Biaya motor turun mesin menjadi pertanyaan banyak pemilik motor, ketika melakukan perbaikan besar. Hal ini karena kamu harus menyiapkan anggarannya.
OLX News – Sebenarnya sepeda motor tidak turun mesin secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan dari kerusakan yang terus diabaikan hingga merambat ke berbagai komponen yang ada dalam mesin.
Proses turun mesin memang terdengar rumit, sebab melibatkan pembongkaran total komponen mesin untuk perbaikan menyeluruh.
Tidak jarang, biaya turun mesin motor bisa membengkak jika kerusakan cukup parah. Oleh karena itu, penting memahami apa saja penyebab motor harus turun mesin, komponen apa yang biasanya rusak, serta estimasi biayanya.
Dengan begitu, pengendara bisa lebih siap menghadapi kondisi darurat ini dan merawat kendaraan agar tidak mengalami kerusakan serius.
Penyebab Motor Harus Turun Mesin
Ada beberapa faktor yang membuat bengkel menyarankan turun mesin. Umumnya, hal ini disebabkan karena kerusakan parah yang tidak bisa diatasi dengan perbaikan ringan.
Berikut beberapa penyebab paling umum kenapa mesin harus dibongkar total, diantaranya adalah:
- Overheating berulang yang membuat silinder baret.
- Ring piston aus sehingga oli cepat habis dan kompresi bocor.
- As kruk atau crankshaft longgar yang menimbulkan suara kasar.
- Noken as dan klep aus yang membuat tenaga mesin berkurang.
- Kerusakan pada blok mesin akibat pecah atau retak.
Kerusakan-kerusakan tersebut tidak bisa diperbaiki hanya dengan mengganti satu komponen, sehingga pembongkaran mesin secara penuh diperlukan. Inilah alasan mengapa biaya turun mesin motor sering kali cukup besar.
Estimasi Biaya Berdasarkan Jenis Kerusakan
Ada beberapa penyebab kenapa motor harus turun mesin, dan estimasi biaya turun mesin motor berdasarkan hal tersebut, diantaranya adalah:
1. Ring Piston dan Piston Aus
Ring piston yang aus menyebabkan oli masuk ke ruang bakar dan motor mengeluarkan asap putih. Jika piston juga ikut baret, maka perlu diganti.
Estimasi biaya turun mesin motor untuk kasus ini berkisar Rp800 ribu – Rp1,5 juta, tergantung merek motor dan harga spare part.
2. Silinder atau Blok Mesin Baret
Silinder yang baret akibat gesekan berlebih perlu dioversize atau diganti. Biaya turun mesin motor untuk perbaikan ini biasanya mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta.
Harga tersebut bisa lebih tinggi untuk motor sport dengan kapasitas mesin besar. Jadi kamu bisa memperkirakan berdasarkan jenis motornya juga.
3. As Kruk dan Bearing Rusak
Kerusakan pada as kruk membuat mesin bergetar berlebihan. Untuk mengganti as kruk beserta bearing, biaya turun mesin motor bisa mencapai Rp2 juta – Rp3,5 juta, karena komponen ini termasuk vital dan sulit dipasang.

4. Klep dan Noken As Aus
Jika klep tidak rapat, tenaga mesin berkurang drastis. Ditambah noken as yang aus, motor akan semakin boros bahan bakar.
Estimasi biaya turun mesin motor dalam kasus ini berkisar Rp1,2 juta – Rp2 juta, termasuk jasa dan penggantian suku cadang.
5.Blok Mesin Retak atau Pecah
Ini adalah kondisi terparah yang bisa menimpa motor. Blok mesin retak biasanya akibat overheat ekstrem atau kecelakaan.
Perbaikannya hampir pasti mengganti blok mesin baru. Biaya turun mesin motor dalam kondisi ini bisa mencapai Rp3 juta – Rp6 juta, bahkan lebih untuk motor premium.
Biaya Jasa Mekanik
Selain harga suku cadang, biaya jasa mekanik juga perlu diperhitungkan. Turun mesin bukan pekerjaan ringan, karena membutuhkan waktu berjam-jam hingga berhari-hari tergantung tingkat kerusakan.
Rata-rata bengkel resmi mematok biaya jasa turun mesin motor antara Rp500 ribu – Rp1 juta. Sementara bengkel umum biasanya lebih murah, sekitar Rp300 ribu – Rp700 ribu, tergantung tipe motor dan kerumitan.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Motor Turun Mesin
Ada beberapa faktor yang membuat biaya turun mesin motor berbeda-beda, yaitu:
- Jenis motor : bebek, skuter matik, atau sport memiliki tingkat kerumitan berbeda.
- Merek motor : motor Jepang umumnya memiliki suku cadang lebih mudah didapat, sementara motor Eropa lebih mahal.
- Tingkat kerusakan : semakin parah kerusakan, semakin banyak komponen yang harus diganti.
- Lokasi bengkel : harga jasa bengkel di kota besar biasanya lebih tinggi dibanding daerah.
Cara Mengurangi Risiko Motor Turun Mesin
Walaupun turun mesin tidak bisa sepenuhnya dihindari, pengendara bisa meminimalisir risikonya. Lakukan penggantian oli tepat waktu, gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi, serta jangan memaksa motor bekerja berlebihan dalam waktu lama. Perawatan sederhana ini bisa menghemat biaya turun mesin motor di masa depan.
Turun mesin adalah perbaikan besar yang memerlukan biaya tidak sedikit. Estimasi biaya turun mesin motor bisa berkisar dari Rp800 ribu hingga Rp6 juta, tergantung tingkat kerusakan dan jenis motor.
Penyebab utamanya meliputi ring piston aus, blok mesin baret, as kruk rusak, hingga blok mesin retak. Dengan melakukan perawatan rutin, menggunakan oli berkualitas, dan mematuhi anjuran pabrikan, pengendara bisa memperpanjang umur mesin.
Pada akhirnya, menjaga motor tetap sehat akan lebih murah daripada harus mengeluarkan biaya turun mesin motor dalam jumlah besar.





























