Selasa, Desember 30, 2025
InformasiDampak Etanol di BBM terhadap Mesin Secara Teknis

Dampak Etanol di BBM terhadap Mesin Secara Teknis

Penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar mulai terkuak sejak SPBU swasta menolak membeli dari Pertamina.

- Advertisement -

OLX News – Banyak pengendara belum memahami bagaimana etanol memengaruhi sistem mesin secara teknis. Kandungan etanol dalam bensin memang meningkatkan oktan dan pembakaran.

Tetapi juga membawa konsekuensi terhadap sistem bahan bakar, ruang bakar, hingga pelumasan mesin. Untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal, penting memahami secara teknis bagaimana etanol bekerja dalam mesin.

- Advertisement -

Dampak Etanol di Dalam BBM

Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi dari etanol yang ada dalam BBM, diantaranya adalah:

1.Karakteristik Teknis Etanol dalam Bahan Bakar

Secara kimia, etanol (C₂H₅OH) memiliki kandungan oksigen sekitar 35%. Sifat ini membantu proses pembakaran menjadi lebih sempurna karena udara dan bahan bakar bercampur lebih baik.

- Advertisement -

Nilai oktan etanol murni sekitar 108 RON, lebih tinggi dari bensin biasa (sekitar 90–95 RON). Campuran ini meningkatkan resistansi terhadap knocking pada ruang bakar, sehingga mesin dapat beroperasi dengan rasio kompresi lebih tinggi.

Namun, etanol memiliki energy density yang lebih rendah sekitar 30% dibanding bensin. Akibatnya, mesin memerlukan lebih banyak volume bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Inilah alasan mengapa kendaraan dengan campuran etanol tinggi seperti E20 atau E85 cenderung lebih boros dibanding yang menggunakan bensin murni.

2.Dampak Etanol pada Sistem Bahan Bakar

Secara teknis, etanol bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air dari udara. Ketika bahan bakar mengandung air, akan terjadi pemisahan fase di dalam tangki.

Di mana air dan etanol mengendap di dasar, sedangkan bensin berada di atas. Campuran air dan etanol ini bisa menyebabkan:

  • Korosi pada tangki bahan bakar logam dan pipa saluran.
  • Gangguan pada pompa bahan bakar akibat air yang menurunkan tekanan dan mempercepat keausan komponen.
  • Penyumbatan filter bahan bakar, karena air dan partikel karat ikut tersedot ke sistem injeksi.

Selain itu, etanol memiliki sifat pelarut kuat yang dapat melunakkan atau merusak komponen berbahan karet, seperti seal, gasket, dan selang bahan bakar pada mesin lama.

sumber: nusagaruda

3.Dampak Etanol terhadap Ruang Bakar dan Proses Pembakaran

Dari sisi pembakaran, etanol membantu menghasilkan campuran udara-bahan bakar (air-fuel mixture) yang lebih homogen. Karena memiliki oksigen tinggi, etanol mendukung pembakaran sempurna.

Namun, efek teknis lain muncul pada rasio udara-bahan bakar ideal atau stoichiometric ratio. Untuk bensin murni, rasio idealnya 14,7:1 (14,7 bagian udara untuk 1 bagian bahan bakar).

Sementara untuk etanol, rasio idealnya turun menjadi sekitar 9:1. Jika ECU (Electronic Control Unit) kendaraan tidak mampu menyesuaikan injeksi bahan bakar terhadap kadar etanol, campuran bisa menjadi terlalu “kurus” (lean mixture), yang menyebabkan:

  • Suhu ruang bakar meningkat
  • Terjadi knocking atau pre-ignition
  • Menurunnya tenaga mesin
  • Potensi kerusakan pada piston dan katup

4.Pengaruh Etanol terhadap Sistem Pelumasan dan Komponen Mesin

Etanol juga memengaruhi pelumasan mesin. Karena bersifat polar dan mudah bercampur dengan air, residu etanol dapat menurunkan kualitas oli. Bila terjadi fuel dilution, maka viskositas oli menurun.

Dampaknya, gesekan antar komponen meningkat dan mempercepat keausan pada ring piston serta dinding silinder. Selain itu, etanol memiliki efek pembersih alami terhadap kerak karbon di ruang bakar.

Pada sisi positif, hal ini membantu menjaga ruang bakar tetap bersih. Namun, pada kendaraan lama, kerak yang terlepas bisa terbawa ke injektor atau katup dan menyebabkan penyumbatan.

5.Adaptasi Teknologi Mesin Terhadap Etanol

Kendaraan modern kini dirancang untuk menyesuaikan diri dengan campuran etanol di BBM. Mesin dengan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) dan ECU pintar, bisa mendeteksi rasio udara-bahan bakar.

Melalui sensor oksigen (O₂ sensor) dan knock sensor. Jika kadar etanol meningkat, ECU akan otomatis memperpanjang durasi injeksi bahan bakar dan menyesuaikan waktu pengapian agar pembakaran tetap stabil.

Selain itu, beberapa mesin Flex Fuel seperti di Brasil dan Amerika Latin bahkan mampu menggunakan campuran hingga E85 (85% etanol) tanpa modifikasi.

Komponen seperti injektor, pompa bahan bakar, dan gasket dibuat dari bahan stainless steel dan fluoroelastomer yang tahan terhadap korosi etanol.

Sementara di Indonesia, mayoritas kendaraan masih disarankan menggunakan campuran etanol rendah seperti E5 atau E10, karena desain mesin belum sepenuhnya mendukung kadar tinggi.

6.Perawatan Mesin dengan Bahan Bakar Etanol

Agar mesin tetap awet saat menggunakan bahan bakar campuran etanol, beberapa langkah perawatan teknis disarankan:

  • Jangan biarkan tangki kosong terlalu lama, karena kelembapan udara dapat terserap dan menyebabkan korosi.
  • Periksa filter bahan bakar secara rutin, terutama pada kendaraan lama.
  • Ganti oli lebih sering jika kendaraan jarang digunakan, karena residu etanol dapat mencampur oli.
  • Gunakan aditif anti-korosi atau stabilizer bahan bakar jika kendaraan akan disimpan lama.

Itulah beberapa penjelasan terkait dengan dampak etanol yang ada di bahan bakar, sehingga mempengaruhi teknis mesin.

Populer.
Tony Prasetyo
Tony Prasetyo
Producing, analyzing and publishing original and high quality SEO articles.
Berita Terkait