor coil. Fungsinya untuk mendinginkan kumparan saat stator dan rotor bekerja. Dengan kata lain, kipas ini ada untuk mencegah alternator overheat sehingga fungsi alternator bisa berjalan dengan optimal.
7. Rectifier atau dioda merupakan komponen untuk mengubah arus AC menjadi DC.
8. Pulley alternator yang bekerja sebagai bagian penerima putaran input dari mesin.
9. Alternator housing adalah wadah atau tempat perlindungan untuk seluruh komponen alternator.
10. Battery connector merupakan sekrup yang fungsinya sebagai terminal untuk arus keluaran pengisian yang akan dihubungkan dengan kabel positif aki untuk menggerakkan sistem kelistrikan mobil serta mengisi daya aki.
11. Alternator socket pada sistem pengisian IC.
12. IC regulator yang fungsinya mengatur tegangan keluaran dari stator untuk menjaga agar tidak melebihi 14 Volt.
Itulah fungsi alternator dan komponen lain yang ada di dalamnya. Kiranya penjelasan mengenai fungsi alternator ini membuat kamu paham bahwa peranannya pada mobil berbeda dengan aki.
Selain informasi di atas, kamu juga bisa dapatkan informasi menarik lainnya di OLX. Download juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store segera!