OLX News – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek setelah hujan deras mengguyur. Akibatnya, banyak kendaraan terendam, dan sorotan kini tertuju pada nasib mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang kerap disebut-sebut lebih tangguh menghadapi genangan air. Namun, benarkah demikian?
Mitos atau Fakta: Mobil Listrik Aman dari Banjir?
Selama ini, Electric Vehicle/EV sering orang anggap superior dalam menghadapi genangan air daripada mobil konvensional berbahan bakar bensin.
Anggapan ini muncul karena Electric Vehicle/EV tidak memiliki ruang mesin yang rentan kemasukan air, seperti pada mobil bensin yang bisa menyebabkan mogok.
Komponen utama Electric Vehicle/EV memang lebih simpel, hanya terdiri dari baterai, controller, dan motor listrik, tanpa sistem pembakaran yang kompleks.
Secara teori, konstruksi Electric Vehicle/EV yang lebih tertutup dan minim komponen bergerak publik yakini lebih aman dari ancaman air. Namun, teori tak selalu sejalan dengan praktik di lapangan. Para ahli justru memberikan peringatan keras.
Risiko Nyata Korsleting pada Mobil Listrik
Lung Lung, CEO Dokter Mobil Indonesia, menegaskan bahwa mobil listrik sangat tidak disarankan untuk melewati genangan air atau banjir. Risiko korsleting pada Electric Vehicle/EV tergolong tinggi, bahkan dengan potensi dampak yang serius.
“Saya lihat beberapa merek mobil listrik punya baterai di bawah dengan socket atau colokan yang mengarah depan. Menurut saya itu tidak anti air,” kata Lung pada Selasa (8/7/2025).
Posisi colokan yang mengarah ke depan ini menjadi kekhawatiran utama. Saat mobil melibas banjir, colokan tersebut rentan terkena air dan bisa menyebabkan korsleting.
Oleh karena itu, Lung sangat menyarankan agar pengemudi tidak memaksakan diri membawa mobil listrik menerobos genangan air yang tinggi.
Ia memberikan batasan yang jelas: “Saran saya, air paling tinggi adalah setengah dari pelek. Lebih dari itu, saya tidak sarankan terabas.”
Jika Electric Vehicle/EV mengalami korsleting, dampaknya bisa langsung terasa. Mobil bisa langsung mogok, berpotensi merusak komponen lain, bahkan yang paling parah bisa mengeluarkan api dan terbakar. Tentu ini menjadi skenario yang harus para pemilik hindari.
Penanganan Tepat Saat Mobil Listrik Terendam Banjir
Meskipun demikian, setiap produsen mobil listrik telah berupaya memperkuat sistem keamanan komponen. Khususnya baterai, agar tidak mudah air tembus dan menghindari kerusakan akibat rendaman banjir.
Namun, ada beberapa sistem kelistrikan lain yang tetap memerlukan perhatian ekstra jika Electric Vehicle/EV kamu terendam.
Jika kamu mendapati mobil listrikmu terendam banjir dan tidak sempat kamu evakuasi, jangan panik.
Berikut adalah langkah penting yang perlu kamu perhatikan, agar terhindar dari korsleting dan kerusakan lebih lanjut.
Apa tindakannya? Lepaskan Parking Brake secara manual!
Ini adalah langkah krusial. Pastikan untuk melepaskan rem parkir (parking brake) secara manual. Kendaraan yang terendam air sama sekali tidak boleh kamu hidupkan sebelum benar-benar kering. Karena, menyalakan mobil dalam kondisi basah hanya akan memperbesar risiko kerusakan pada sistem kelistrikan.
Kehati-hatian adalah Kunci
Meskipun mobil listrik menawarkan keunggulan dalam banyak aspek, menghadapi banjir tetap menjadi tantangan serius. Risiko korsleting dan kerusakan permanen pada sistem kelistrikan tidak bisa kamu abaikan.
Para pemilik harus selalu berhati-hati dan menghindari menerobos genangan air yang tinggi. Lebih baik mencari rute alternatif atau menunggu hingga air surut demi keamanan kendaraan.
Bagaimana, mau upgrade ke mobil listrik atau tetap setia sama mobil bensin? Apapun pilihanmu, OLX selalu hadir jadi partner andal dalam menyediakan spare part ori yang lengkap. Tidak itu saja, di sini pun tersedia berbagai pilihan kendaraan bekas yang lebih terjangkau. Yuk cek OLX sekarang!