Benarkah Perawatan Mobil Listrik Lebih Murah dibanding Mobil Konvensional? Ini Perbandingannya

OLX News – Mobil listrik semakin jadi pilihan masyarakat lantaran ramah lingkungan dan diklaim punya ongkos pemeliharaan lebih rendah. Benarkah demikian? Yuk simak beberapa parameter berikut ini untuk membuktikan apakah mobil masa depan ini lebih irit daripada mobil berbahan bakar bensin.

Penggantian Komponen

Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen mekanis. Sistem utamanya terdiri dari motor listrik dan baterai, sehingga tidak perlu lagi mengganti oli, busi, atau filter bahan bakar. Hal ini tentu sangat signifikan mengurangi frekuensi dan biaya perawatan rutin. 

Namun, meskipun lebih sedikit komponen yang bergerak, kamu tetap harus memantau kesehatan baterai dan pembaruan perangkat lunak.

Sementara, mobil berbahan bakar bensin mengandalkan sistem komponen bergerak yang kompleks. Termasuk mesin pembakaran internal, transmisi, dan sistem pembuangan.

Komponen-komponen ini memerlukan penggantian oli secara berkala, penggantian sabuk, dan perawatan rutin lainnya. 

Seiring berjalannya waktu, biaya-biaya ini bertambah, sehingga mobil konvensional menjadi lebih mahal untuk dirawat. Penggantian komponen kendaraan konvensional dalam 5 tahun antara lain: 

• Kopling: Rp5 hingga Rp15 juta
• Timing Belt: Rp3 hingga Rp8 juta
• Knalpot: Rp2 hingga Rp5 juta 
• Total: Rp10 hingga Rp25 juta.

Sementara, pada unit listrik penggantian yang dibutuhkan adalah baterai. Kisaran harganya Rp150 hingga Rp300 juta secara penuh.

Sebagai informasi, sumber daya dari kendaraan listrik ini mampu bertahan hingga 10 tahun. 

Konsumsi Bahan Bakar

Seiring berjalannya waktu, penghematan energi dari penggunaan kendaraan listrik dapat menghasilkan pengurangan biaya yang signifikan, sehingga menjadikannya pilihan yang hemat biaya untuk perjalanan sehari-hari dan transportasi keluarga.

Rata-rata, biaya konsumsi daya mobil listrik sekitar setengahnya dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin. 

Sebagai gambaran, dengan biaya listrik rata-rata Rp1.500/kWh, maka ongkos per 100 kilometer hanya Rp30 ribu. Untuk jarak 15 ribu kilometer per tahun, maka total ongkos listrik 5 tahun mencapai Rp22,5 juta.

Sedangkan konsumsi bensin sebagai contoh Toyota Avanza, butuh 1.500 liter per tahun. Dengan asumsi Pertamax seharga Rp12.500 per liter, maka biaya bahan bakar selama 5 tahun mencapai Rp93 juta.

Perawatan Rutin

Meskipun kendaraan listrik umumnya memiliki biaya perawatan rutin yang lebih rendah, biaya penggantian baterainya bisa sangat besar. Baterai lithium-ion mobil merupakan salah satu komponennya yang paling mahal.

Meskipun sebagian besar kendaraan listrik modern menawarkan garansi yang mencakup penurunan daya baterai, menggantinya di luar masa garansi dapat menghabiskan biaya. Tapi di luar itu, kamu hampir tidak butuh penggantian yang berarti.

Di sisi lain, mobil konvensional menanggung biaya penggantian oli, perbaikan transmisi, dan penggantian sistem pembuangan secara berkala. Biaya berulang ini membuat kendaraan berbahan bakar bensin lebih mahal untuk dirawat seiring berjalannya waktu.

Kamu butuh ganti oli setiap 6 atau 12 bulan dengan kisaran Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta. Ganti filter Rp400 ribu termasuk transmisi dan sistem buang. Totalnya, Rp8 hingga Rp12 juta per tahun.

Secara keseluruhan, mobil listrik cenderung lebih hemat biaya dalam hal perawatan karena lebih sedikit layanan yang diperlukan dan berkurangnya keausan pada komponen mekanis.

Namun, potensi biaya penggantian baterai merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Jika harus mengganti baterai mobil di luar masa warranty atau saat warranty tidak bisa diklaim, siap-siap saja untuk mengeluarkan kocek yang nilainya bisa setengah dari harga beli baru, wow!  

Jika penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan menjadi hal goals utama kalian untuk beli mobil, maka mobil listrik adalah alternatif terbaik.

Berminat memilikinya? Temukan deretan mobil listrik terbaik hanya di OLX. Klik sekarang juga dan temukan unit terbaiknya. (RK)