Jika kamu bingung PCD adalah apa, yuk, cari tahu pengertian dan cara mengukurnya!
Salah satu aspek terpenting pada mobil adalah bagian velg atau pelek. Perlu kamu ketahui bahwa ukurannya harus disesuaikan dengan spesifikasi dan jenis mobil, Dengan begitu, PCD adalah acuan yang perlu dilakukan untuk melakukan pengukurannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa PCD adalah salah satu istilah yang kurang familiar bagi pemilik mobil. Oleh karena itu, agar tidak salah dalam menggunakan pengukuran ini, kamu bisa gunakan artikel ini sebagai panduan. Yuk, cek detailnya!
Apa itu PCD di Pelek Mobil?
PCD adalah kependekan Pitch Circle Diameter atau juga terkenal dengan sebutan bolt pattern atau stud pattern.
PCD merupakan jarak atau gap setiap lubang baut yang ada pada pelek mobil. Sementara ukurannya akan menyesuaikan dengan tenaga dan beban mobil yang ia topang.
Simpelnya, PCD adalah diameter lingkaran yang dilewati oleh setiap lubang baut pada pelek.
Ketika ukuran PCD di pelek mobil tidak sama, otomatis peleknya tidak akan bisa kamu pasang. Kalaupun bisa, hasilnya tidak akan presisi, sehingga bisa meningkatkan risiko berkendara.
Banyak pengendara yang tidak paham dengan istilah ini karena masih menggunakan pelek bawaan pabrik.
Cara Cek Ukuran PCD
Pada umumnya, PCD punya banyak kode angka yang bisa kamu sesuaikan dengan jenis mobil. Beberapa contohnya adalah 3×100, 4×100, 5×108, dan kode-kode lainnya.
Pahami dulu maksud kode ini agar kamu lebih gampang mengukur area PCD pada pelek dan membelinya.
Nah, angka awal artinya banyak baut yang ada pada pelek ban mobil. Sementara arti dari angka setelah tanda “x” adalah diameter dari baut itu.
Maka, jika kode pada peleknya adalah 4×100, berarti jumlah 4 lubang baut dengan ukuran atau diameter antar bautnya adalah 100 milimeter . Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengukur dan mencari pelek yang tepat.
Lanjut ke cara mengukurnya, silakan siapkan meteran atau penggaris sebagai alat ukur. Setelah itu, kamu harus menghitung jumlah baut yang ada di pelek mobil tersebut. Lalu, tentukan apakah jumlahnya ganjil atau genap. Hal ini akan berguna untuk mengukur diameternya.
Untuk jumlah baut pelek genap, cara cek diameternya adalah dengan ukur jarak di antara titik tengah pada lingkaran baut yang posisinya saling berseberangan.
Sementara untuk jumlah baut ganjil, maka cek diameternya adalah dengan cek jarak ujung luar baut menuju titik tengah pada baut yang paling jauh berseberangan.
Waktu yang Tepat untuk Mengganti PCD
Pada dasarnya baut di pelek mobil sangat jarang atau bahkan tidak pernah dilepas pasang. Hal ini terkait dengan jumlah permasalahan yang terjadi pun relatif minim. Namun, bukan berarti area ini tidak akan mengalami masalah sama sekali.
Oleh karena itu, selain komponen lain yang berpotensi sering rusak, kamu sebaiknya juga mengecek area pelek dan PCD-nya.
Lalu untuk menggantinya, kamu dapat berpatokan pada beberapa kondisi, seperti:
- Adanya keretakan pada pelek atau area PCD agar kerusakannya tidak mempengaruhi area mobil lain.
- Saat baut pada pelek sudah tidak kencang atau aus, karena dapat mempengaruhi performa kendaraan di jalanan.
Meskipun beberapa poin di atas berfokus pada pergantian pelek, tapi ini juga dapat memberikan indikasi untumu mengganti pelek. Sebab, ketika memutuskan untuk membeli pelek dengan desain atau jenis modifikasi, otomatis PCD-nya tidak akan lagi sama.
Jadi, sekalipun ukuran bautnya sama, tapi ukuran PCD akan berbeda dan berikan pengaruh pada performa mobil.
Setelah tahu bahwa PCD adalah aspek penting ketika mengganti pelek, kamu bisa terapkan cara ukur dan waktu yang tepat untuk menggantinya melalui panduan di atas, Jika kamu ingin membeli pelek bekas, maka caranya bisa simple aja di OLX. Yuk, nge-deal sekarang!