OLX News – Suasana Hall B3 JIExpo Kemayoran mendadak ramai. Di sela deretan kendaraan futuristik dan booth pameran yang cukup megah, sebuah momentum penting tercipta. PT Mobil Anak Bangsa (MAB), pionir kendaraan listrik nasional, secara resmi menandatangani kerja sama dengan PT Safast Electric Vehicle Indonesia (SFEV) dan TIKI JNE dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025.
Dua perjanjian kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi mencerminkan sebuah lompatan strategis dalam pengembangan kendaraan komersial berbasis listrik di Indonesia.
Dalam perjanjian pertama, MAB akan memproduksi 9.000 unit kendaraan listrik truk mini selama tiga tahun ke depan, seluruhnya diserap oleh SFEV.

Dengan penandatanganan ini, MAB menegaskan komitmennya untuk memperluas portofolio kendaraan listrik, setelah sebelumnya sukses meluncurkan bus listrik ukuran besar dan medium, truk listrik, hingga motor listrik.
“MAB berusaha untuk tetap menjadi pionir dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan produk-produk baru untuk menjawab kebutuhan transportasi listrik berbasis baterai di Indonesia,” ujar Kelik Irwantono, Direktur Utama MAB dalam sambutannya di acara penandatanganan MoU dengan SFEV, Selasa (29/4/2025).
“Kendaraan listrik truk mini akan melengkapi portofolio produk kami dan menjadi kontribusi nyata dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi polusi udara,” lanjut Kelik Irwantono.
Fokus pada Kendaraan Logistik Ramah Lingkungan

Truk listrik mini ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan pengangkutan logistik dan barang di sektor usaha kecil hingga korporasi besar.
Model yang akan diproduksi terdiri dari dua jenis: tipe box dan tipe pickup, namun pada tahap awal, tipe box akan menjadi prioritas sesuai permintaan awal dari SFEV.
Dengan target awal produksi 200 unit per bulan, MAB siap meningkatkan kapasitas secara bertahap guna memenuhi target 9.000 unit hingga 2028.
“Ini kendaraan listrik untuk logistik. Sudah dipesan sebanyak 9.000 unit selama tiga tahun, dan akan kita penuhi sesuai komposisi permintaan—box atau pickup,” jelas Kelik Irwantono.
Serap Investasi Rp60 Miliar
Produksi truk listrik mini akan dilakukan di fasilitas baru MAB yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Untuk mendukung proyek ini, MAB menginvestasikan sekitar Rp60 miliar, mencakup pembangunan pabrik dan lini produksi khusus untuk kendaraan komersial listrik.
Langkah ini tak hanya memperkuat industri kendaraan listrik nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi daerah melalui penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan kapasitas manufaktur lokal.
MAB Gandeng TIKI JNE Uji Coba Truk Listrik
Kolaborasi strategis lainnya juga dilakukan MAB di PEVS 2025 adalah menggandeng TIKI JNE saat menandatangani Perjanjian Uji Coba Truk Listrik Logistik sebagai langkah konkret menuju masa depan transportasi berkelanjutan di Indonesia.
Melalui perjanjian tersebut, MAB akan menyediakan unit truk listrik untuk mendukung operasional TIKI JNE dalam skala terbatas.
Uji coba ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi, tetapi juga untuk mengukur dampak positif terhadap lingkungan.
“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan dan mendukung program pemerintah menuju transportasi hijau,” tegas Kelik Irwantono.
“Kami sangat mengapresiasi langkah progresif TIKI JNE sebagai perusahaan logistik nasional yang terbuka terhadap inovasi ramah lingkungan,” sambungnya.
Truk Listrik MAB: Efisien dan Bebas Emisi

Truk listrik yang akan diuji coba merupakan produk unggulan terbaru dari MAB, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sektor logistik perkotaan yang menuntut efisiensi tinggi dan ketahanan jarak tempuh.
Keunggulan utama truk listrik MAB antara lain:
- Bebas emisi karbon – mendukung pengurangan polusi udara
- Biaya operasional rendah – lebih hemat dibanding kendaraan berbahan bakar fosil
- Perawatan minimal – lebih sederhana dan ekonomis
Truk-truk listrik tersebut akan mulai diuji coba pada beberapa rute utama dalam jaringan distribusi TIKI JNE.
Hasil uji coba akan dievaluasi secara berkala untuk menilai konsumsi daya dan durasi pengisian, ketahanan kendaraan dalam berbagai kondisi operasional serta efisiensi biaya operasional dibandingkan kendaraan konvensional.
Evaluasi menyeluruh ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk perluasan penggunaan truk listrik dalam skala nasional di masa mendatang.
Langkah Konkret MAB Menuju Mobilitas Hijau
Kerja sama strategis antara MAB, SFEV dan TIKI JNE menjadi bagian dari upaya lebih luas bagi seluruh pihak dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional.
Truk listrik mini yang hemat energi dan tanpa emisi ini akan menjadi solusi ideal untuk mendukung rantai pasok dan distribusi barang yang lebih bersih dan efisien.
Melalui langkah nyata ini menunjukkan bahwa transformasi ke arah transportasi listrik bukan sekadar wacana, melainkan telah menjadi aksi nyata.
“Langkah ini merupakan visi bersama untuk mendukung transformasi energi dan mobilitas hijau di sektor komersial Indonesia,” pungkas Kelik Irwantono.
Momentum di PEVS 2025 ini menandai babak baru bagi sektor kendaraan listrik nasional. Dengan komitmen produksi 9.000 unit truk listrik mini, kerja sama antara MAB dan SAFAST diharapkan mampu menjadi penggerak transisi logistik nasional menuju era bebas emisi.
Dan di tengah tantangan perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan distribusi barang, kolaborasi MAB dan TIKI JNE akan membuka jalan baru bagi ekosistem logistik di Indonesia yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan. (Z)