AION UT CKD atau dirakit lokal kini dilengkapi ban serep compact tanpa mengorbankan efisiensi dan ruang bagasi. Respons pelanggan pun sangat positif!
OLX News – Tidak bisa dipungkiri bahwa konsumen selalu mempertanyakan terkait ada atau tidaknya ban serep di mobil listrik. Dan jawabannya pasti akan selalu sama, “mobil listrik tidak punya ban serep”.
Tetapi berbeda dengan AION UT yang kini sudah dirakit di Indonesia. Ban serep kini resmi hadir di AION UT versi CKD (Completely Knocked Down).
Komitmen Terbayar Tuntas! Puluhan AION UT Rakitan Lokal Mulai Diterima Konsumen
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa GAC AION Indonesia benar-benar mendengar kebutuhan pengguna di Tanah Air.
Iqbal Taufiqurrahman, Product Expert GAC AION Indonesia, mengungkapkan bahwa penambahan ban serep ini adalah hasil dari serangkaian survei dan masukan dari konsumen sejak peluncuran pertama AION UT di Indonesia.
“Pelanggan sangat antusias. Responsnya sangat positif terhadap penambahan ini. Sejak awal AION UT hadir, kami langsung melakukan survei mendalam untuk mengetahui apa yang paling dibutuhkan customer. Hasilnya jelas! Mereka ingin ada ban serep untuk menambah rasa aman saat berkendara,” ujar Iqbal di MANTRA, PIK 2, Tangerang, Kamis (30/10/2025).

Menurut Iqbal, tim AION Indonesia tak hanya mengumpulkan data dari pengguna, tetapi juga mengirimkan umpan balik langsung ke headquarter GAC di China.
Proses komunikasi ini berlangsung terus-menerus agar AION UT bisa terus menyesuaikan diri dengan kondisi dan karakteristik jalan di Indonesia.
“Kami selalu memberikan feedback kepada headquarter di China agar AION UT bisa beradaptasi dengan kondisi jalanan dan medan di Indonesia. Hasilnya bisa dilihat di versi CKD ini, sekarang hadir lebih sesuai kebutuhan lokal,” jelasnya.
Ban Serep Compact, Aman, dan Efisien
Tidak adanya ban serep di mobil listrik memang bukan tanpa alasan. Mobil listrik punya konstruksi yang sangat berbeda dari mobil konvensional.
Ruang di bagian bawah mobil biasanya digunakan untuk paket baterai berkapasitas besar, yang menjadi jantung sistem penggeraknya.
Artinya, ruang yang biasanya dipakai untuk ban serep di mobil bensin, kini terpakai untuk penempatan baterai, motor listrik, dan sistem pendingin baterai (battery cooling system).
Sehingga tidak ada lagi ruang kosong di bawah bagasi untuk menyimpan ban serep ukuran penuh.
Selain itu, bobot mobil listrik juga harus dijaga. Baterai mobil listrik sudah berat dari awalnya, mencapai 400–600 kg, tergantung kapasitasnya.
Menambah ban serep ukuran penuh justru akan meningkatkan bobot kendaraan, yang berpengaruh langsung ke efisiensi energi dan jarak tempuh (range).
Karena itu, rata-rata pabrikan lebih memilih untuk memberikan kit perbaikan darurat ketimbang membawa ban serep konvensional.
Biaya Kepemilikan AION UT Hemat Hingga 80% Dibanding Mobil Konvensional, Begini Perhitungannya!
AION UT rakitan lokal cukup berbeda. Meski kini memiliki ban serep, Iqbal menjelaskan bahwa desain AION UT tetap mempertahankan prinsip space efficiency khas mobil listrik.
Ban serep yang digunakan adalah ban tipe compact, lebih kecil dan ringan dibanding ban utama, namun tetap memenuhi standar keselamatan.
“Ban serep ini memang berukuran lebih kecil dan ringan karena konsep mobil listrik itu space saver. Tapi tetap aman digunakan dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan safety,” tutur Iqbal.
Selain itu, kehadiran ban serep ini tidak mengurangi fungsi ruang bagasi. Menurut Iqbal, bagian bawah bagasi tetap bisa digunakan untuk menyimpan barang, bahkan tanpa mengganggu tampilan interior mobil.
“Kami tetap informasikan kepada customer bahwa ruang di bawah ban serep masih bisa digunakan untuk menyimpan barang. Jadi tetap fungsional dan tidak mengubah estetika desain AION UT,” tambahnya.
Tetap Efisiensi dengan Daya Luar Biasa

Kehadiran ban serep ini juga tidak lantas memengaruhi efisiensi konsumsi listrik AION UT.
“Waktu kami bawa AION UT tes di Jawa, hasilnya sangat memuaskan. Konsumsi listriknya bisa mencapai 10,2 kWh per 100 km, angka yang sangat efisien untuk mobil listrik di kelasnya,” jelasnya bangga.
Angka efisiensi ini menjadi bukti bahwa penambahan komponen baru seperti ban serep tidak mengorbankan performa ataupun jarak tempuh mobil.
Penambahan ban serep di AION UT ini jadi bagian dari strategi lokalisasi GAC AION Indonesia.
Dengan perakitan lokal, pabrikan dapat lebih leluasa menyesuaikan setiap detail kendaraan agar sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan pengemudi Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap AION UT CKD dibuat dengan mempertimbangkan kondisi jalan, kebutuhan pengguna, dan karakter berkendara masyarakat Indonesia,” ujar Iqbal.
Langkah ini sekaligus memperkuat komitmen GAC AION dalam mendukung perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, tidak hanya lewat teknologi terkini, tapi juga lewat penyesuaian fitur yang relevan dan fungsional bagi konsumen lokal.
Dengan tambahan ban serep, AION UT kini hadir lebih lengkap tanpa kehilangan identitasnya sebagai SUV listrik yang stylish, efisien, dan futuristik.
Konsumen kini mendapatkan kombinasi sempurna antara kenyamanan, keamanan, dan efisiensi daya dalam satu paket kendaraan yang dirakit di dalam negeri.
Dan yang paling penting, seluruh peningkatan ini dilakukan tanpa mengubah tampilan maupun performa unggulan AION UT. (Z)

 
  
  
  
  
  
  
 

























 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 

