Saat ini sedang ramai pertamina gunakan etanol untuk BBM. Hal ini membuat SPBU swasta menolak membeli BBM Pertamina karena adanya kandungan etanol.
OLX News – Namun salah satu inovasi yang dilakukan Pertamina adalah mencampurkan etanol ke dalam bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya mengurangi emisi gas buang.
Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu etanol dan bagaimana perannya ketika dicampurkan dalam BBM.
Padahal, penggunaan etanol ini sudah menjadi bagian penting dari strategi energi berkelanjutan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Apa Itu Etanol dan Bagaimana Proses Pembuatannya
Untuk memahami lebih dalam apa itu etanol, kita perlu tahu bahwa etanol merupakan senyawa alkohol (C₂H₅OH) yang dihasilkan dari proses fermentasi gula alami.
Bahan bakunya bisa berasal dari tebu, jagung, singkong, atau bahan nabati lainnya yang mengandung pati dan selulosa.
Proses fermentasi dilakukan dengan bantuan mikroorganisme seperti ragi, yang mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Etanol dikenal sebagai biofuel, yaitu bahan bakar yang berasal dari sumber daya hayati yang dapat diperbarui. Karena sifatnya ramah lingkungan, etanol menjadi alternatif untuk dicampurkan ke BBM.
Dalam program Pertamina, etanol digunakan dalam kadar tertentu untuk menciptakan bahan bakar seperti Pertamax Green 95, yang mengandung campuran etanol sebanyak 5%.
Fungsi dan Manfaat Etanol dalam BBM
Mengetahui apa itu etanol tidak lengkap tanpa memahami manfaatnya. Campuran etanol untuk BBM berfungsi meningkatkan nilai oktan bahan bakar.
Nilai oktan yang tinggi membuat pembakaran di mesin lebih sempurna, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih optimal dan emisi gas buang berkurang.
Selain itu, etanol memiliki sifat oksigenatif yang membantu proses pembakaran lebih bersih. Artinya, sisa pembakaran seperti karbon monoksida (CO) akan lebih sedikit. Hal ini membantu mengurangi pencemaran udara.
Dari sisi performa, kendaraan yang menggunakan BBM campuran etanol juga cenderung memiliki akselerasi yang lebih halus dan efisien.
Pengendara pun bisa merasakan perbedaan pada suara mesin yang lebih tenang serta respons gas yang lebih stabil.
Dampak Positif bagi Lingkungan dan Ekonomi
Setelah memahami apa itu etanol, penting pula melihat dampaknya bagi lingkungan dan ekonomi. Etanol sebagai bahan bakar nabati berperan menekan emisi karbon dioksida (CO₂).
Karena berasal dari tanaman yang dapat menyerap CO₂ selama masa pertumbuhannya. Ini menciptakan siklus karbon yang lebih seimbang dibandingkan penggunaan bahan bakar fosil murni.
Dari sisi ekonomi, pengembangan etanol juga membuka peluang bagi sektor pertanian dan industri lokal. Bahan baku etanol seperti tebu dan singkong bisa diproduksi di dalam negeri.
Hal ini menciptakan lapangan kerja baru bagi petani dan pengusaha bioenergi. Dengan begitu, program pencampuran etanol dalam BBM tidak hanya menekan impor minyak mentah, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional.

Tantangan dalam Penerapan BBM Etanol
Meski sudah banyak manfaatnya, penerapan apa itu etanol dalam BBM masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah biaya produksi yang masih lebih tinggi dibandingkan bensin murni.
Proses fermentasi dan distilasi etanol membutuhkan infrastruktur khusus serta bahan baku berkualitas agar efisiensi tetap terjaga.
Selain itu, beberapa kendaraan lama mungkin belum sepenuhnya kompatibel dengan BBM campuran etanol tinggi. Etanol bersifat higroskopis (mudah menyerap air), yang bisa menyebabkan korosi.
Oleh karena itu, Pertamina menggunakan kadar etanol yang aman untuk kendaraan umum, seperti 5% pada Pertamax Green 95.
Pemerintah dan Pertamina terus melakukan riset untuk meningkatkan efisiensi penggunaan etanol sekaligus memastikan kompatibilitas dengan kendaraan di Indonesia.
Masa Depan BBM Berbasis Etanol di Indonesia
Ketika kita membahas apa itu etanol, penting juga meninjau masa depannya dalam dunia otomotif nasional. Program biofuel yang dicanangkan pemerintah menargetkan peningkatan kadar campuran etanol.
Hal ini mengikuti jejak negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat yang sudah lebih dulu berhasil menerapkannya.
Ke depan, BBM dengan campuran etanol berpotensi menjadi standar baru bahan bakar kendaraan di Indonesia. Dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar menjadi produsen bioetanol yang mandiri.
Upaya ini juga sejalan dengan komitmen menuju Net Zero Emission pada tahun 2060, di mana transisi energi menjadi kunci utama.
Pertamina sendiri terus berinovasi dengan memperluas jaringan distribusi BBM etanol dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaatnya.
Jika dukungan pemerintah, industri, dan konsumen berjalan beriringan, maka penggunaan bahan bakar campuran etanol akan menjadi solusi nyata menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Secara sederhana, etanol adalah bahan bakar nabati hasil fermentasi gula dari tanaman yang dicampurkan ke BBM untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan menekan emisi gas buang.
Etanol untuk BBM membawa manfaat besar, mulai dari peningkatan performa mesin hingga kontribusi pada pelestarian lingkungan.
Meskipun masih ada tantangan dalam biaya produksi dan penyesuaian teknologi kendaraan, masa depan etanol di Indonesia tampak cerah.




























