Sabtu, November 1, 2025
OtomotifDampak Jika Filter Oli Mobil Tidak Diganti

Dampak Jika Filter Oli Mobil Tidak Diganti

Filter oli mobil yang tidak diganti bisa bikin mesin cepat panas, boros BBM, hingga rusak. Ketahui dampak dan solusinya di sini.

OLX News – Banyak pemilik kendaraan masih menganggap sepele penggantian filter oli mobil, padahal komponen kecil ini berperan besar dalam menjaga kesehatan mesin.

- Advertisement -

Filter oli mobil bertugas menyaring partikel kotoran, serpihan logam, dan residu pembakaran agar tidak ikut bersirkulasi ke ruang mesin.

Ketika saringan ini mulai jenuh, oli yang seharusnya bersih menjadi kotor kembali dan tidak mampu melumasi bagian mesin dengan sempurna.

- Advertisement -

Akibatnya, gesekan meningkat dan suhu kerja mesin naik. Karena itu, memahami penyebab serta dampak teknis jika filter oli tidak diganti tepat waktu menjadi hal penting bagi setiap pemilik kendaraan.

Penyebab Filter Oli Harus Diganti

Berikut beberapa penyebab kenapa filter oli mobil harus di ganti, diantaranya adalah:

- Advertisement -

1. Filter Oli Tersumbat Kotoran

Selama mesin bekerja, oli akan membawa partikel halus hasil gesekan logam dan sisa pembakaran. Semua kotoran itu tertampung di dalam filter oli mobil.

Dalam waktu lama, media penyaring menjadi jenuh dan tersumbat. Akibatnya, aliran oli ke seluruh komponen mesin tidak lancar.

Ganti Oli Motor Berapa KM? Ini Jadwal Idealnya

Tekanan oli bisa menurun, dan pelumasan menjadi tidak maksimal. Jika kondisi ini dibiarkan, mesin bisa mengalami aus lebih cepat, terutama pada bagian piston dan silinder.

2. Penggunaan Oli Berkualitas Rendah

Penggunaan oli tidak berkualitas mempengaruhi filter oli mobil. Oli dengan aditif rendah atau mudah terurai akan meninggalkan endapan karbon yang cepat menumpuk di dalam filter.

Akibatnya, filter harus bekerja lebih keras menyaring kotoran. Dalam beberapa kasus, endapan berlebih bahkan bisa menyumbat saluran oli utama.

Oleh karena itu, penting menggunakan oli dengan spesifikasi SAE dan API sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan.

3. Kondisi Jalan dan Kebiasaan Berkendara

Faktor eksternal seperti jalan berdebu, lalu lintas macet, serta kebiasaan sering memanaskan mesin tanpa bepergian jauh juga mempercepat penurunan kinerja filter oli.

Mesin yang sering bekerja di suhu belum optimal menghasilkan lebih banyak kondensasi dan sisa pembakaran yang bercampur dengan oli.

Hal ini mempercepat pembentukan lumpur oli di dalam filter. Untuk mobil yang sering dipakai di kota besar dengan kemacetan tinggi, disarankan mengganti filter oli mobil setiap 5.000–7.000 kilometer.

4. Tekanan Oli Tidak Stabil

Salah satu tanda filter oli mobil bermasalah adalah tekanan oli yang tidak stabil. Bila filter tersumbat, katup bypass akan terbuka agar oli tetap mengalir ke mesin, meski tanpa penyaringan maksimal.

Jika hal ini sering terjadi, kotoran bisa lolos dan merusak komponen internal seperti camshaft. Selain itu, tekanan oli yang terlalu tinggi dapat merusak elemen penyaring di dalam filter.

filter oli mobil
SUMBER: KOMPAS

Dampak Jika Filter Oli Tidak Diganti

1. Pelumasan Mesin Terganggu

Ketika filter oli mobil kotor tidak segera diganti, oli tidak dapat mengalir dengan lancar ke seluruh bagian mesin. Pelumasan yang buruk menyebabkan gesekan berlebih pada komponen logam.

Dalam jangka panjang, piston dan bearing dapat menimbulkan suara kasar dan getaran tidak wajar saat mesin bekerja.

2. Mesin Cepat Panas

Salah satu efek langsung dari pelumasan yang tidak optimal adalah meningkatnya suhu mesin. Gesekan antar komponen yang tidak terlumasi sempurna menghasilkan panas berlebih.

Jika tidak segera ditangani, suhu mesin bisa naik drastis hingga menyebabkan piston macet. Overheating berulang juga dapat merusak gasket kepala silinder, yang perbaikannya memerlukan biaya mahal.

3. Tekanan Oli Menurun dan Sensor Menyala

Ketika tekanan oli tidak stabil akibat filter yang tersumbat, sensor tekanan oli akan memberikan peringatan di dashboard. Banyak yang mengabaikan tanda ini karena mengira hanya gangguan ringan.

Padahal, ini bisa menandakan bahwa sirkulasi oli tidak berjalan normal. Bila tetap digunakan, mesin bisa kehilangan tekanan pelumasan dan berhenti mendadak di jalan.

4. Konsumsi BBM Meningkat

Mesin yang tidak mendapatkan pelumasan baik akan bekerja lebih berat. Akibatnya, tenaga yang dibutuhkan menghasilkan performa yang menurun, dan konsumsi bahan bakar pun meningkat.

Efisiensi mesin menurun, dan dalam jangka panjang hal ini membuat kendaraan terasa boros meski jarak tempuhnya sama. Jadi, filter oli mobil kotor tidak hanya merusak mesin, tetapi juga memengaruhi efisiensi bahan bakar.

5. Biaya Perbaikan Mesin Membengkak

Mengganti filter oli secara rutin jauh lebih murah dibanding memperbaiki mesin yang rusak karena pelumasan buruk. Harga filter oli mobil di pasaran hanya berkisar Rp50.000–Rp150.000 tergantung tipe kendaraan.

Namun, jika kerusakan sudah menjalar ke piston, crankshaft, atau bearing, biaya perbaikannya bisa mencapai Rp5–15 juta. Oleh sebab itu, mengganti filter oli secara rutin adalah langkah pencegahan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab utama filter oli mobil harus diganti berasal dari penumpukan kotoran, penggunaan oli berkualitas rendah, kondisi jalan buruk, dan tekanan oli tidak stabil.

Jangan Salah Beli, Inilah 7 Ciri Oli Palsu

Jika dibiarkan, dampaknya akan merembet ke berbagai bagian mesin, mulai dari pelumasan terganggu, suhu meningkat, hingga konsumsi bahan bakar boros.

Jadi, jangan tunggu mesin bermasalah. Rutin mengganti filter oli mobil adalah langkah sederhana untuk menjaga performa dan umur mesin.

Populer.
Tony Prasetyo
Tony Prasetyo
Producing, analyzing and publishing original and high quality SEO articles.
Berita Terkait