OLX News – Kehadiran BYD Atto 1 sebagai mobil listrik terbaru di Indonesia menarik banyak perhatian publik, terutama karena banderolnya yang kompetitif di segmen EV. Namun, ada satu hal penting yang perlu dipahami konsumen sejak awal, pembelian unit Atto 1 tidak disertai dengan wall charger di rumah. Konsumen hanya akan mendapatkan portable charger saja.
Hal ini disampaikan langsung oleh Luther Panjaitan, Head of Marketing PR & Government Relation PT BYD Motor Indonesia, saat diwawancara di sela kegiatan BYD Atto 1 Media Test Drive yang berlangsung di Semarang beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada beberapa komponen pembentuk biaya yang harus diketahui calon pengguna ketika ingin memasang wall charger.
Baca Juga: Depresiasi Mobil Listrik 30–40% Dalam Setahun, BYD Indonesia: “Bukan Soal Kualitas, Pasarnya Belum Terbentuk”
Luther menjelaskan, harga perangkat charger BYD yang genuine saat ini berada di kisaran Rp8,5 juta untuk device-nya saja. Angka tersebut belum termasuk biaya pemasangan maupun instalasi listrik.
“Harga device-nya itu Rp8,5 juta. Tapi itu baru unitnya saja, belum termasuk pemasangan. Karena dalam pemasangan ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, perangkat itu sendiri, pemasangan device, dan instalasi listrik. Semua itu bisa berbeda-beda tergantung kondisi rumah konsumen,” ujar Luther.
Selain biaya dasar, konsumen juga harus memperhitungkan potensi pengeluaran tambahan seperti penanaman kabel, pembongkaran, hingga galian. Biaya-biaya ini sifatnya variatif dan sangat tergantung dari kondisi instalasi listrik di masing-masing rumah.
Dalam urusan teknis, Luther menekankan bahwa konsumen sebaiknya langsung berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengetahui kebutuhan daya maupun paket instalasi yang sesuai.
Ada dua opsi yang biasanya ditawarkan: penambahan daya listrik atau pemasangan meteran baru.
“Semua hal terkait daya dan instalasi listrik lebih tepat dikomunikasikan dengan PLN. Misalnya, untuk wall charger BYD Atto 1, kebutuhan dayanya sekitar 7.700 VA. Nanti tergantung kondisi rumah, apakah perlu tambah daya atau pasang meteran baru. Itu yang menentukan struktur pembayaran secara keseluruhan,” jelasnya.
Disarankan Pakai Device Wall Charger Genuine BYD
BYD Indonesia juga mengingatkan konsumen agar memilih wall charger resmi (genuine) yang disediakan melalui dealer BYD. Alasannya, penggunaan perangkat asli akan memberikan kepastian dalam tiga hal: garansi, kualitas, serta pengawasan saat pemasangan.
“Kami menyarankan agar konsumen memakai charger yang genuine dari BYD. Pertama, ada jaminan garansi. Kedua, kualitasnya lebih terjamin. Ketiga, pemasangan dilakukan di bawah pengawasan supplier BYD, jadi lebih aman dan sesuai standar,” tambah Luther.
Baca Juga: Kode NJKB Diduga BYD Atto 2 Terdaftar di RI, Ini Bocoran Harganya
Dengan begitu, konsumen tidak hanya mendapatkan kenyamanan, tetapi juga perlindungan jika terjadi masalah teknis di kemudian hari.
Bagi konsumen yang tidak ingin repot, dealer BYD siap membantu proses komunikasi dengan PLN. Meski begitu, Luther menegaskan bahwa pekerjaan pemasangan dan penyesuaian daya tetap menjadi ranah PLN sebagai penyedia layanan kelistrikan.
“Kalau konsumen mau praktis, bisa sampaikan ke dealer. Nanti dealer akan bantu menghubungkan dengan PLN. Tapi intinya, itu pekerjaan berbeda. Kami hanya menyediakan device dan mendukung prosesnya,” paparnya.
Kehadiran Atto 1 menjadi momen penting edukasi bagi pasar Indonesia, khususnya pengguna mobil listrik pemula. Dengan harga mobil yang relatif terjangkau, konsumen harus memahami bahwa ada biaya tambahan di luar pembelian unit, terutama untuk infrastruktur pengisian daya di rumah.
Langkah BYD membuka informasi harga dan detail pemasangan ini patut diapresiasi, karena dapat menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. (Z)
