Kebanyakan konsumen yang melakukan pesanan model BYD rata-rata mereka yang sebelumnya sudah pengalaman memiliki mobil listrik sebelumnya.
News.OLX – Meski belum mengungkapkan harga dari tiga model yang dihadirkan di Indonesia, BYD sudah mulai melakukan test pasar dengan membuka keran pemesanan melalui pameran mall to mall.
“So far kita masih berjalan mall to mall exhibition, ini pararel sudah kita mulai sejak launching kemarin di Taman Mini. Sampai minggu depan masih ada, ini terus kita gelar sampai sebelum IIMS 2024 dimulai. Tujuannya sebagai masa perkenalan kepada konsumen dengan banyak memberikan informasi terkait produk dan model BYD yang sudah kitaluncurkan. Dari beberapa kegiatan event tersebut juga kami buka pre booking dengan uang tanda jadi yang nominalnya tidak besar,” terang Bobby Bharata, Head of Product BYD Motor Indonesia di acara media test drive BYD SEAL yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).
Dari pameran tersebut menurut Bobby, hasilnya sangat positif. “Orderan (pesanan) yang masuk cukup banyak dan kita mensyukuri hal tersebut. Dari total SPK yang sudah ada, komposisinya sekarang mostly didominasi BYD Atto 3. Kalau persentasinya bisa dibilang 40-50 persen untuk Atto 3, 30-35 persen SPK untuk SEAL dan sisanya untuk BYD Dolphin,” sebutnya.
“Karena yang kita tahu saat launching suatu produk, orang biasanya beli yang varian atas dulu. Nanti ketika piramida atasnya sudah penuh, baru orang ngincer varian yang bawah,” lanjutnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa kebanyakan konsumen BYD yang sudah melakukan pesanan adalah mereka yang sebelumnya sudah pengalaman memiliki mobil listrik. “Jadi kalau kita melihatnya konsumen banyak yang pesan Atto 3 karena mereka mau punya mobil listrik, tetapi belum ketemu dengan varian yang dia butuhkan, dan kebutuhan tersebut ada di BYD Atto 3.”
Inden BYD diupayakan lebih cepat dari harapan konsumen
Disinggung terkait berapa lama konsumen harus menunggu sejak pemesanan dilakukan hingga unit diterima, Head Marketing and Communication BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan menjawab lugas, tidak lebih dari yang diharapkan konsumen.
Seperti yang diketahui, semua model BYD yang dijual di Indonesia merupakan produk impor dari China. Ada proses yang cukup panjang harus dilalui sampai unit masuk ke garasi konsumen.
“Bagi kami, proses shipment (pengiriman) bukan sebuah kendala besar. Karena sebelumnya kita sudah bawa ratusan unit dari ketiga model kami ke Indonesia. Jadi tidak ada masalah di proses impor. Intinya, enggak sulit bagi kami untuk masuk ke negara baru. Secara global network, kita di Asia Tenggara juga lancar tidak makan banyak waktu,” terangnya.
Apalagi menurutnya, dari pengalaman BYD di berbagai negara lainnya, konsumen itu tidak mau menunggu terlalu lama.
“Kita akan usahakan inden produk kami tidak akan lebih dari yang diharapkan konsumen. Yang penting sertifikasi sudah jelas, jadi enggak perlu makan waktu. Untuk pengiriman unit, ada beberapa faktor, selain suplai dari prinsipal dan proses shipment, faktor lainnya adalah persiapan kendaraan, pengiriman dari pabrik ke diler dan proses pembuatan STNK,” pungkas Luther.
Dapatkan informasi menarik lainnya di OLX Member of Astra. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.