Playing victim adalah bentuk penyimpangan cara berpikir dan kondisi psikis seseorang. Benarkah modus cari perhatian?
Playing victim adalah bentuk sikap seseorang yang terkadang membuat kita kesal. Pernahkah kamu berbicara dengan seseorang yang tampaknya berpikir dunia tidak berpihak pada mereka? Bisa jadi, mereka orang yang mencari simpati atau perhatian atas kesalahan mereka sendiri.
Arti Playing Victim
Playing victim adalah seseorang yang membesar-besarkan atau mengarang suatu peristiwa, pengalaman atau emosi. Tujuannya adalah untuk menggambarkan dirinya sebagai korban dalam suatu situasi, padahal sebenarnya mereka bukanlah korban.
Mereka membuat cerita dan memanipulasi peran seseorang dalam suatu situasi agar tampak sesuatu telah terjadi pada orang tersebut. Padahal pada kenyataannya orang tersebut memainkan peran lebih besar dalam menciptakan apa yang terjadi daripada kenyataan. Ini bisa menjadi cara menghindari tanggung jawab atas sesuatu.
Playing victim adalah hal yang sering dilakukan untuk mendapatkan simpati, perhatian atau untuk menghindari tanggung jawab. Orang ini mungkin menginginkan dukungan atau menghindari tanggung jawab. Sehingga, mereka berpura-pura menjadi korban baik secara sadar maupun tidak sadar.
Ciri-ciri Playing Victim
Berikut adalah ciri-ciri orang yang melakukan playing victim:
1. Menumpah Kesalahan kepada Orang Lain
Seseorang dengan mentalitas ini cenderung akan menghindari mengakuinya sepenuhnya perbuatan mereka. Mereka akan menyalahkan orang lain meski mereka memiliki peran dalam situasi tersebut.
Alih-alih bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. mereka akan mencari alasan, menangkis kritik dan menyangkal kesalahan. Kemudian, menggambarkan diri mereka sebagai korban keadaan yang tidak berdaya.
2. Mendramatisir Kesulitan
Mereka memutarbalikkan cerita untuk mendapatkan simpati, perhatian dan validasi tambahan. Bahkan, ketika situasi tidak menuntut reaksi simpatik seperti itu, mereka akan membesar-besarkan masalah untuk membuat orang lain marah.
3. Memanipulasi Emosi Orang Lain
Berikutnya, mereka akan sengaja memanfaatkan rasa empati atau simpati orang lain atau bahkan membuat mereka merasa bersalah. Itu semua adalah cara untuk mengendalikan atau memengaruhi perilaku orang-orang di sekitar mereka, demi keuntungan mereka sendiri.
4. Lebih Memilih Validasi daripada Solusi
Mereka biasanya lebih suka mendengar validasi dari orang lain tentang betapa buruknya situasi. Kemudian, mengesampingkan cara untuk mendapatkan solusi.
Jadi, playing victim adalah kondisi ketika kamu sering merasa seperti korban, meskipun bukti mengatakan sebaliknya. Tanda-tandanya termasuk sering menyalahkan orang lain dan kesulitan menerima tanggung jawab pribadi.
Daripada sibuk mencari validasi diri, kamu bisa melakukan aktivitas yang bermanfaat. Misalnya memulai bisnis niaga.
Lalu, kemana sebaiknya kamu menjual produk atau jasa kamu? Jual aja di OLX! Jutaan orang udah buktiin, jualan di OLX itu cepat dan mudah. OLX “Pusatnya Nge-Deal” Semua ada di sini, dari mobil, motor, properti, sampai kebutuhan kantor. Beli atau jual, Simple aja di OLX.