Ciawi kembali terjadi kecelakaan maut akibat truk ODOL di gerbang 2, mendesak regulasi zero ODOL. Cek detailnya di sini!
JAKARTA – Kecelakaan maut yang melibatkan truk ODOL di Gerbang Tol Ciawi 2 kembali mengguncang publik. Peristiwa ini bukan yang pertama, namun tampaknya menjadi pengingat keras bahwa masalah ODOL harus segera diselesaikan.
ODOL: Bom Waktu di Ciawi dan Jalan Raya
Berdasarkan data yang terhimpun, sebagian besar truk pengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) merupakan pelanggar ODOL. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan, mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga kerusakan infrastruktur jalan.
1. Kecelakaan Maut
ODOL menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas, terutama di jalan tol Ciawi maupun jalan lainnya. Truk dengan muatan berlebih sulit dikendalikan dan berpotensi mengalami rem blong.
“Pengalaman menunjukkan bahwa implikasi pelanggaran pidana berat atas pelanggaran ODOL ini sudah sering terjadi, misalnya tabrakan beruntun melibatkan 16 kendaraan yang dipicu oleh truk yang gagal dalam pengereman diduga karena overload (11 November 2024),” Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB).
2. Kerusakan Infrastruktur
Beban berlebih yang truk ODOL bawa, secara signifikan mempercepat kerusakan jalan dan jembatan. Ini mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar.
“Kerusakan jalan ini tidak hanya berdampak pada pemerintah secara finansial, tetapi juga merugikan masyarakat karena perjalanan menjadi terhambat dan berbahaya,” ucap Sudjatmiko, Anggota Komisi V DPR RI.
3. Pencemaran Lingkungan
Truk ODOL juga berkontribusi pada pencemaran udara akibat emisi gas buang yang lebih tinggi.
“Pemborosan BBM, mengingat beban kendaraan angkutan yang melampaui JBI akan meningkatkan intensitas konsumsi BBM secara exponensial, sehingga truk menjadi kendaraan nomor dua penyedot stok BBM nasional setelah sepeda motor. Tahun 2021, truk menyedot 17.761.140 KL atau 27% dari total 66.618.294 KL pasokan BBM nasional,” ungkap Safrudin.
Zero ODOL: Solusi atau Sekedar Mimpi?
Pemerintah telah berupaya menerapkan kebijakan Zero ODOL baik di tol Ciawi maupun rute lainnya, namun implementasinya masih menghadapi banyak kendala. Tarik menarik kepentingan antara berbagai pihak menjadi salah satu faktor penghambat.
- Tarik Menarik Kepentingan: Industri transportasi, perdagangan, dan pemerintah memiliki kepentingan yang berbeda-beda terkait kebijakan Zero ODOL.
- Kurangnya Penegakan Hukum: Sanksi yang diberikan kepada pelanggar ODOL masih terlalu ringan, sehingga tidak memberikan efek jera.
- Kurangnya Kesadaran: Kesadaran masyarakat tentang bahaya ODOL masih rendah, sehingga banyak pemilik kendaraan yang tetap nekat melakukan pelanggaran.
Butuh Komitmen Kuat dari Semua Pihak
Untuk mewujudkan Zero ODOL, perlu komitmen kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, pengusaha transportasi, dan masyarakat.
- Pemerintah harus konsisten dalam menegakkan hukum terhadap pelanggar ODOL dengan memberikan sanksi yang berat.
- Perlu peningkatan pengawasan terhadap kendaraan barang di jalan raya, baik melalui patroli rutin maupun pemanfaatan teknologi.
- Masyarakat perlu pemahaman yang lebih baik tentang bahaya ODOL dan pentingnya mendukung kebijakan Zero ODOL.
- Pemerintah perlu mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah logistik tanpa harus mengorbankan keselamatan.
Tragedi Ciawi menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengambil tindakan tegas. Jangan sampai korban jiwa terus berjatuhan akibat kelalaian dan ketidakpedulian kita terhadap masalah ODOL.
Demi menghindari risiko dan mendukung transportasi yang lebih aman, pertimbangkan untuk beralih ke kendaraan yang sesuai dengan standar. Cari kendaraan bekas dalam kondisi bagus dengan harga terjangkau di OLX. Temukan yang terbaik dari semua ketersediaan yang ada. Yuk eksplor OLX sekarang!