Kecelakaan di jalanan kerap saja terjadi, karena berbagai faktor. Bahkan ternyata, kecelakaan bukan hanya karena masalah kondisi mobil atau jalan, melainkan minimnya skill dari si driver itu sendiri.
Menurut Senior Instruktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, salah satu faktor penyebab kecelakaan bisa karena salah melakukan manuver.
Ya, manuver sering diartikan sebagai reaksi pengemudi ketika melakukan tindakan seperti zig-zag, selap selip, pengereman mendadak, berbelok, dan kondisi khusus lainnya.
“Manuver dibagi menjadi dua kategori, yaitu manuver ekstrim, dan manuver aman,” ungkap Sony dalam acara Training & Sertifikasi Pelopor Ayo Aman Berlalu Lintas, kerjasama Astra Daihatsu dan GT Radial.
Lebih lanjut, Sony mengatakan, manuver ekstrim dapat berdampak buruk ketika pengemudi tidak dapat mengontrol kendaraannya dan berujung terjadinya selip.
Sedangkan manuver aman, kata dia, pengemudi selalu dalam kontrol emosi yang stabil dan dengan penuh tanggung jawab.

Untuk mengurangi resiko ketika harus melakukan manuver, Sony memberikan empat hal utama yang bisa diterapkan.
1. Operational (driving technic)
Operational merupakan dasar atau cara seseorang mengemudi, dan paham dalam melakukan operasional pada kendaraannya secara benar.
Biasanya selalu melakukan deselerasi atau cover brake di situasi yang mengharuskan pengemudi bermanuver secara halus yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kendaraan.
2. Seat Position (Ergonomis & Dinamis)
Seat Position adalah ketika kendaraan bermanuver, pastikan posisi duduk pengemudi sudah benar lewat 3C (Control, Communication, Comfort)
Biasanya punggung menempel di sandaran jok, posisi tangan terhadap stir kemudi, dan lainnya. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan kendaraan ketika melakukan manuver di situasi mendadak.
3. Pergerakan atau Kecepatan
Ketika mengemudi, pergerakan atau kecepatan yang selaras dengan kondisi lalu lintas di sekitar sangat penting untuk menghindari resiko kecelakaan tabrakan depan dan belakang.
Selalu patuhi aturan kecepatan sesuai dengan rambu lalu lintas dan tentukan lajurnya dengan benar.
4. Track Area
Salah satu bagian penting ketika mengemudi yaitu memahami track area. Sadari juga bahwa lebar jalan rata-rata berkisar 3 – 3.5 meter tergantung jenis dan kelas jalan nya.
Pada jenis jalanan tertentu, umumnya dapat dirasakan kendaraan bergerak dinamis dan dapat dirasakan kondisi kendaraan seperti, roll, pitch, yaw, bounce akibat jalan yang licin dan bergelombang, serta terpaan angin maupun tenaga mesin kendaraan.
Pastikan kendaraan tetap berada di jalurnya, dan apabila akan mendahului pastikan pengemudi melakukannya dengan memperhatikan rambu-rambu yang memperbolehkan, serta blind spot yang kecil.
OLXers mau cari dan beli mobil bekas berkualitas, yuk cek di OLX Autos.