Banjir yang terjadi di Sumatera dan beberapa wilayah meredam apa saja, termasuk mobil. Untuk itu, merawat mobil bekas banjir membutuhkan ketelitian.
OLX News – Hal ini karena komponen mesin dan kelistrikan sangat rentan rusak setelah terendam air. Pada banyak kasus, air dapat masuk ke ruang mesin, interior, hingga sistem elektronik.
Akibatnya pemilik harus melakukan perawatan yang menyeluruh agar kerusakan tidak bertambah parah. Oleh karena itu, memahami langkah awal yang benar sangat penting.
Karena mobil bekas banjir sering mengalami masalah jangka panjang jika perbaikan tidak dilakukan sesuai prosedur standar pabrikan.
Produsen seperti Toyota dan Honda bahkan menegaskan pentingnya pemeriksaan cepat pada komponen vital agar mobil tetap aman digunakan. Beberapa langkahnya adalah:
Memulai dari Pemeriksaan Mesin Secara Detail
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memeriksa kondisi oli mesin. Toyota Indonesia menjelaskan bahwa oli yang tercampur air akan berubah warna menjadi cokelat susu, yang menandakan adanya risiko kerusakan pada komponen internal.
Karena itu, kamu harus segera mengganti oli serta filter oli sebelum menyalakan mesin. Bahkan periksa juga busi, throttle body, dan ruang udara karena bagian tersebut sangat mudah kemasukan air.
Tak hanya itu, Hyundai Indonesia juga menyarankan agar pemilik tidak langsung menyalakan mobil setelah terkena banjir, karena tekanan air yang masih tersisa dapat menyebabkan kerusakan pada piston.
Dengan memulai dari pemeriksaan manual dan mengganti oli sebelum starter pertama, kamu bisa meminimalkan risiko kerusakan yang lebih mahal.
Melakukan Pengecekan Sistem Kelistrikan
Setelah mesin aman, kamu dapat beralih ke sistem kelistrikan. Mobil bekas banjir sering mengalami korsleting atau kerusakan ECU karena air dapat masuk melalui celah kecil di dashboard.
Honda Prospect Motor dalam panduan resminya menjelaskan bahwa soket, sekring, dan modul elektronik harus dikeringkan total sebelum diuji.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan kompresor angin atau blower untuk mengeringkan bagian terdalam yang tidak bisa dijangkau secara manual.
Selain itu, kamu perlu memeriksa kondisi aki, karena air banjir yang tercampur lumpur dapat membuat terminal aki korosi.
Membersihkan terminal dengan cairan anti-karat dan memastikan tegangan aki tetap stabil bisa membantu mencegah masalah kelistrikan di kemudian hari.
Membersihkan Interior dan Kabin Secara Menyeluruh
Pada mobil bekas banjir, interior adalah bagian yang paling jelas mengalami kerusakan. Air yang masuk dapat menyebabkan karpet, jok, dan peredam kabin menjadi lembap, yang kemudian memicu bau tidak sedap hingga jamur.
Kamu bisa mulai dengan melepas seluruh karpet dan jok, lalu mengeringkannya di bawah sinar matahari.
Produsen seperti Nissan dan Daihatsu menegaskan bahwa peredam kabin yang sudah terendam air hampir selalu harus diganti agar mobil tetap higienis dan tidak berjamur.
Pada bagian AC, filter kabin juga wajib diganti karena banjir biasanya membawa kotoran yang dapat menyumbat sirkulasi. Dengan mengganti filter maka udara dalam mobil tetap sehat ketika AC menyala.

Memeriksa Bagian Kaki-Kaki dan Rem
Selain mesin dan interior, bagian kaki-kaki juga harus diperiksa. Air banjir membawa lumpur yang dapat mengendap pada rem, bearing roda, dan komponen suspensi.
Suzuki Indonesia menyebutkan bahwa lumpur dapat menyebabkan gesekan tidak normal pada kampas rem dan membuat komponen cepat aus.
Dengan demikian, kamu harus mencuci seluruh bagian bawah mobil menggunakan air tekanan tinggi agar lumpur benar-benar hilang.
Selain itu, dapat memeriksa kondisi pelumas pada bearing dan joint karena pelumas dapat bercampur dengan air. Jika pelumas sudah mencair, Anda perlu menggantinya agar mobil tetap aman dikendarai.
Mengganti Filter dan Cairan yang Rentan Rusak
Pada mobil bekas banjir, hampir semua filter seperti filter udara, filter oli, dan filter AC wajib diganti. Air biasanya membawa partikel kecil yang dapat menyumbat aliran udara dan oli sehingga mesin tidak bekerja optimal.
Selain itu, kamu perlu mengganti cairan rem dan cairan transmisi otomatis karena dua cairan tersebut sangat sensitif terhadap kontaminasi air.
Jika mobil menggunakan transmisi CVT, kamu harus lebih berhati-hati. Produsen seperti Mitsubishi dan Honda menekankan bahwa air yang masuk ke CVT dapat menyebabkan kerusakan fatal sehingga penggantian oli transmisi tidak boleh ditunda.
Melakukan Pemeriksaan di Bengkel Resmi
Walaupun kamu bisa melakukan sebagian pengecekan secara mandiri, bengkel resmi memiliki alat khusus untuk mendeteksi kerusakan tersembunyi pada mobil bekas banjir.
Toyota, Hyundai, dan Honda memiliki standar prosedur pengecekan pascabanjir yang mencakup pengecekan kedap air pada ECU, pemeriksaan sensor-sensor ABS, hingga pengecekan arus dan voltase tiap modul elektronik.
Bengkel resmi juga bisa memberikan rekomendasi apakah komponen tertentu masih bisa diselamatkan atau harus diganti total.
Dengan bantuan teknisi profesional, kamu bisa memastikan mobil kembali berfungsi normal dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, merawat mobil bekas banjir membutuhkan proses yang sistematis dan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan mesin, kelistrikan, interior, hingga kaki-kaki.
Oleh karena itu, pemilik harus selalu mengecek kondisi mobil di bengkel resmi agar perbaikan dilakukan secara tepat. Dengan langkah yang benar, mobil bekas banjir tetap dapat digunakan secara aman.



























