Kamis, Juni 12, 2025
OtomotifMobilInilah Fungsi Relay Mobil dan Cara Kerjanya

Inilah Fungsi Relay Mobil dan Cara Kerjanya

OLX News – Memiliki mobil bukan berarti tidak mengetahui komponen pada mobil. Begitu juga fungsi relay mobil yang penting diketahui ketika mengalami masalah.

- Advertisement -

Relay adalah komponen kelistrikan yang sering ditemukan pada mobil dan motor. Relay mobil terdiri dari kumparan dan saklar.

Fungsi relay mobil adalah menggunakan gaya elektromagnet untuk menggerakkan kontak pada saklar (gaya elektromagnet adalah sebuah gaya medan magnet yang diciptakan oleh kumparan ketika dialiri arus listrik).

- Advertisement -

Dengan cara ini, arus dan tegangan listrik yang rendah dapat digunakan untuk membuka atau menutup arus serta tegangan listrik dengan tingkat yang lebih tinggi dengan lebih aman.

Macam-macam relay mobil

1. Macam relay berdasarkan posisi kontak saklarnya

Letak kontak saklar relay akan mempengaruhi bagaimana relay berfungsi sebelum aliran listrik mengaktifkannya. Berdasarkan hal ini, relay dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

- Advertisement -
  • Normally Close (NC), merupakan kondisi dimana saklar belum dinyalakan dan selalu berada pada posisi tertutup.
  • Normally Open (NO), yaitu kondisi awal saklar sebelum dinyalakan selalu berada pada posisi terbuka.

2. Macam relay berdasarkan jumlah pole dan thrownya

Pole dan throw merujuk pada titik di mana saklar di dalam relay terhubung atau terputus. Berbicara relay mobil maka ada 4 tipe yang dapat dibedakan dari jumlah pole, diantaranya adalah:

  • Single Pole Single Throw (SPST): merupakan relay mobil yang memiliki 4 terminal yang terbagi 2 untuk saklar dan 2 untuk kumparan.
  • Single Pole Double Throw (SPDT): Relay ini memiliki 5 terminal, dengan 3 terminal untuk kontak saklar dan 2 terminal untuk kumparan.
  • Double Pole Single Throw (DPST): Relay ini memiliki 6 terminal, termasuk 4 terminal yang terdiri dari 2 pasangan terminal kontak saklar dan 2 terminal untuk kumparan. Relay DPST dapat berfungsi sebagai 2 saklar yang dioperasikan oleh 1 kumparan.
  • Double Pole Double Throw (DPDT): Relay ini memiliki 8 terminal, di mana 6 terminal terdiri dari 2 pasangan relay SPDT yang dikelola oleh 1 kumparan, sedangkan 2 terminal lainnya untuk kumparan.

Cara Kerja Relay Mobil

Biasanya sebuah relay terdiri dari 4 bagian utama, seperti saklar, pegas, armature dan kumparan. Sedangkan kumparan terdiri dari lilitan kawat yang mengatur gerakan.

Ketika kumparan listrik (+ dan -) dialiri arus listrik, gaya elektromagnetik akan muncul yang menciptakan medan magnet di sekitar kumparan itu.

Medan magnet ini kemudian menarik armature tersebut untuk bergerak dari posisi awal (A) menuju posisi yang baru (B), sehingga arus listrik akan langsung mengalir dari sumber ke beban.

Ketika arus listrik yang mengalir melalui kumparan (koil) terputus, medan magnet yang ada akan segera lenyap. Hal ini menyebabkan pegas menarik armature kembali ke posisi yang menyentuh stopper.

Fungsi Relay Mobil

Hampir semua komponen listrik pada mobil memanfaatkan relay mobil, seperti dalam rangkaian lampu kendaraan, sistem starter motor, wiper, klakson, pendingin udara, dan lain-lain.

Penggunaan relay mobil dalam sistem kelistrikan karena ada rangkaian sistem yang membutuhkan arus listrik dalam jumlah besar, contohnya adalah sistem starter motor.

Tak hanya itu, relay mobil juga digunakan pada komponen listrik arus sedang tetapi dalam waktu yang lebih lama, contohnya pada lampu depan, radio, atau AC yang umumnya menghasilkan panas.

1. Sebagai saklar elektromagnetik

Relay mobil sebagai saklar tipe elektromagnetik. Saklar ini beroperasi berdasarkan keberadaan medan elektromagnetik yang muncul pada kumparan atau solenoida.

Ketika medan magnet muncul, saklar akan berpindah ke posisi ON (sambungan untuk saklar tipe NO), atau ke posisi OFF (terputus untuk saklar tipe NC).

2. Menjaga saklar kombinasi (saklar utama)

Tak hanya itu, relay mobil juga bisa jadi pelindung untuk saklar jika terjadi overheating akibat arus yang terlalu besar.

Saklar kombinasi terhubung hanya dengan kumparan pada relay dan hanya dilalui oleh arus kecil, sehingga tidak menimbulkan panas berlebihan dan mengurangi risiko kebakaran.

Sementara itu, saklar dalam relay terhubung ke sumber listrik (baterai) dan beban (lampu depan). Arus dari baterai ke lampu depan cukup besar.

Jika arus tinggi ini mengalir melalui saklar kombinasi, maka saklar tersebut bisa cepat kepanasan, mencair, dan mengalami kerusakan akibat kebakaran.

Oleh karena itu, relay berfungsi untuk melindungi saklar kombinasi agar tidak terbakar akibat seringnya teraliri arus listrik yang besar.

3. Memperpanjang usia saklar

Relay mobil juga dapat memperpanjang masa pakai saklar. Ini jelas terlihat karena saklar hanya menangani arus listrik dengan daya kecil yang tidak akan menghasilkan panas berlebih.

Jika tidak menggunakan relay, maka panas yang dihasilkan bisa menyebabkan kebakaran. Dengan demikian, masa pakai saklar menjadi lebih lama dan lebih tahan lama.

4. Mengoptimalkan aliran arus listrik

Selanjutnya relay mobil dapat memaksimalkan aliran listrik dari baterai ke beban seperti klakson, lampu depan, dll.

Dengan penerapan relay, arus listrik diarahkan khusus dari baterai menuju beban menggunakan kabel yang terpisah dari komponen lainnya.

Hal ini menghasilkan aliran listrik yang lebih efisien dan stabil, sehingga beban dapat berfungsi dengan baik. seperti saat lampu depan menyala tanpa berkedip.

Itulah beberapa penjelasan terkait relay mobil yang berfungsi mengatur arus kelistrikan di kendaraan agar berjalan dengan baik.


 

Populer.
Tony Prasetyo
Tony Prasetyo
Producing, analyzing and publishing original and high quality SEO articles.
Berita Terkait