BMR adalah angka kebutuhan dasar asupan kalori tubuh. Berikut cara menghitungnya untuk pria dan wanita.
Tahukah kamu bahwa tubuh tetap memerlukan kalori meski kamu sedang beristirahat? Kebutuhan ini disebut AMB (angka metabolisme basal) atau BMR (basal metabolic rate).
BMR adalah jumlah kebutuhan dasar asupan kalori tubuh. Mengapa ini penting dan bagaimana cara menghitungnya? Simak ulasannya!
Definisi BMR
BMR adalah laju metabolisme basal. Itu artinya, BMR adalah angka dasar yang menunjukkan kebutuhan energi minimal tubuh untuk melakukan kewajiban dasarnya.
Contohnya saat bernapas, memompa darah, dan memperbaiki sel, bahkan saat kamu sedang tidur. Mudahnya, BMR bisa dianalogikan sebagai tagihan listrik yang harus kamu bayar.
Ini merupakan jumlah energi minimum yang tubuh butuhkan untuk ‘menyalakan’ mekanisme tubuh dalam menjalankan semua sistem vitalnya. Jadi, kamu harus membayar sesuai tagihan agar semua fungsi berjalan normal.
Mengapa BMR Penting?
Memahami BMR adalah kunci untuk mengelola asupan kalori harian. Dengan mengetahuinya, kamu bisa menyesuaikan pola makan sesuai kebutuhan. Kamu juga bisa mengatur asupan kalori apabila ingin menurunkan atau meningkatkan berat badan.
Misalnya begini, ketika tubuh mendapat asupan kalori lebih rendah dari BMR maka tubuh secara otomatis menggunakan sumber energi lain misalnya lemak. Sebaliknya, jika asupan kalori lebih tinggi dari BMR, kelebihan ini akan tubuh gunakan sebagai cadangan berupa lemak.
Jadi, BMR adalah dasar penting untuk membantumu merancang rencana diet dan program latihan yang tepat sesuai preferensi tubuh.
Cara Menghitung BMR
Saat ini, tersedia sejumlah metode perhitungan BMR. Namun, rumus Harris-Benedict adalah metode paling umum untuk menghitungnya. Berikut rumus perhitungan BMR:
1. Rumus BMR untuk Pria
BMR = 88.362 + (13.397 x berat badan dalam kg) + (4.799 x tinggi badan dalam cm) − (5.677 x usia dalam tahun)
2. Rumus BMR untuk Wanita
BMR = 447.593 + (9.247 x berat badan dalam kg) + (3.098 x tinggi badan dalam cm) − (4.330 x usia dalam tahun)
Karena manusia memiliki beragam tipe, mulai dari yang hampir tidak pernah beraktivitas berat (olahraga), jarang olahraga, hingga yang sering olahraga, maka hasilnya harus kamu kalikan dengan tingkat aktivitas fisik. Ketentuannya sebagai berikut:
- Bagi yang hampir tidak pernah berolahraga kalikan 1,2.
- Yang jarang olahraga kalikan 1,3.
- Sedangkan yang sering olahraga dan aktivitas berat kalikan 1,4.
Contohnya, jika kamu, seorang perempuan mempunyai massa tubuh 60 kg, tinggi 148 cm, dan berusia 27 tahun bertipe tidak pernah berolahraga maka perhitungan BMR adalah sebagai berikut.
BMR = 447.593 + (9.247 x 58) + (3.098 x 148) − (4.330 x 27)
BMR = 447.593 + 536.326 + 458.504 − 116.100 = 1.326.323 dikalikan 1.2 maka kalori yang dibutuhkan 1.591.587,6 atau 1,592 kkal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi BMR
Sifat BMR tidaklah statis dan dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, antara lain:
- Usia. Semakin bertambah usia, BMR biasanya menurun karena penurunan massa otot.
- Jenis Kelamin. Umumnya, BMR laki-laki berjumlah lebih besar dari wanita karena proporsi massa ototnya lebih besar.
- Komposisi Tubuh. Banyaknya otot tubuh berpengaruh pada meningginya angka BMR karena otot menggunakan kalori lebih banyak.
- Genetika
- Kondisi Kesehatan. Sejumlah kondisi medis, seperti hipertiroidisme dapat meningkatkan BMR, sedangkan hipotiroidisme dapat menurunkannya.
Jadi, memahami dan mengetahui BMR adalah proses dasar bagi yang sedang merencanakan kesehatan juga kebugaran tubuh ideal. Dengan perhitungan BMR yang tepat, kamu bisa mengelola kebutuhan dasar kalori yang tubuh butuhkan.
Bisa dibilang, BMR adalah komponen kunci dalam perhitungan kalori harian yang mampu membantumu mencapai tujuan kesehatan dengan lebih efektif.
Temukan informasi menarik lain di OLX atau akses langsung menggunakan aplikasi OLX yang bisa kamu dapatkan melalui Google Play Store atau App Store.
