Jakarta – Plastik menjadi jenis limbah paling mengancam serta memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Jenis limbah ini tidak bisa diurai bahkan bertahan hingga minimal 500 tahun lamanya.
Hal apapun yang berkaitan dengan plastik merusak planet ini, mulai dari dampak ekstraksi bahan bakar fosil untuk memproduksi plastik, lalu dampak kesehatan saat racun yang dilepaskan ke lingkungan saat plastik dibakar, hingga dampak yang menghancurkan kehidupan laut.
Sadar akan bahayanya limbah plastik, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bersama diler Sinta Marine kembali menginisiasi aksi ‘Clean Up the World’, sebuah kegiatan bersih-bersih di Pelabuhan Tribuana, Pantai Kusamba, Klungkung, Bali (24/9/2019).
“Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan, kami menyadari bahwa sampah plastik menjadi masalah besar di Indonesia. Melalui ‘Clean Up the World’, kami ingin mengajak masyarakat sekitar Pantai Kusamba dan terutama anak-anak sekolah dasar untuk membangun kesadaran akan bahaya limbah plastik dan mengedukasi mereka agar bisa menggunakan bahan ini lebih bijak,” ujar Ei Mochizuki, GM Strategic Planning PT SIS, Rabu (25/9/2019).
Hadir dengan tagline #BersihBerawalDariKu, ‘Clean Up The World’ tahun ini berfokus dalam memberikan edukasi kepada siswa tingkat sekolah dasar untuk mulai mengurangi dan melakukan daur ulang limbah plastik.
Tak hanya mengedukasi dan membersihkan lingkungan sekitar pantai, Suzuki juga memberikan donasi berupa tempat sampah agar kebersihan pantai tetap terjaga.
“Dalam kegiatan ini kami banyak melibatkan anak-anak sekolah dasar, karena merekalah yang menjadi harapan kita di masa depan. Kami berharap melalui ‘Clean Up The World’ anak-anak semakin mengerti dan menyadari dampak buruk sampah plastik untuk lingkungan. Semoga anak-anak di sini bisa menularkan kegiatan positif untuk menjaga lingkungan kepada teman-temannya,” tutup Ei Mochizuki.
Kampanye ‘Clean Up The World’ tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga dilakukan oleh Suzuki Marine di seluruh dunia. Program ini dimulai tahun 2010 dengan bentuk kegiatan sosial membersihkan wilayah perairan seperti sungai, danau ataupun pantai.
Hingga tahun 2019, sebanyak 17 negara telah menjadi partisipan, dan Indonesia sendiri telah berpartisipasi dalam kampanye ini sejak tahun 2014. (Z)