Tanpa terasa kita sudah menuju penghujung tahun 2020, dimana selama delapan bulan di tahun ini kita hidup berdampingan dengan virus Corona yang menciptakan era baru, era new normal.
Di sektor industri otomotif, masa pandemi memberikan dampak luar biasa. Berdasarkan data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), angka penjualan mobil baru sepanjang tahun ini tergerus hingga 53 persen.
Jika di periode Januari-September tahun lalu penjualan retail mencapai angka 759,938 unit. Maka untuk periode sama di tahun ini hanya mencapai 407,396 unit.
Honda juga termasuk merek mobil yang merasakan dampak pandemi COVID-19 sepanjang 2020, hingga akhir kuartal tiga penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) turun hingga 41 persen.
“Penjualan Honda hingga akhir kuartal 3 ini turun hingga 41 persen periode sama tahun lalu. Tapi kami bersyukur karena dalam empat bulan terakhir kita sudah mulai recovery secara perlahan. Hanya saja situasi saat ini memang belum bisa dibilang stabil, sehingga kami jadi lebih berhati-hati dalam menerapkan strategi,” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor dalam acara virtual update penjualan HPM kuartal tiga, Senin (19/10/2020).
Lebih dalam menyelami data GAIKINDO, untuk sektor penjualan ritel Honda di kuartal pertama masih berkisar di atas angka 10 ribu unit. Kemudian masuk di bulan April, tepatnya saat aturan pembatasan sosial berskala besar dijalankan, langsung drop ke angka 1.855 unit, dengan angka penjualan terendah terjadi di bulan Mei 2020, hanya mencapai angka 1.291 unit.
Kemudian recovery penjualan terjadi di bulan Juni hingga bulan-bulan selanjutnya. Dari angka 2.488 unit di Juni 2020, lalu naik menjadi 4.036 unit di bulan Juli 2020, Agustus 2020 menjadi 4.865, terakhir di bulan September 2020 lalu menjadi 5.835 unit.
Menurut Yusak, tren positif di empat bulan terakhir disebabkan karena Honda berusaha beradaptasi dengan behaviour konsumen di masa pandemi. Salah satunya dengan lebih aktif menggarap sektor penjualan lewat platform digital.
“Kami concern di digital, platform digital marketing terus kami garap, dengan berbagai kemudahan yang kami tawarkan kepada konsumen di masa pandemi, mulai dari kemudahan kepemilikan kendaraan, serta kemudahan dalam urusan perawatannya,” jelasnya.
Untuk semakin meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk unggulan Honda lewat platform digital, HPM juga berkolaborasi dengan Gameloft mendevelop mobile game Brio Virtual Drift Challenge. Sampai saat ini, mobile game tersebut sudah diunduh oleh 54 ribu orang lebih.
Yang terbaru, produsen mobil berlambang H di Indonesia ini juga sudah memulai digital campaign terbaru, “Sehat Bersama Honda” yang mengajak masyarakat untuk terus aktif berolahraga dan mengunggah kegiatan tersebut di sosial media.
“Kami berharap dengan berbagai aktivitas digital ini akan selalu memberi semangat kepada konsumen melewati masa pandemi ini,” ungkapnya.
Melalui berbagai aktivitas yang kini berfokus pada digital marketing, membuahkan hasil yang cukup maksimal. Menurut pengakuannya, penjualan online melalui kerjasama dengan e-commerce berkontribusi hingga 50 persen lebih terhadap penjualan Honda secara nasional.
“Sekarang behaviour masyarakat maupun konsumen sudah berubah. Kami akan terus melanjutkan develop di bidang digital ini serta melakukan evaluasi apa saja kekurangan yang harus kami benahi agar konsumen Honda semakin mudah,” pungkasnya.
Yang pasti, Honda akan semakin gencar dalam menggarap segmen platform digital di masa mendatang karena terbukti efektif dalam membantu mewujudkan target Honda Indonesia menguasai market share 14,4 persen hingga akhir 2020 nanti.