Jumat, Oktober 4, 2024
Lainnya
    BeritaPara Menteri Ingin Pakai Mobil dan Motor Listrik Untuk Dinas

    Para Menteri Ingin Pakai Mobil dan Motor Listrik Untuk Dinas

    Dicetuskannya regulasi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) ternyata membuat beberapa menteri kepincut menggunakannya sebagai kendaraan atau mobil dinas.

    Hal ini diungkapkan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat membuka acara pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019)

    “Pak Menristek (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI – Muhammad Nasir) bilang, ‘Pak Luhut kalau sudah bisa nanti menteri pada waktunya atau apa pakai motor listrik atau mobil listrik’,” ungkap Luhut mengulang pembicaraan dengan Nasir.

    “Saya bilang, saya sudah sampaikan kepada pak Presiden 6 bulan lalu. Kalau ini sudah matang, mungkin 2021-2022 itu semua pengadaan barang untuk sepeda motor dan mobil (kendaraan listrik). Kalau daerah nya sudah siap, kita wajibkan menggunakan motor dan mobil listrik,”  sambung Luhut.

    Lebih lanjut dia menyatakan, sebelum gelaran IEMS 2019, dirinya telah melakukan pertemuan dengan kepolian dan kementerian, yang isinya sepakat untuk mendorong KBL.

    Yakin Akan Kemampuan KBL Buatan Anak Bangsa

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjajal duduk di mobil listrik karya Mahasiswa ITS yang disebut Mobil Listrik Lowo Ireng. (Herdi Muhardi)

    Tak sedikit sejumlah orang ragu akan skill Sumber Daya Manusia dari Indonesia dalam membuat sebuah mobil atau motor, apalagi soal kendaraan listrik. Namun begitu, hal tersebut berbeda dengan Luhut.

    “Jangan lupa, kendaraan listrik ini kan hanya mesinnya. Ya masa anak bangsa tidak bisa buat mesinnya. Memang hanya orang itu saja yang pinter? kita juga bisa kok. Kita harus bangun itu,” ucapnya.

    Luhut mengatakan, kehebatan SDM Indonesia terbukti dengan berdirinya proyek Light Rail Transit (LRT) yang dibuat hampir semuanya oleh anak bangsa.

    Mobil listrik karya Mahasiswa ITS yang disebut Mobil Listrik Lowo Ireng unjuk diri diajang ndonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019). (Herdi Muhardi)

    “Itu (LRT) hampir semuanya dibuat di dalam negeri, di Madiun. Tinggal mesinnya saja, lokomotif-nya. Itu 600 vendor (lokal) tercipta karena itu,” katanya.

    “Jadi kendaraan listrik nasional ini hemat saya, menjadi suatu hal yang bagus kita kerjakan. Saya apresiasi juga Pak Moeldoko sudah membuat bus listrik penuh, nah ini dipakai saja. Kenapa tidak. Ada lagi motor listrik Gesits (buatan Indonesia), kemarin saya pakai. Paten juga barang ini,” terangnya. (Her)

    Populer
    Berita Terkait