Kamis, Mei 8, 2025
Lainnya
    BeritaDibanjiri Mobil Listrik Asal China, Suzuki Pilih Tutup Pabrik di Thailand

    Dibanjiri Mobil Listrik Asal China, Suzuki Pilih Tutup Pabrik di Thailand

    Pabrik Suzuki di Thailand yang berlokasi di Pluakdaeng, Provinsi Rayong ini sejatinya berkapasitas produksi 60.000 unit setahun. Namun tahun 2023 lalu, pabrik ini hanya mampu memproduksi sebanyak 7.579 unit kendaraan Suzuki.

    OLX News – Tak sanggup menahan gempuran mobil listrik dari China yang membanjiri pasar otomotif di Thailand, pabrikan mobil asal Jepang, Suzuki memutuskan untuk menutup pabriknya di Thailand di tahun depan. 

    - Advertisement -

    Keputusan yang cukup mengejutkan ini diketahui lewat siaran pers global Suzuki Motor Corporation (SMC) beberapa waktu lalu. 

    Pihak Suzuki menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari evaluasi global terkait kinerja pabrik yang berlokasi di Pluakdaeng, Provinsi Rayong, Thailand tersebut. 

    - Advertisement -

    Tahun lalu, pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 60.000 unit setahun ini hanya mampu memproduksi sebanyak 7.579 unit kendaraan.

    Namun bukan berarti Suzuki serta merta akan memberhentikan seluruh aktivitas perusahaan di Negeri Gajah Putih tersebut.

    - Advertisement -

    Suzuki akan tetap melanjutkan layanan penjualan dan purna jual untuk memenuhi kebutuhan konsumen Suzuki disana. 

    Hanya saja, untuk ke depannya pihak Suzuki Thailand hanya akan memasarkan mobil Suzuki berbentuk Completely Build Up (CBU) dari basis produksi Suzuki yang ada di kawasan ASEAN, Jepang dan India.

    Bahkan perusahaan ini hanya fokus untuk memperkenalkan dan menawarkan model elektrifikasi seperti mobil listrik dan model hybrid untuk bisa berkontribusi mencapai netralitas karbon yang sudah dicanangkan oleh perusahaan. 

    “Dalam rangka mempromosikan netralitas karbon dan elektrifikasi secara global, Suzuki telah mempertimbangkan untuk mengoptimalkan lokasi produksi global di suatu grup,” tulis Suzuki dalam siaran pers seperti dilansir OLX News dari autocarpro.in, Minggu (9/6/2024).

    Pabrik Suzuki di Thailand dibangun pada tahun 2011 menyusul pengumuman proyek mobil ramah lingkungan yang digaungkan oleh pemerintah Thailand di tahun 2007.

    Pabrik mobil berkapasitas produksi 60.000 unit setahun itu mulai produksi pada bulan Maret 2012 silam dan melahirkan model-model seperti Swift, Ciaz dan Celerio.

    Ramai-ramai Beralih ke Mobil Listrik, Penjualan Mobil Konvensional Terjun Bebas di Thailand

    Interior dalam mobil suzuki swift
    Suzuki Swift 1.4 GX Bensin (M/T) (olx.co.id)

    Suzuki bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang berakhir tragis di Thailand. Baru-baru ini, pabrikan dan distributor lokal Subaru Corporation juga rontok dan mengumumkan rencana untuk menghentikan semua produksi model Subaru pada akhir tahun ini dan hanya akan menjual model yang diimpor langsung dari Jepang.

    Banyaknya perusahaan otomotif yang tumbang di Thailand ini disebabkan tergerusnya permintaan kendaraan penumpang jenis ICE di tengah peralihan Thailand ke kendaraan listrik

    Thailand mencapai angka penjualan kendaraan penumpang tertingginya di tahun 2012 sebanyak 672.460 unit, angka ini kemudian terjun bebas turun hingga 130% menjadi sebanyak 292.384 unit di 2023. 

    Tahun ini jauh lebih parah, karena hingga April 2024, penjualan kendaraan penumpang konvensional berdasarkan data Federasi Industri Thailand hanya mencapai angka 82,903 unit dengan penjualan paling rendah, yakni 17,288 unit di bulan April 2024.

    Jika menggabungkan antara penjualan mobil penumpang dan kendaraan komersial tahunan di Thailand, terjadi tren penurunan sangat besar dari angka tertinggi sebanyak 14.36.335 unit di 2012 menjadi 775.780 unit pada 2023, turun hingga 85% dalam kurun 11 tahun terakhir. 

    Thailand merupakan salah satu negara di ASEAN yang sangat serius dalam peralihan ke model elektrifikasi. Pemerintah disana sudah bertekad untuk menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik utama untuk pasar domestik dan ekspor, serta menarik masuk investasi asing sebesar US$ 28 miliar dalam waktu empat tahun dengan dukungan kebijakan insentif khusus untuk mencapainya.

    Download aplikasi OLX melalui Google Play Store atau App Store untuk mendapatkan berbagai berita otomotif menarik lainnya. (Z)

    Populer.
    Berita Terkait