Jumat, Oktober 11, 2024
Lainnya
    BeritaDiskon Besar Tak Jamin Banyak Pembeli Saat Pandemi, Tapi...

    Diskon Besar Tak Jamin Banyak Pembeli Saat Pandemi, Tapi…

    Potongan harga atau diskon dipercaya mampu menarik hati konsumen. Tak terkecuali di industri otomotif, perang diskon mobil dengan jumlah yang cukup besar dianggap obat mujarab mendapati konsumen.

    Bahkan menurunnya penjualan mobil akibat pandemi Covid-19 ini, membuat tak sedikit perusahaan otomotif memberikan iming-iming diskon besar agar produk yang ditawarkan laku keras dipasaran.

    Namun begitu, bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen pemegang merek mobil Daihatsu di Indonesia, diskon mobil besar bukan sebuah solusi atau strategi penjualan mereka. Hal inipula diyakini Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra.

    Kata Amel, bukan diskon mobil yang menarik pembeli, tetapi pasar mobil akan dipengaruhi sangat besar oleh daya beli. 

    “Buang diskon besar-besaran tidak akan memperbesar pasar mobil. Selama GDP (Gross Domestic Product) tidak naik, diskon besar tidak akan membuat orang akan membeli mobil. Oleh karena itu harus melihat terlebih dahulu berapa GDP sebuah negara,” ungkap Amel dalam video conference beberapa waktu lalu. 

    Amel juga memprediksi, pada saat ini Juni 2020, meski sudah dilakukan transisi new normal, namun daya beli masyarakat akan sebuah mobil belum dikategorikan maksimal.

    Kenapa? Menurut Amel, saat ini perusahaan otomotif masih mengandalkan perusahaan pembiayaan atau leasing. Hanya saja, leasing sangat berhati-hati, bahkan beberapa diantaranya sudah tidak mau memberikan bantuan kepada debitur. 

    “Kita beruntung punya value chain, karena banyak leasing tidak mau terima kalau Down Payment 40-50 persen (konsumen), DP rendah juga leasingnya tidak mau, sebab dilihat lagi bagaimana konsumennya,” ujarnya. 

    Hal serupa juga diungkapkan Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso. Kata Hendrayadi, saat ini Daihatsu memberikan diskon normal yang sesuai di pasaran.

    “Kalau jor-joran diskon, kan pasar lagi turun. Kedua, dealer kita kan semuanya beroperasi hanya 50 persen, mereka semua harus sehat dan tetap mengeluarkan biaya operasional. Sampai dengan sekarang kita tetap memberikan diskon mobil yang normal, tapi tetap kompetitif di pasar,” jelas Hendrayadi.

     

    Populer
    Berita Terkait