Sabtu, April 26, 2025
Lainnya
    BeritaRicky Elson si ‘Putra Petir’ Tak Ingin Anak Muda Indonesia Jadi Generasi...

    Ricky Elson si ‘Putra Petir’ Tak Ingin Anak Muda Indonesia Jadi Generasi Unboxing

    Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, sudah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo.

    - Advertisement -

    Adanya regulasi soal Kendaraan Bermotor Listrik ini tentunya akan jadi era baru bagi Indonesia di sektor otomotif yang lebih ramah lingkungan. Hal ini pula mendapatkan banyak dukungan dari sejumlah pabrikan otomotif dunia yang sudah menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air.

    Namun begitu, bagi sosok teknokrat Indonesia yang ahli dalam teknologi motor penggerak listrik, Ricky Elson, Indonesia dianggap sangat tertinggal, tidak hanya soal mobil, namun teknologi-teknolog pendukung, termasuk teknologi produksi dan industri.

    - Advertisement -

    Pria yang sempat bekerja di sebuah perusahaan di Jepang itu juga mengatakan, tak ingin anak muda Indonesia hanya menjadi generasi unboxing.

    Seperti diketahui, istilah unboxing ini kerap ditemui di media sosial seperti Youtube, di mana seseorang pertama kali mengupas kotak atau kemasan yang di dalamnya ada barang baru dan akan di review bagus atau tidak.

    - Advertisement -

    “Selama ini apakah kita selalu berbahagia anak-anak kita kelak hanya menjadi generasi unboxing? ‘Hallo guys gw mau mau kenalin Toyota i-Road yang keren. Hallo guys ini Tesla yang baru’. Seharusnya, jika ingin percepatan, unboxing itu sambil tangis darah, kapan kita bisa bikin (menciptakan barang) seperti ini!, ini undangan, ini tantangan, bukan hanya sekadar menikmati keadaan, ” ungkap Ricky saat ditemui beberapa waktu lalu.

    Bicara soal kendaraan listrik, kata Ricky, pada dasarnya teknologi ini bukan teknologi baru. Sebaliknya pria berdarah Minang itu sempat mengembangkan mobil listrik diminta Dahlan Iskan saat menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kala itu, Ricky mengembangkan mobil listrik yang dikenal dengan nama Selo dan Juga Tuxuci pada 2012 silam.

    Ricky sendiri menyatakan, untuk mengembangkan kendaraan bermotor listrik  ada baiknya dilakukan secara bersama-sama saling mendukung bukan saling menjatuhkan.

    Harus Segera

    Untuk mengembangkan teknologi listrik memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Meski banyak keterbatasan dan ketertinggalan, Indonesia harus memulai.

    Ricky sendiri bercerita, Amerika Serikat pada 2013 lalu melakukan penelitian besar-besaran hanya untuk mengembangkan kendaraan listrik agar lebih ramah lingkungan.

    “Untuk mengembangkan satu electric motor saja, dari pemerintah itu 60 juta dollar, kita disini ada BPPT, ada pemerintah DKI, negara, tanya berapa anggaran untuk teknologi ini? Apakah kita hanya memetik memetik saja? Padahal teknologi dunia sudah berubah,” jelasnya.

    Ricky juga cukup menyayangkan, di tengah negara lain sudah memproduksi massal mobil listrik dengan mesin setara 2.200 cc dan power yang dihasilkan 2.000 Tenaga Kuda, namun Indonesia masih memiliki tantangan, yaitu melilit dinamo hanya menggunakan tangan.

    “Oleh karena itu saya berharap stakeholder yang datang kesini, apa bersama solusi kita untuk memikirkan jalan keluar?

    “Kemarin pas pembukaan harus jadi produsen, Menristekdikti juga bilang rantai pasok harus disiapkan, Presiden (Jokowi) satu tahun lalu (mengatakan) Ini harus disegerakan. Lalu tinggal nunggu apalagi? Dan memang seharusnya kita mulai bergerak bersama-sama mengoptimalkan daya dan upaya kita supaya kita tidak hanya menjadi generasi unboxing,” tuturnya. (Her)

    Populer
    Berita Terkait