Kamis, Juli 17, 2025
BeritaGoogle Dikabarkan Mau Buat Android dan ChromeOS Jadi Satu Platform

Google Dikabarkan Mau Buat Android dan ChromeOS Jadi Satu Platform

OLX News – Android, demikian langkah awal raksasa teknologi Google yang akan menyatukan dua sistem operasi andalannya. Mereka adalah Android dan ChromeOS, menjadi satu platform tunggal. 

- Advertisement -

Kabar ini bukan lagi sekadar rumor, melainkan sebuah konfirmasi langsung dari Sameer Samat, Presiden Ekosistem Android, dalam wawancara eksklusifnya bersama TechRadar

“Kami akan menggabungkan ChromeOS dan Android menjadi satu platform,” tegas Samat, pada Rabu (16/7/2025).

- Advertisement -

Misi Google: Pengalaman Lintas Perangkat yang Konsisten

Langkah besar ini mencerminkan komitmen Google untuk menghadirkan pengalaman lintas perangkat yang lebih konsisten dan intuitif bagi pengguna. Samat menjelaskan bahwa penggabungan ini sangat berkaitan erat dengan observasi Google terhadap perilaku pengguna laptop. 

“Saya sangat tertarik dengan bagaimana orang-orang menggunakan laptop mereka saat ini dan apa yang mereka lakukan,” imbuh Samat, yang kini mengemban peran penting dalam implementasi OS di berbagai perangkat.

- Advertisement -

Visi Samat sangat jelas: menciptakan masa depan komputasi personal yang tidak lagi terpecah antara ponsel dan laptop. Melainkan menyatu dalam satu ekosistem yang kohesif. Android tidak lagi terbatas sebagai sistem operasi ponsel, dan ChromeOS tidak lagi berdiri sendiri di laptop. 

Keduanya akan melebur, baik secara struktur maupun fungsional, membuka jalan bagi inovasi perangkat hybrid yang belum pernah ada sebelumnya.

Implikasi Besar bagi Ekosistem Google

Meskipun detail teknis resmi belum terungkap, implikasi dari penggabungan ini sangat besar.

ChromeOS terkenal sebagai sistem ringan yang berbasis cloud, ideal untuk produktivitas daring dan akses cepat. 

Di sisi lain, Android adalah platform yang sangat fleksibel, personal, dan digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia. 

Menyatukan keduanya berpotensi menciptakan perangkat yang mampu beradaptasi. Seperti laptop yang berfungsi layaknya ponsel, atau tablet dengan kemampuan mendekati komputer desktop.

Samat menilai langkah ini sangat logis, terutama mengingat bagaimana tablet Android kerap tertinggal daripada iPad Apple. 

Dengan menyatukan kekuatan Android dan ChromeOS, Google berambisi mengejar ketertinggalan dan menghadirkan pengalaman yang setara. Bahkan melampaui apa yang ditawarkan iPadOS. 

Keputusan tersebut juga memperkuat laporan dari Android Authority dan The Verge yang sejak akhir 2024. Sebab, telah mengindikasikan bahwa Google akan “memigrasikan ChromeOS ke Android” untuk bersaing lebih agresif di pasar.

Transformasi Android dan Inovasi Baru

Android sendiri sedang mengalami transformasi signifikan. Peluncuran Android 16, yang punya kode nama Baclava, pada ajang Google I/O 2025 membawa angin segar dalam desain dan fungsi. 

Dukungan untuk layar besar, animasi yang lebih halus, dan opsi kustomisasi yang lebih banyak. Semua itu menandakan kesiapan Android untuk merambah ranah laptop dan tablet dengan lebih serius.

“Tujuan kami adalah menciptakan sesuatu yang modern dan menyenangkan, tetapi juga mudah didekati dan terasa familiar,” ujar Samat. Ini menunjukkan keinginan Google untuk menciptakan perangkat lunak yang ramah pengguna tanpa mengorbankan kemudahan akses.

Untuk mempercepat adopsi, Google juga mereformasi proses pengembangan sistemnya melalui proyek “Trunk Stable”. Inisiatif ini memungkinkan produsen meluncurkan perangkat dengan Android terbaru sejak hari pertama, seperti yang terlihat pada Samsung Galaxy Z Fold 7. 

Selain itu, sistem “Android Drop” memungkinkan perusahaan memberikan fitur-fitur baru secara langsung tanpa perlu menunggu pembaruan sistem operasi utama. “Biasanya kami lakukan ini setiap tiga bulan dan akan muncul pop-up di ponselmu, mengatakan ‘Hai, ponselmu makin bagus,'” jelas Samat.

Peran Gemini dalam Ekosistem Terpadu

Dalam wawancara tersebut, Samat juga menyoroti peran penting Gemini sebagai asisten digital terbaik yang pernah ada. Ia menyatakan bahwa dengan AI Gemini, pengguna dapat melihat gambaran masa depan hanya melalui perangkat Android mereka.

Mengacu pada “Pengalaman Gemini”, Samat mendemonstrasikan bagaimana AI Gemini membantunya dalam riset dan mencari informasi saat akan membeli mobil. Dengan izin akses ke layar perangkat, Gemini mampu merangkum berbagai informasi dan memudahkan pemahaman terkait. 

“Gemini yang terintegrasi dalam ponsel benar-benar memberikan pengalaman yang jauh lebih bermanfaat,” tegas Samat.

Samat juga menekankan integrasi AI Gemini yang kini hadir di seluruh perangkat Android, termasuk fitur seperti Circle to Search. Ia bahkan mengklaim bahwa Circle to Search adalah pencarian multimoda terbaik dari Google. 

Meskipun secara fungsi kedua fitur tersebut kadang tumpang tindih. Samat percaya bahwa jika fitur-fiturnya bagus. Sebab, pengguna akan mendapatkan manfaat berupa inovasi dan nilai lebih dari perangkat mereka. 

“Saya pikir itu bagus. Jika fiturnya bagus, itu akan memberikan nilai lebih bagi konsumen dan lebih banyak inovasi,” pungkas Samat. “Bagi kami, sebagai Google, kami ingin memastikan kedua bagian tersebut (Circle to Search dan Gemini), dapat diakses dengan sangat jelas, dapat diidentifikasi dengan sangat jelas di semua perangkat berbeda yang dipertimbangkan konsumen.”

Dengan penggabungan ini, masa depan komputasi pribadi tampaknya akan menjadi lebih terintegrasi dan cerdas. Google berupaya keras untuk memberikan pengalaman yang mulus dan kaya fitur di semua perangkat. 

Sebagai persiapan, kamu bisa mulai upgrade perangkatmu mulai sekarang, atau menjual perangkat lamamu di OLX. Selain prosesnya mudah dan cepat, di sini pun tersedia lengkap gadget maupun HP bekas dengan harga lebih terjangkau. Yuk cek ke OLX sekarang!


 

Populer.
Reka Harnis
Reka Harnis
Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
Berita Terkait