OLX News – Banyak pemilik kendaraan membenamkan spring buffer dalam sistem suspensinya. Tujuan agar lebih nyaman, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Ada alasan yang pro dan kontra terkait penggunaan spring buffer pada mobil. Sementara itu, spring buffer ini berfungsi mirip dengan penyangga pegas karena posisinya yang berada di antara pegas koil.
Selain itu, cara pemasangan spring buffer yang menggunakan kabel ties juga memberikan kesan kurang kuat, sehingga ada kemungkinan perangkat ini bisa terlepas dan menghilang.
Namun, masih banyak pemilik mobil yang telah merasakan efek positif setelah menggunakan spring buffer dalam sistem suspensi mobil.
Banyak yang mengatakan kondisi mobil menjadi lebih stabil ketika berada pada kecepatan tinggi. Bahkan ada yang beranggapan tidak miring saat berbelok, dan suspensinya menjadi lebih nyaman.
Kriteria Mobil yang Cocok Menggunakan Spring Buffer
Namun sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena ada beberapa kriteria mobil yang cocok menggunakan spring buffer.
Spring buffer sebenarnya merupakan salah satu produk aftermarket yang, sama seperti produk otomotif lainnya, sering memunculkan berbagai pandangan.
Mengenai fungsi dan manfaatnya, jelas akan ada sisi positif dan negatif. Mereka yang merasakan manfaat positif akan merasakan nilai plus, sementara yang tidak merasakan atau mengalami masalah akan menemukan nilai minus.
Untuk menjawab hal tersebut, ada beberapa kriteria yang perlu dicermati agar pemakaian ini dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya, diantaranya adalah:
1. Kendaraan SUV tinggi yang sering melaju cepat di jalan datar
Kriteria kendaraan yang sesuai adalah SUV berbadan tinggi yang lebih sering digunakan untuk melaju cepat di jalan aspal atau beton.
Contohnya seperti Pajero atau Fortuner tipe 4×2. Kendaraan-kendaraan ini memang diperuntukkan untuk penggunaan di jalan raya, bukan di off-road.
Tak hanya itu, kedua kendaraan ini memang dirancang untuk kecepatan tinggi di permukaan yang halus seperti jalan tol.
SUV dengan bodi tinggi biasanya mengalami body roll yang lebih keras dibandingkan dengan sedan yang lebih pendek dan rendah.
Di samping itu, jarak gerak suspensi yang tinggi sering kali mengakibatkan getaran ekstra pada bodi kendaraan.
Oleh karena itu, SUV berbadan tinggi ini mungkin terasa kurang stabil saat berbelok dengan kecepatan tinggi.
Untuk meminimalisir ketidakstabilan saat berbelok pada kecepatan tinggi, penggunaan penyangga pegas bisa menjadi solusi yang paling mudah dan cepat diterapkan.

2. Spring Buffer untuk Mobil dengan Velg dan Ban Besar
Kriteria selanjutnya adalah mobil yang telah mengalami modifikasi dengan penggantian velg dan ban yang lebih besar dari standar pabrikan tapi tidak mengubah suspensi.
Biasanya, modifikasi velg dan ban yang lebih besar akan menyebabkan masalah “gesrot” di bagian fender dalam ketika melewati jalan yang tidak rata atau saat muatan penumpang penuh.
Masalah ini muncul karena berkurangnya jarak antara ban dan velg. Salah satu solusi sederhana untuk mencegah gesrot pada ban di fender adalah dengan memanfaatkan spring buffer.
Spring buffer dapat mengurangi jarak gerak pegas koil sehingga mencegah ban menempel pada fender. Alternatif lain, biasanya memerlukan waktu dan biaya lebih untuk menemukan tipe suspensi yang sesuai agar ban yang dimodifikasi tidak mengalami gesrot lagi.
3. Spring Buffer untuk Mobil dengan Suspensi Bermasalah
Setiap kendaraan yang diproduksi biasanya memiliki kelemahan dan masalah bawaan. Ada yang bersifat minor dan bisa diabaikan, sementara ada juga yang lebih serius sehingga memerlukan recall.
Salah satu kriteria mobil yang cocok yaitu kendaraan dengan masalah bawaan, terutama di bagian suspensinya.
Contohnya, suspensi yang terlampau empuk, seperti yang pernah terjadi pada model Toyota Calya generasi pertama, yang mengalami masalah suspensi ambles saat penuh muatan.
Begitu juga pada Mitsubishi Xpander yang sering menghadapi masalah shock belakang yang rembes. Salah satu solusi untuk mengatasi suspensi yang terlalu empuk dan shock yang mudah bocor ini adalah dengan memasang spring buffer.
Dengan menggunakan spring buffer, jarak gerak pegas koil akan berkurang sehingga suspensi tidak ambles dan mengurangi beban pada shock absorber sehingga tidak mudah rembes.
Jika kendaraan tersebut adalah SUV 4×4 dan lebih sering digunakan di area off-road (seperti di tempat pertambangan atau perkebunan), maka penerapan spring buffer mungkin kurang sesuai.
Selain akan mengakibatkan kerusakan yang cepat atau kehilangan, medan off-road memerlukan suspensi yang kuat dan empuk agar memberikan kenyamanan saat berkendara.
Selain dari tiga kriteria kendaraan di atas, spring buffer masih dapat digunakan. Namun, perlu dicatat bahwa perannya hanya sebagai pendukung kinerja suspensi dan tidak menggantikan komponen suspensi.
Itulah beberapa kriterio mobil yang cocok untuk mengaplikasikan spring buffer agar mobil menjadi lebih nyaman.
Oleh karena itu, jika terdapat komponen suspensi yang rusak, sebaiknya ganti terlebih dahulu bagian yang bermasalah, kemudian tambahkan spring buffer untuk meningkatkan kenyamanan berkendara Anda. Artikel ini mengenai tiga kriteria kendaraan yang cocok untuk menggunakan spring buffer disampaikan oleh Ombro, semoga bermanfaat. (TP/FD)