Ini dia lima perbedaan lari dan jalan agar kamu paham karakteristik unik dari masing-masing olahraga ini.
Lari dan jalan sama-sama termasuk dalam kategori olahraga. Kedua jenis olahraga ini memberikan manfaat positif bagi kesehatan jantung, stamina, dan secara keseluruhan merupakan bentuk aktivitas fisik yang menyehatkan. Walau begitu, sudah tahukah kamu apa saja perbedaan lari dan jalan?
Jangan Keliru, Ini 5 Perbedaan Lari dan Jalan
Lari dan jalan memang tergolong olahraga atletik. Namun, keduanya punya beberapa perbedaan mendasar. Selain itu, tergantung pada goals berolahraga kamu, keduanya juga punya tujuan yang berbeda.
Jadi, sebaiknya pahami dulu perbedaan lari dan jalan berikut ini. Dengan begitu, nantinya kamu lebih mudah memilih jenis aktivitas yang tepat.
1. Kalori yang Dibakar
Pertama-tama, tingkat terbakarnya kalori berbeda antara lari dan jalan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor intensitas lari yang lebih tinggi daripada berjalan.
Lari biasanya mencakup jarak yang lebih jauh namun dalam waktu yang lebih singkat. Jadi, olahraga ini butuh lebih banyak energi per menitnya. Walau jalan bisa dilakoni lebih lama, intensitas lari yang lebih tinggi akhirnya membakar kalori lebih banyak secara cepat.
Sebagai perbandingan umum, jalan membakar sekitar 62 kalori per kilometer. Sementara itu, lari mampu membakar antara 93 sampai 125 kalori per kilometer.
2. Penggunaan Otot
Perbedaan lari dan jalan yang kedua terletak pada keterlibatan otot. Beda penggunaan otot di antara keduanya disebabkan oleh mekanisme masing-masing. Begini penjelasannya.
Lari menuntut dorongan kuat dari kaki dan koordinasi mumpuni untuk melesatkan tubuh. Karenanya, otot-otot kaki dan anggota tubuh bagian atas mesti bekerja ekstra keras untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan tubuh.
Sebaliknya, minimal satu kaki selalu menapak ke tanah saat jalan. Hal ini membuat gerakan lebih stabil dan berdampak rendah. Jadi, otot kaki tidak terlalu dibebani untuk menopang tubuh dari tanah.
3. Intensitas
Intensitas juga menjadi faktor perbedaan lari dan jalan yang lainnya. Olahraga lari dengan intensitas tinggi berimplikasi pada tingginya tumbukan pada persendian khususnya di lutut dan pergelangan kaki.
Seiring waktu, tumbukan keras ini bisa mengakibatkan cedera jika tidak dilakukan dengan teknik yang tepat atau disertai waktu recovery yang cukup.
Di sisi lain, olahraga jalan punya intensitas yang lebih rendah. Alhasil, dampaknya pun tidak terlalu besar bagi tubuh. Jadi, jalan cocok buat kamu yang mencari olahraga ringan, untuk lansia, atau yang baru sembuh dari cedera.
4. Kecepatan
Faktor kecepatan sebetulnya merupakan perbedaan lari dan jalan yang paling kentara. Kecepatan jalan rata-rata berkisar antara 4-6 kilometer per jam.
Sementara itu, kecepatan lari umumnya mulai dari 8 kilometer per jam untuk jogging lambaat. Namun, angka ini bisa lebih tinggi lagi. Contohnya, atlet lari biasa berlari dengan kecepatan 8-12 kilometer per jam.
5. Denyut Jantung
Ketika berlari, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah penuh oksigen ke otot-otot tubuh. Akibatnya, aktivitas ini menyita lebih banyak oksigen dan nutrisi karena intensitas yang lebih tinggi.
Contohnya, lari dengan intensitas sedang bisa meningkatkan detak jantung sampai sekitar 140-160 detak per menit. Sedangkan lari yang lebih intensif akan meningkatkan detak jantung hingga 160-180 detak per menit.
Jalan juga membuat detak jantung naik, tetapi tidak terlalu drastis. Saat jalan cepat, detak jantung dapat mencapai 100-120 detak per menit.
Nah, itu dia lima perbedaan lari dan jalan yang paling mendasar. Sudah tahu mana olahraga atletik yang lebih sesuai dengan kondisi tubuh dan fitness goals kamu?
Jangan buang waktu keliling-keliling cari barang bekas berkualitas. Di OLX Pusatnya Nge-Deal, semua ada, dari gadget, motor, sampai barang fashion. Nggak cuma itu, jual barang lama cuma modal klik doang. Simple aja di OLX!