Banyak dari pemilik mobil selalu kebingungan ketika menghadapi situasi mesin yang kepanasan atau overheat. Sehingga banyak mitos mengatakan bahwa mencopot thermostat dapat menghilangkan hal tersebut.
News.OLX – Padahal faktanya, hal tersebut justru menimbulkan dampak buruk pada mobil loh, bahkan bisa mempengaruhi kinerja komponen lain baik jangka pendek maupun panjang.
Karena thermostat adalah komponen yang berada di dalam sistem pendingin mobil yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi cairan pendingin yang berasal dari radiator untuk mencegah mesin overheat.
Cara kerja thermostat
Cara kerja thermostat adalah dengan mengikuti komponen pendingin lainnya. Awalnya, water pump akan memompa air menuju mesin. Kemudian air tersebut akan mengalir melewati water jacket, yaitu jalur air yang mengitari mesin.
Baca juga: Mengenal Bearing Roda Mobil dan Ciri Kerusakannya
Saat mengalir di bagian water jacket, air pendingin tersebut akan menangkap suhu panas yang ada di mesin dan keluar melalui selang kemudian masuk ke bagian atas radiator.
Setelah itu, akan terjadi pengurangan suhu yang dibawa oleh air pendingin di dalam radiator. Suhu panas akan dibuang ke udara melalui kisi-kisi kecil yang ada di dalam radiator dan dibantu oleh kipas yang terpasang di balik radiator untuk mendinginkannya.
Suhu air akan menurun setelah melalui kisi-kisi radiator dan keluar dari selang bagian bawah radiator kemudian dipompa kembali menuju ke mesin untuk melakukan proses penurunan suhu. Proses tersebut akan terjadi secara berulang ketika mesin dalam suhu maksimal.
Efek dari mencopot thermostat
Berikut efek jika kamu mencopot thermostat mobil!
Knocking pada mesin
Knocking menjadi efek yang sering terjadi saat kamu mencopot thermostat. Knocking terjadi karena suhu mesin sudah melewati batas normal, tapi masih belum memasuki fase overheat hingga membuat mobil mogok.
Baca juga: Jangan Asal! Pasang Roof Box Mobil Juga Ada Aturannya
Hal ini terjadi karena bahan bakar yang dikompresi dalam mesin meledak sebelum proses pembakaran pada busi akibat suhu mesin mesin yang terlalu tinggi dan melebihi suhu kerja mesin normal.
Boros pada konsumsi BBM
Mencopot thermostat juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar secara tidak langsung. Karena sistem pendingin tidak dapat mempertahankan suhu kerja mesin normal sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Suhu mesin yang terlalu rendah membuat mesin membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk membuatnya cepat panas.
Lalu, saat suhu mesin tinggi, sistem EFI (Electric Fuel Injection) akan terganggu dan memakai banyak energi bahan bakar tanpa memperhatikan RPM mesin.
Mesin bergetar
Efek yang paling terasa juga timbulnya getaran yang berasal dari mesin. Hal ini karena mesin tidak dapat mencapai suhu kerja normal.
Biasanya, temperatur mesin cenderung rendah karena coolant atau cairan pendingin juga rendah. Dalam kondisi tersebut, thermostat akan menutup saluran menuju radiator agar suhu cairan pendingin naik.
Namun, dengan mencopot thermostat, cairan pendingin akan terus mengalir pada mesin sehingga suhu kerja mesin pun sulit dicapai dan pasokan bahan bakar yang masuk ke silinder mesin menjadi tidak seimbang.
Sehingga dalam kondisi tersebut yang menyebabkan mesin mobil bergetar kuat. Jadi tidak disarankan untuk copot thermostat mobil ya. Bila thermostat rusak, lebih baik lakukan pergantian dengan yang baru untuk menghindari masalah pada sistem pendinginan.
Baca juga: Lagi Cari Mobil untuk Keluarga? Ini Rekomendasi OLX
Thermostat sendiri biasanya rusak akibat penggunaan cairan pendingin yang tidak sesuai spesifikasi. Hindari penggunaan air biasa untuk menambahkan atau mengganti air radiator.
Sebab, kandungan mineral pada air biasa akan membuat kerak yang lama-kelamaan menumpuk di thermostat dan berujung pada kerusakan.
Nah, jadi jika kamu berencana mencopot thermostat mobil, sebaiknya pertimbangkan dengan baik, ya!
Ayo temukan tips dan trik lainnya di OLX Member of ASTRA. Selain itu kamu bisa mencari mobil atau motor bekas impian di OLX. Yuk unduh aplikasinya melalui Play Store dan App Store.