Kepedulian terhadap perkembangan anak-anak di Indonesia tidak hanya ditunjukkan oleh stakeholder perusahaan lokal saja, tapi juga brand perusahaan dunia. Salah satunya Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
Merek otomotif asal Jepang ini baru saja meresmikan pembukaan perpustakaan dan balai pertemuan anak di kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
MMC bermitra dengan World Vision Japan (WVJ), sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional, membangun fasilitas ini bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Adapun biaya pembangunan berasal dari sumbangan perusahaan serta karyawan MMC yang mencapai nominal sebanyak 3 juta yen.
“Saya berharap fasilitas ini memberikan berbagai kesempatan kepada anak-anak untuk memperkaya kehidupan mereka saat mereka tumbuh, sehingga bisa mendorong kemakmuran masyarakat di masa depan,” ungkap Takao Kato, Chief Executive Officer MMC dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).
Pembangunan perpustakaan serta balai anak ini merupakan wujud perhatian sekaligus apresiasi MMC kepada masyarakat Indonesia yang selama ini terus menopang bisnis perusahaan. “Dan dengan senang hati kami melanjutkan kontribusi sosial kami yang memenuhi kebutuhan masyarakat,” lanjut Takao Kato.
Hamid Muhammad, Camat Takome, Ternate mewakili masyarakat di daerahnya mengucapkan rasa terima kasih tak terhingga atas selesainya proyek pembangunan fasilitas tersebut.
“Mewakili masyarakat Ternate, kami memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mitsubishi Motors yang sudah membantu mewujudkan impian kami membuka fasilitas ramah anak di kota Ternate,” ujarnya.
“Kami berharap anak-anak dapat memanfaatkan fasilitas ini agar tumbuh kreatif, inovatif, dan visioner di era Revolusi Industri 4.0,” pungkas Camat Takome.
Sebagai perusahaan global, MMC memang sejak tahun 2018 sudah mulai mengadvokasi Kontribusi Perekonomian Lokal lewat Kegiatan Bisnis sebagai salah satu materialitasnya.
Kontribusi mendukung perekonomian lokal kawasan ASEAN ini diwujudkan dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia, investasi, transfer teknologi, dan ekspor, termasuk pembangunan fasilitas penunjang tumbuh kembang anak-anak di Indonesia.