Mendengar nama Sony bayangan kita langsung terbawa pada konsol game Playstation yang sangat digandrungi masyarakat dunia. Tapi bisnis Sony Corporation tidak melulu soal teknologi game terkini atau televisi layar datar saja.
Seperti dilaporkan oleh Financial Times, Sony saat ini juga tengah mengembangkan teknologi lidar vision-sensing yang digunakan di mobil swakemudi.
Perusahaan ternama asal Jepang ini memang sedang berupaya untuk mendominasi market sensor gambar di era industri otomotif terkini yang nantinya akan memperkenalkan teknologi mobil-mobil masa depan, salah satunya kendaraan otonom.
Erat kaitannya dengan industri kendaraan autonomous, Sony sedang mengembangkan sensor penglihatan yang berbasis silikon baru dengan biaya yang lebih murah, bentuk lebih kompak, serta tahan terhadap getaran.
“Kita sadari bahwa teknologi smartphone memang memberikan pengaruh besar di abad ke-21 dalam hal mengubah kehidupan orang. Ini akan berkembang dimana teknologi mobilitas adalah yang berikutnya,” ungkap Chief Executive Sony Corp. Kenichiro Yoshida dalam sebuah wawancara dikutip dari yahoo.
Sony memang seolah tidak mau ketinggalan dalam hal ini, apalagi di saat perusahaan teknologi lainnya juga sedang berlomba dalam mengembangkan sensor penglihatan yang lebih fungsional untuk kendaraan self-driving.
Desember tahun lalu, perusahaan rintisan Silicon Valley bernama Aeva, sudah melakukan pengembangan sensor penglihatan versi yang lebih kecil untuk mobil otonom dan mendapat dukungan dari Porsche Automobil Holding SE, pemilik mayoritas saham Volkswagen.
Sony sendiri dalam pengembangan teknologi ini dianggap memiliki keunggulan tertentu dibandingkan para pesaingnya, sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi pemimpin pasar teknologi sensor penglihatan.
Selama ini model sensor penglihatan lidar yang tersedia di pasaran cenderung berukuran besar dan rentan rusak, tetapi harganya mencapai hingga ribuan dolar.
Sony Corp memiliki teknologi yang sama serta infrastruktur lengkap dalam memproduksi lidar dan sensor gambar dalam volume besar, sehingga mampu untuk menjualnya dalam satu paket dengan harga terjangkau kepada produsen pengembang mobil autonomous, menurut para analis.