MOTIF :

Motif burung dan bunga (kemungkinan burung phoenix atau burung taman Jepang klasik) serta bunga peony dan krisan.

Warna-warna lembut (biru, oranye, hitam, abu) yang digunakan pada guci ini menunjukkan ciri khas dekorasi tangan dengan sapuan kuas tradisional.

TEKNIK PEMBUATAN :

Menggunakan hand-painted underglaze dan sedikit overglaze, terutama di bagian bunga dan dedaunan.

Glazur bening di atas lukisan memberi kesan glossy.

Dasar guci berwarna tanah liat merah (earthenware), dibuat menggunakan teknik wheel-thrown pottery (diputar dengan tangan di roda tembikar).

ASAL DAN TAHUN PRODUKSI :

Jepang Tahun 1920an

UKURAN :

Diameter : 40 cm

Tinggi : 35 cm

CATATAN :

Noda Cokelat Tua di Mulut Guci

Kerak mineral (kalsium/karbonat) akibat air yang mengering dan menumpuk selama bertahun-tahun.

Bisa dibersihkan dengan pembersih porselen non-abrasif